Kedudukan Politik Bebas dan Aktif
masih cukup alasan untuk memilih jalan sendiri, yang disebut ”politik bebas”. Daripada bermusuhan dengan satu pihak, yang hanya merugikan
kepentingan sendiri. Indonesia lebih suka bersahabat denagn segala bangsa atas dasar harga-menghargai. Dasar harga-menghargai menjadi corak yang
tegas dalam politik perhubungan Indonesia dengan bangsa-bangsa lain. Perbedaan struktur dan ideologi negara jangan hendaknya menjadi halangan
bagi harga-menghargai itu. Bangsa yang baru merdeka sebagai bangsa Indonesia sangat kuat sentimen nasionalnya dan sangat halus perasaannya
tentang harga dirinya. Baru saja terlepas dari status kolonial yang mengikatnya berabad-abad lamanya, ia berontak terhadap tiap macam
percobaan untuk mengkolonialisasi dia, bagi kolonialisasi ekonomi ataupun dominasi ideologi. Faktor psikologi ini besar pula pengaruhnya atas
Indonesia menentukan politik bebasnya. Sebagaimana diketahui, politik luar negeri tidak semata-mata
ditentukan oleh faktor-faktor subyektif, sebagai keinginan satu negeri atau perasaan simpati atau antipati dari ahli-ahli negara dan pemimpin-
pemimpiin negara. Faktor-faktor obyektif ikut serta menentukan coraknya. Itulah sebabnya, maka haluan politik luar negeri sesuatu bangsa berlainan
dari politik dalam negeri, tidak tergantung dari warna politik partai atau golongan yang pada suatu waktu memegang kekuasaan. Demikian juga
politik luar negeri Indonesia, ditentukan oleh beberapa faktor obyektif: