BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Raya. Kecamatan Raya merupakan pusat pemerintahan baru Kabupaten Simalungun.
3.2. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer. Data primer berupa data yang diperoleh melalui wawancara langsung terhadap
masyarakat di Kecamatan Raya. Data primer dikumpulkan melalui daftar pertanyaan atau kuesioner. Data prime yang dikumpulkan mencakup data
mengenai keterjangkauan masyarakat dan fasilitas pelayanan yang ada, juga data tentang pendapatan masyarakat, lapangan kerja dan pemerataan pendapatan.
b. Data Sekunder. Berupa data yang di peroleh dari sumber–sumber yang dianggap relevan dengan
tujuan penelitian yaitu seperti: Badan Pusat Statistik Kabupaten Simalungun, Dinas dan Badan dalam pemerintahahn Kabupaten Simalungun, dan instansi yang
terkait lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga KK di Kecamatan Raya, sebanyak 6.292 KK Kecamatan Raya dalam Angka, 2009, yang
tersebar di 18 desa. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster sampling, yaitu
menetapkan sampel berdasarkan kriteria jarak desa ke pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun, dengan kriteria: jauh, sedang dan dekat.
Berdasarkan kriteria jarak desa ke pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun yang telah ditetapkan, maka diperoleh desa yang menjadi sampel
penelitian sebagai berikut: a. Desa dengan kriteria jauh tingkat keterjangkauan paling jauh dari pusat
pemerintahan Kabupaten Simalungun : Desa Bah Bolon
b. Desa dengan kriteria sedang tingkat keterjangkauan sedang dari pusat
pemerintahan Kabupaten Simalungun : Desa Raya Bosi
c. Desa dengan kriteria dekat tingkat keterjangkauan paling dekat dari pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun
: Desa Pematang Raya
Selanjutnya dilakukan sampling untuk mendapatkan sampel masyarakat yang akan menjadi responden penelitian berdasarkan jumlah Kepala Keluarga KK pada
desa yang terpilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel KK dalam penelitian ini menggunakan metode proportional sampling Nazir, 1998 sehingga diperoleh
sampel yang dapat mewakili representatif setiap desa. Jumlah kepala keluarga KK sebagai sampel penelitian di setiap desa dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Universitas Sumatera Utara
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
d = Presisi 10
Dengan demikian besarnya sampel sebagai berikut :
1.476 n =
= 93,7 digenapkan 94 1.476 + 1 0,1
2
n = 94 sampel KK
Jumlah populasi dan sampel setiap desa dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.1.
Jumlah Kepala Keluarga KK sebagai Sampel Penelitian di Setiap Desa
No Desa
Jumlah KK Sampel KK
1 Bah Bolon 186
1861.476 x 94 = 12 2 Raya Bosi
199 1991.476 x 94 = 13
3 Pematang Raya 1.092
1.0921.476 x 94 = 69
Jumlah 1.476
94 3.4. Metode Analisis Data
Untuk mengetahui bagaimana dampak relokasi pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun terhadap pengembangan wilayah di Kecamatan Raya dilihat dari perbedaan
sebelum dan setelah berdasarkan variabel: a keterjangkauan pelayanan affordability, kecukupan pelayanan recoverability dan kesesuaian pelayanan replicability,
yaitu: a.
Keterjangkauan pelayanan affordability menggunakan 4 empat parameter yaitu: kecepatan pelayanan, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya
pelayanan, dan kepastian jadwal pelayanan.
n = N
N +1 d
2
Universitas Sumatera Utara
b. Kecukupan pelayanan recoverability menggunakan 6 enam parameter
yaitu: tanggung jawab pemberi pelayanan, kemampuan pemberi pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan keramahan pemberi
pelayanan, kenyamanan lingkungan, dan keamanan pelayanan. c.
Kesesuaian pelayanan replicability menggunakan 4 empat parameter yaitu: prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan pemberi
pelayanan, kedisiplinan pemberi pelayanan. Seluruh variabel relokasi pusat pemerintahan diukur menggunakan skala likert
dengan kriteria: 1.
Sangat baik : apabila keterjangkauan pelayanan affordability, kecukupan pelayanan recoverability dan kesesuaian pelayanan replicability
mencapai 81-100 dari nilai tertinggi. 2.
Baik apabila keterjangkauan pelayanan affordability, kecukupan pelayanan recoverability dan kesesuaian pelayanan replicability
mencapai 61-80 dari nilai tertinggi 3.
Cukup baik apabila keterjangkauan pelayanan affordability, kecukupan pelayanan recoverability dan kesesuaian pelayanan replicability
mencapai 41-60 dari nilai tertinggi. 4.
Kurang baik apabila keterjangkauan pelayanan affordability, kecukupan pelayanan recoverability dan kesesuaian pelayanan replicability
mencapai 21-40 dari nilai tertinggi.
Universitas Sumatera Utara
5. Tidak baik apabila keterjangkauan pelayanan affordability, kecukupan
pelayanan recoverability dan kesesuaian pelayanan replicability mencapai 0-20 dari nilai tertinggi
Variabel pengembangan wilayah mengacu kepada indikator kinerja perekonomian suatu daerah yaitu: a tingkat pendapatan masyarakat dan b tingkat
lapangan kerja. Tingkat lapangan kerja dianalisis secara deskriptif, sedangkan menganalisis
perbedaan tingkat pendapatan masyarakat sebelum dan setelah relokasi pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun digunakan analisis uji beda rata-rata t–test
dengan model persamaan :
S
b
=
1
2
−
∑
n n
d
∑
2
d
=
∑
−
− B B
=
∑
2
B
-
2
∑
B n
B - 0 B t = =
S
b
S
b
Kriteria Pengujian adalah : H
: µ
1
= µ
2
H
i
: µ
1
≠ µ
2
Terima H jika
– t.
Tab
≤ t.
Hit
≤ t.
Tab
Tolak H jika t.
Hit
t.
Tab
atau t.
Hit
- t.
Tab
dimana : S
b
= Simpangan baku dua rata-rata yang berhubungan B = Beda antara pengamatan tiap pasang
B = Rata-rata dari beda pengamatan
Universitas Sumatera Utara
3.5. Definisi Operasional