Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Java musikindo merupakan badan usaha yang bergerak di bidang entertainment kepromotoran yang dibentuk pada bulan Oktober 1994 dengan tujuan menampilkan “live entertainment” untuk menunjang kebutuhan entertainment yang makin meningkat, sejalan dengan kemajuan dalam industri entertainment tidak hanya di Jakarta, tapi juga mencakup seluruh kota-kota lain di Indonesia. Kata Java dipilih karena dianggap sudah cukup popular di luar negeri, disamping itu juga lebih mudah diucapkan sehingga orang lebih mudah mengingatnya. Kata berikutnya Musikindo adalah refleksi dari jenis pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan ini yaitu bidang musik dan entertainment. Tambahan Indo adalah untuk memperjelas posisi perusahaan ini yaitu berada di Indonesia. Java Musikindo didirikan oleh Adrie Soebono dan dibantu oleh beberapa sahabatnya yaitu Rinny Noer, Malik Syafe’I, dan Imran Amir. 4. Struktur Manajemen Java Musikindo Setelah digelar konser perdana Java Musikindo dengan menampilkan konser Saigon Kick yaitu pada tahun 1994 yang bertempat di Plenary Hall Jakarta Convention Center JCC Jakarta, maka dibentuklah struktur manajemen Java Musikindo yang bertujuan agar dapat menangani tugas sesuai dengan posisinya masing-masing walaupun dalam praktek di lapangan tugas tersebut dapat diemban lebih dari satu posisi. Adapun struktur manajemen yang terdapat pada Java Musikindo adalah sebagai berikut : Ketua : Adrie Soebono Wakil Ketua : Eddy Wilijah Divisi Artis dan Promosi : Crhisty Soebono Divisi Pers : Nova Divisi Kesekretarisan : Frida Divisi Keuangan : Abas, Ricky, dan Yudit Akan tetapi dalam persiapan penyelenggaraan suatu konser, Java Musikindo membaginya dalam beberapa divisi yang akan diisi oleh orang manajemen secara langsung atau bahkan merekrut karyawan baru yang bersifat sementara. Berikut adalah divisi-divisi yang terdapat pada Java Musikindo serta kinerjanya. a. Divisi Promosi Divisi ini adalah ujung tombak Java Musikindo dalam menyebarkan informasi tentang konser yang akan diselenggarakan. Penyebaran informasi yang benar kepada target yang tepat merupakan keharusan mutlak bagi divisi ini. Promosi ini dapat menjalin kerja sama dengan berbagai media massa baik cetak maupun elektronik. Sifat kerja sama ini adalah barter, yaitu media memperoleh wawancara ekslusif dengan artis dan Java Musikindo memperoleh halaman iklan. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir pengeluaran biaya. b. Divisi Tiket Output divisi ini mudah dikenali, yaitu selembar tiket dengan wajah artis yang akan tampil pada konser atau pertunjukan live music tersebut. Namun, sebelum sampai ke tangan penonton, divisi ini harus bekerja sangat keras. Mereka harus bisa memastikan bahwa tiket harus sampai ke tangan orang yang berhak sesuai dengan kelas yang diinginkan dan tidak boleh ada yang dipalsukan. Bekerja sama dengan divisi desain, divisi ini harus menyelesaikan rancangan tiket tiga minggu sebelum konser berlangsung. Desain harus dibuat dengan hati-hati, di dalamnya harus tercantum semua informasi tentang anjuran dan larangan ketika dalam gedung pertunjukan, nomor tiket, nomor tempat duduk, pintu masuk, posisi nomor urut tiket, warna yang berbeda dalam tiap kelas,denah lokasi konser venue, informasi tanggal-hari-waktu-tempat, harga tiket serta judul konser. c. Divisi Pers dan Humas Divisi ini banyak berhubungan dengan media massa. Ada sejumlah kegiatan yang berada di bawah kendali divisi ini, yaitu menggelar jumpa pers, membuat daftar wartawan yang akan meliput konser, menyusun jadwal wawancara artis dengan wartawan dan mengatur peliputan konser. d. Divisi Perizinan Ada dua jenis izin yang harus diperoleh Java Musikindo sebelum menggelar konsernya, yaitu izin mendatangkan artis dan izin kegiatan. Untuk mendapatkan keduanya, Java Musikindo harus melalui beberapa instansi yaitu, Departemen Luar Negeri, Departemen Imigrasi, Departemen Kehakiman, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen Tenaga Kerja, Kepolisian, Kejaksaan Agung, Departemen Pariwisata dan Kebudayaan, Kantor Ketertiban dan Ketentraman Daerah, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Bea dan Cukai dan Dinas Perpajakan. Dalam urusan ini Java Musikindo menggunakan orang luar untuk mempercepat proses perizinan, namun divisi perizinan harus memastikan bahwa visa yang dikeluarkan untuk seluruh artis dan karyawannya adalah visa kerja. e. Divisi Operasional Divisi operasional mempunyai pekerjaan yang cukup unik, ia diperlukan oleh seluruh divisi. Namun tugas utamanya ialah menyebarkan materi promosi yang telah dicetak. Kru divisi ini harus bisa menentukan di titik mana penyebaran flyer, poster, baliho dan media promosi lainnya harus ditempatkan. 