Sistem Pengawasan Manajemen Sistem Pengawasan Manajemen dan Akuntansi Pertanggung-jawaban Biaya Produksi

disusun, secara psikologis akan memaksa manajemen untuk menyelidiki sebab- sebab dari penyimpagan tersebut serta berupaya mencari solusinya demi perbaikan di masa yang akan datang.

E. Sistem Pengawasan Manajemen dan Akuntansi Pertanggung-jawaban Biaya Produksi

1. Sistem Pengawasan Manajemen

Menurut Supriyono 2000:27 : “Sistem pengawasan manejemen adalah sistem yang digunakan oleh manejemen untuk mempengaruhi anggota organisasinya agar melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara efesien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi, sistem pengendalian terdiri atas struktur dan proses.” Sistem pengawasan manajemen adalah seperangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memungkinkan pengolahan informasi yang saling bertujuan membantu para manajer dalam pengkoordinasian bagian-bagian dan pencapaian tujuan organisasi secara berkesinambungan. Selanjutnya mengemukakan guna purpose sistem pengawasan manajemen, yaitu membantu manajemen dalam mengkoordinasikan bagian-bagian organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut kearah pencapaian guna, sasaran, dan tujuan organisasi secara menyeluruh. Sistem pengawasan manajemen di desain untuk mempersatukan aktivitas-aktivitas yang berbeda-beda dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan menyeluruh organisasi. Sistem pengawasan manajemen Universitas Sumatera Utara adalah alat utama manajemen untuk membina kerjasama yang merupakan kerja inti organisasi. Proses sistem pengawasan manejemen melibatkan komunikasi dan interaksi formal dan informal antara para manejer dengan para manejer lainnya dan antara para manejer dan para pekerja. Sistem komunikasi formal mencakup empat tahapan yaitu : 1 penyusunan program, 2 penyusunan anggaran, 3 pelaksanaan dan pengukuran, 4 pelaporan dan analisis evaluasi. Tahap pertama proses sistem pengawasan manajemen adalah penyusunan program. Penyusunan program adalah proses pembuatan keputusan mengenai program-program utama yang akan dilaksanakan oleh organisasi untuk mengimplementasikan strategi-strategi dan penaksiran jumlah sumber-sumber yang akan digunakan untuk setiap program. Selain untuk memperoleh laba, perusahaaan juga memiliki program riset dan pengembangan, program pendidikan dan pelatihan. Dalam suatu perusahaan yang beroperasi berdasarkan tahun kalender, biasanya dua atau tiga bulan sebelum tahun anggaran mulai, manajemen mengkaji strategi yang telah dikembangkan sebagai dasar penyusunan program. Konsekuensi-konsekuensi keuangan dan non keuangan dan perubahan strategi tersebut harus diantisipasikan selama periode perencanaan dan dimasukkan kedalam rencana stratergi atau program. Pembahasan mengenai perencanaan strategi atau penyusunan program mencakup : defenisi perencanaan strategi atau penyusunan program, hubungan penyusunan program dan proses perencanaan lainya, kegiatan pokok penyusunan program, analisis penyusunan program baru, Universitas Sumatera Utara evaluasi program berjalan, sistem program formal serta evaluasi dan penelaah program. Tahap kedua proses sistem pengawasan manajemen adalah penyusunan anggaran. Penyusunan anggaran adalah proses pembuatan keputusan mengenai peran para manajer pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan program atau bagian program. Anggaran adalah rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran-ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan moneter, mengenai perolehan dan penggunaan sumber-sumber organisasi beserta pusat-pusat pertanggungjawaban untuk jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Tahap ketiga sistem pengawasan manajemen adalah pelaksanaan dan pengukuran. Untuk pelaksanaan anggaran diperlukan pengawasan manajemen operasi. Pengawasan manajemen operasi meliputi : metode, prosedur, dan cara- cara yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi aktivitas-aktivitas atau tindakan-tindakan para anggota perusahaannya dilaksanakan secara efektif dan efesien. Pelaksanaan aktivitas secara efektif dan efesien berarti bahwa para pelaksananya hanya melaksanakan aktivitas yang bernilai tambah secara efesien. Tahap keempat dalam proses sistem pengawasan manajemen adalah pelaporan dan analisis atau evaluasi. Laporan memuat informasi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dibandingkan dengan anggarannya atau programnya. Pelaporan adalah proses untuk menyusun dan menyajikan laporan pada pihak- pihak yang berkepentingan. Laporan disusun untuk setiap pusat pertanggungjawaban menunjukkan informasi yang sesungguhnya dibandingkan dengan anggarannya, dalam ukuran-ukuran kinerja keuangan maupun non Universitas Sumatera Utara keuangan, serta informasi internal maupun eksternal. Laporan tersebut memberikan informasi pada manajer atasan mengenai kinerja bawahannya dan digunakan atasan untuk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas berbagai pusat pertanggungjawaban. Laporan juga digunakan sebagai basis untuk pengawasan. Proses evaluasi pada dasarnya adalah menganalisis perbedaan antara informasi sesungguhnya dengan anggarannya atau yang diharapkan di bawah kondisi- kondisi tertentu yang diperkirakan. Jika kondisi-kondisi tersebut tidak berubah, maka perbedaan antara informasi sesungguhnya dengan anggarannya mencerminkan kinerja pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan perlu dianalisis penyebab perbedaan-perbedaan tersebut. Analisis adalah proses mengetahui penyebab perbedaan antara informasi sesungguhnya dengan informasi anggarannya atau yang diharapkan dalam menilai kinerja manajemen. Jika kondisi berubah maka anggaran perlu di revisi agar pembandingan dengan sesungguhnya mencerminkan kinerja. Kinerja pusat pertanggungjawaban digunakan untuk menetukan kompensasi.

2. Akuntansi Pertanggungjawaban Biaya Produksi