Kabupaten Simalungun. Hal ini disebabkan penurunan tingkat inflasi dari tahun 2007 ke tahun 2009 sebesar 3,83.
Nilai signifikansi sebesar 0,000 pada uji t-test menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga berbeda nyata sebelum dan setelah relokasi pusat
pemerintahan Kabupaten Simalungun, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 4.44.
Tabel. 4.44. Perbedaan Pendapatan Riil Masyarakat Sebelum dan Setelah Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun
Pendapatan Rumah Tangga
Sebelum Relokasi Rp.1.846.882.98bulan
Setelah Relokasi Rp.1.925.644.15bulan
Perbedaan rata-rata Rp. 78.761.17bulan
Signifikansi 0,000
t-
hitung
19,698 t-
tabel
1,986
Sumber: Diolah dari Data Primer, 2010
4.5. Analisis Dampak Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun terhadap Lapangan Kerja
Indikator pengembangan wilayah sebelum dan setelah relokasi pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun di ukur dari : perbedaan atau perubahan jumlah
anggota keluarga 15-64 tahun yang bekerja dan perubahan jenis pekerjaanlapangan pekerjaan dari anggota keluarga yang bekerja, dengan hasil
penelitian sebagai berikut.
a. Lapangan Kerja
Jumlah anggota keluarga 15 - 64 tahun yang bekerja sebelum dan setelah relokasi pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun umumnya sebanyak 2 orang
Universitas Sumatera Utara
pada setiap keluarga, yaitu 34 orang 36,2 sebelum relokasi dan 36 orang 38,3 setelah relokasi pusat pemerintahan, seperti pada Tabel 4.45 berikut.
Tabel 4.45. Jumlah Anggota Keluarga 15 - 64 Tahun yang Bekerja Sebelum dan Setelah Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun
Sebelum Setelah Uraian Jawaban
n n
a.1 orang 21
22.3 15 16.0
b. 2 orang 34
36.2 36 38.3
c. 3 orang 23
24.5 29 30.9
Jumlah Anggota Keluarga 15 -
64 Tahun yang Bekerja
d. 3 orang 16
17.0 14 14.9
Menurut Manta 2006, fungsi dan hirarkhi kota merupakan tata jenjang
menujukkan hubungan keterkaitan antar komponen pembentuk struktur pemanfaatan ruang. Penentuan fungsi kota pada prinsipnya didasarkan pada komponen pembentuk
yang dominan mempengaruhi aktivitas sosial ekonomi perkotaan, sedangkan hirarkhi kota adalah hubungan antarkegiatan yang berpengaruh terhadap pola pemanfaatan
ruang, dalam skala wilayah dikenal dengan sistem kota atau orde kota berdasarkan skala pelayanannya.
Perubahan pola pemanfaatan ruang pada kota sebagai pusat pemerintahan baru seperti di Kabupaten Simalungun, juga diharapkan memberikan perubahan pada
aktivitas sosial ekonomi masyarakat, seperti ditunjukkan dari perubahan jumlah tenaga kerja yang melakukan kegiatan yang bekerja. Meskipun belum memberikan
perubahan yang cukup besar terhadap jumlah tenaga kerja setelah dilakukan relokasi pusat pemerintahan, namun perubahan persentase anggota keluarga yang bekerja
menunjukkan gejala yang positif terhadap peningkatan aktivitas ekonomi penduduk.
Universitas Sumatera Utara
b. Jenis pekerjaanlapangan pekerjaan