5. Konser yang Pernah Diselenggarakan Sejak berdirinya Java Musikindo hingga kini setidaknya telah menyelenggarakan 34 kali pertunjukan yang mendatangkan artis dari mancanegara serta artis lokal. Sebagai perusahaan promotor, Java Musikindo telah memiliki pengalaman dalam menampilkan berbagai artis, baik lokal maupun mancanegara. Tujuan utama Java Musikindo adalah untuk mencapai sukses di setiap konser ataupun pertunjukan live music yang diselenggarakan. Konser-konser yang pernah diadakan oleh Java Musikindo, yaitu : 1 Saigon Kick, band yang berasal dari USA, diadakan pada tahun 1994, di 4 kota yaitu, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. 2 Supergroove, yang berasal dari New Zealand pada tahun 1994. Konser ini diadakan di M-Club, Jakarta. 3 Jakarta Pop Alternative Festival pada bulan Januari tahun 1996, yang diadakan sehari penuh di Parkir Timur Senayan dengan menampilkan 3 band yang berasal dari USA Beastie Boys, Sonic Youth Foo Fighters dan 3 band dari Indonesia Nugie, Netral Pas Band. 4 Mr. BIG, yang berasal dari USA, diadakan pada bulan Mei tahun 1996. Konser ini diadakan di dua tempat yaitu di Plenary Hall-JCC, Jakarta sebagai band pembuka tampil Sket Band dan di Surabaya band pembuka oleh Jamrud. 5 Alanis Morissette, yang berasal dari Canada, pada bulan Desember tahun 1996. Diadakan di Plenary Hall-JCC, Jakarta. Sebagai band pembuka tampil Oppie BoP. 6 Frente, yang berasal dari Australia, pada tahun 1997. Tampil dalam pesta pribadi Bapak Adrie Soebono, dengan Oppie PoP sebagai band pembuka. 7 Hootie The Blowfish pada tahun 1997, yang diadakan di Hard Rock Café, Jakarta. 8 Gigi, berasal dari Indonesia, dan diadakan pada tahun 1997, tampil di 4 kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. 9 Arkarna, yang berasal dari Inggris, tampil pada tahun 1998 dan sebagai pembuka adalah Agus Sasongko. Konser ini diadakan di Bengkel Night Park, Jakarta. 10 Indonesian Philharmonic Orchestra, pada tahun 1999. Menggelar dua kali pertunjukan di Birawa Room, Wisma Bidakara, Jakarta. 11 Westlife, boysband yang berasal dari Irlandia pada bulan Mei 2000 menggelar konsernya di Istora Senayan, Jakarta dan sebagai band Trade Mark Cool Colors dari Indonesia. 12 Arkarna, band dari Inggris, pada bulan Maret 2001 tampil di dua kota yaitu di Theater Tanah Airku-TMII, Jakarta dan Hard Rock Café, Bali, dengan band pembuka The Fly. 13 Westlife, dari Irlandia pada bulan Mei 2001, diadakan di Stadion Sepak Bola Soemantri Brojonegoro-Kuningan, Jakarta dengan dibuka oleh Christian Wunderlich dari Jerman. 14 Ash jb Padi pada bulan September 2001, yang merupakan pementasan bareng band dari Irlandia – Ash, dan band lokal-Padi. Pertunjukan diadakan di Hall Tennis Indoor-Gelora Bung Karno, Jakarta. 15 The Corrs, dari Irlandia pada bulan Oktober 2001, yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center-Senayan, Jakarta. 16 Bond, dari Inggris dan Australia pada bulan Maret 2002, yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center-Senayan, Jakarta. 17 Diana Krall, dari Kanada pada bulan Agustus 2002, yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center-Senayan, Jakarta. 18 The Cranberries, dari Irlandia pada bulan Agustus 2002, diadakan di Hall Tennis Indoor-Gelora Bung Karno, Jakarta. 19 SUEDE, dari Inggris pada bulan Januari 2003, yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. 20 Ronan Keating, dari Irlandia pada bulan Februari 2003, yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center-Senayan, Jakarta, dengan dibuka oleh band asal Indonesia, EL EM ENT. 21 LAS KETCHUP, dari Spanyol pada bulan April 2003, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, dengan penyanyi pembuka Inul Daratista. 