b. Jenis pekerjaanlapangan pekerjaan
Jenis pekerjaanlapangan pekerjaan dari anggota keluarga 15 - 64 tahun yang bekerja sebelum dan setelah relokasi pusat pemerintahan Kabupaten
Simalungun umumnya adalah bertani, yaitu 49 orang 52,1 sebelum relokasi dan 43 orang 45,7 setelah relokasi, seperti pada Tabel 4.46 berikut.
Tabel 4.46. Jenis PekerjaanLapangan Pekerjaan Sebelum dan Setelah Relokasi Pusat Pemerintahan Kabupaten Simalungun
Sebelum Setelah Uraian Jawaban
n n
a.Bertani 49
52.2 43 45.7
b.Berdagang 16
17.0 19 20.2
c. Jasa 19
20.2 21 22.4
Jenis pekerjaan Lapangan
pekerjaan d. Buruh
10 10.6
11 11.7
Komposisi lapangan pekerjaan berdasarkan hasil penelitian tidak jauh berbeda dengan data BPS Kecamatan Raya 2009, bahwa sebesar 54,4 penduduk pada usia
kerja melakukan kegiatan pada sektor pertanian. Sesuai dengan pendapat Alkadri 1999, bahwa pengembangan wilayah lebih
merupakan motivasi dan pengetahuan daripada masalah kekayaan, tetapi bukan berarti bahwa kekayaan itu tidak relevan. Pengembangan juga merupakan produk
belajar, bukan hasil produksi; belajar memanfaatkan kemampuan yang dimiliki bersandar pada lingkungan sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada
dasarnya proses pengembangan itu juga merupakan proses belajar learning process. Hasil yang diperoleh dari proses tersebut, yaitu kualitas hidup meningkat, akan
dipengaruhi oleh instrument yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam kaitannya dengan relokasi pusat pemerintahan Kabupaten Simalungun, maka proses yang mengacu kepada pendapat Alkadri 1999, adalah bagaimana
mengembangkan potensi wilayah yang dimiliki lokasi pemerintahan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan kondisi alam Kecamatan
Raya sebagai sentra pertanian, maka konsep pengembangan yang relevan adalah dengan mengedepankan pembangunan sektor pertanian.
4.6. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain :
1. Kualitas Data
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner bersifat subyektif sehingga kebenaran data sangat tergantung pada kejujuran responden pada saat
pengisian kuesioner khususnya yang berhubungan dengan variabel pendapatan keluarga yang ditanyakan langsung besarnya pendapatan, sedangkan untuk
mendapatkan data pendapatan yang sebenarnya lebih objektif apabila menggunakan pendekatan pengeluaran.
2. Bias Informasi
Bias informasi adalah bias dalam cara mengajukan pertanyaan mencatat, mengklasifikasi dan menginterpretasi suatu masalah. Penyebab utama dari bias
informasi ini adalah pengukuran yang tidak valid atau tidak kuatnya data yang dicatat sebelumnya Bhisma Murti, 2003. Salah satu bias informasi pada penelitian ini
adalah, mengingat responden mengetahui bahwa dirinya sedang diamati diteliti
Universitas Sumatera Utara