22 Spirit Of The Dance, dari Irlandia pada bulan Mei 2003, yang digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center-Senayan, Jakarta. 23 KORN, dari Amerika pada bulan Februari 2004, digelar di PRJ Kemayoran, Jakarta dengan band pembuka rif. 24 Mariah Carey, dari Amerika pada bulan Februari 2004, digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center-Senayan, Jakarta. 25 Enrique Iglesias, dari Amerika pada bulan Maret 2004, digelar di Plenary Hall, Jakarta Convention Center-Senayan, Jakarta. 26 MAKSIM, dari Kroasia pada bulan April 2004, digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. 27 HOOBASTANK, dari Amerika pada bulan Agustus 2004, digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. 28 BLUE, dari Inggris pada bulan September 2004, digelar di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta. Dengan penyanyi pembuka Derek McDonald Delon. 29 The Prodigy, dari Inggris pada bulan Maret 2005, digelar di PRJ Kemayoran, Jakarta dan menampilkan Agrikulture Feat. DJ Winky, DJ Cream Fan DFMC sebagai pembuka. 30 CAKE, dari Amerika pada bulan Maret 2005, digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. 31 SIMPLE PLAN, dari Kanada pada bulan Maret 2005, digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. 32 Avril Lavigne, dari Kanada pada bulan April 2005, digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. 33 MAKSIM, dari Kroasia kolaborasi dengan Twilite Orchestra pada bulan April 2005, digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. 34 JA RULE, dari Amerika pada bulan April 2005, digelar di Grand Manhattan Club Hotel Borobudur, Jakarta dengan penampilan Soul Menace-Trigger Production-The Rhythm sebagai pembuka. Komitmen Java Musikindo untuk selalu mendukung artis Indonesia yang berbakat, telah dibuktikan dengan tampilnya mereka sebagai band pembuka pada konser-konser yang diadakan oleh Java Musikindo. Sejak awal, Java Musikindo telah menerima dukungan penuh dari berbagai media, sponsor, dan label. Dengan dukungan berbagai pihak, kami akan terus menggelar berbagai konser ataupun pertunjukan live music . 6. Perkembangan Usaha Ketika berdiri, Java Musikindo bukanlah satu-satunya promotor event organizer di Jakarta. Ada beberapa promotor lain yang sudah lebih dahulu berkiprah dalam bisnis ini. Bahkan, banyak di antara mereka yang telah menggelar konser artis kondang dunia seperti, Bon Jovi, Dep Leppard, Phill Collins, dan lain sebagainya. Namun frekuensi pertunjukan tersebut sangat jarang, malah ada promotor yang hanya sekali-kalinya menggelar konser kamudian tidak terdengar lagi kabarnya sehingga hasilnya bisnis seperti ini sering tidak memiliki kegiatan atau vakum. Dari kevakuman inilah Java Musikindo mengambil peluang dengan menggelar konser perdananya pada tahun 1994 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center JCC, Jakarta dengan bintang tamu Saigon Kick. Band yang berasal dari Amerika Serikat ini merupakan band yang banyak digandrungi remaja pada saat itu. Dengan hanya menggunakan sedikit orang sebagai manajemen, pilihan paling logis saat itu adalah melibatkan orang luar Java Musikindo dengan pola outsourching. Merekrut sumber daya baru untuk menjadi pegawai Java Musikindo merupakan hal yang sia-sia mubajir apabila bidang serta deskripsi pekerjaan serta sistematika kerja belum ada. Disamping itu juga Java Musikindo belum melihat adanya kontinuitas konser. Maka, kecuali menangani artis, semua pekerjaan dilakukan oleh orang luar Java Musikindo. Mulai dari mencari gedung pertunjukan, perizinan, penyewaan peralatan dan perlengkapan konser sampai pembuatan tiket serta penjualannya. Dalam perjalanan bisnis ini, Java Musikindo tidak selalu memperoleh kesuksesan, terbukti terdapat beberapa konser yang batal digelar karena faktor yang berubah-ubah. Karena kondisi pendapatan yang selalu merugi, maka selama periode tahun 1998-1999 Java Musikindo mengalami kevakuman dengan alasan karena pada saat itu, BJ Habibie menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang secara kebetulan ia sebagai paman kandung dari pendiri Java Musikindo, Adrie Soebono sehingga tidak ingin kehadiran Java Musikindo memiliki keterkaitan dengan jabatan pamannya.

B. Pembahasan Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas