sebenarnya dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Laporan ini merupakan sarana pertanggungjawaban terhadap tingkat manajer yang
membawahi pusat pertanggungjawaban tersebut. Bentuk laporan tersebut harus disusun sedemikian rupa sehingga manajemen dapat segera mengetahui
permasalahan yang terjadi dan dapat melakukan tindakan koreksi. Oleh karena itu, di dalam laporan tersebut harus dinyatakan secara jelas apa yang menjadi sebab
dari penyimpangan dan siapa yang harus bertanggung jawab. Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Hilton 1991:448
mengenai hal–hal apa saja yang disajikan dalam perfomance report. “A perfomance report shows the budgeted and actual amounts of key financial result
appropriate for the type of responsibility center involved ”. Laporan pertanggungjawaban biasanya dibuat secara berkala biasanya per
bulan dengan dasar bentuk dan format tetap dari waktu ke waktu serta disesuaikan dengan tingkatan manajemen yang menerimanya.
1. Prinsip Dasar Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban
Sebagai suatu informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan Matz-Usry 1997:467 laporan yang dihasilkan dalam sistem akuntansi
pertanggungjawaban harus memenuhi kriteria-kriteria berikut : a.
Laporan sesuai dengan bagan organisasi, artinya harus ditujukan terutama pada pribadi-pribadi yang bertanggungjawab untuk
mengontrol bidang-bidang yang dilaporkan.
b. Bentuk dan isi laporan harus konsisten setiapkali diterbitkan.
c. Laporan harus cepat dan tepat waktu.
d. Laporan harus diterbitkan secara teratur.
e. Laporan harus mudah dimengerti
f. Laporan harus memberikan perincian yang cukup namun tidak
berlebihan.
Universitas Sumatera Utara
g. Laporan harus memberikan angka-angka yang dapat
diperbandingkan dan harus menunjukan varians-varians. h.
Laporan harus bersifat analisis i.
Laporan untuk manajemen operasi harus dinyatakan dalam unit fisik maupun dalam nilai uang,sebab informasi dalam nilai uang
mugkin tidak relevan bagi pengawas yang tidak mengerti bahasa akuntansi.
j. Laporan dapat cenderung menonjolkan keefesienan dan ketidak
efesienan.
Menurut Mulyadi 2001:190, dasar-dasar yang melandasi penyusunan laporan pertanggungjawaban biaya adalah :
a. Jenjang terbawah diberi laporan ini adalah tingkat manajer bagian.
b. Manejer jenjang terbawah diberi laporan pertanggungjawaban
biaya yang diberi rincian mengenai realisasi biaya dibandingkan dengan anggaran biaya yang disusunnya.
c. Manajer jenjang diatasnya diberi laporan mengenai biasnya pusat
pertanggungjawaban sendiri dan ringkasan realisasi biaya yang dikeluarkan oleh manajer–manajer yang berada di bawah
wewenangnya, yang disajikan dalam bentuk perbandingan dengan anggaran biaya yang disusun oleh wewenang-wewenang manajer
yang bersangkutan.
d. Semakin keatas laporan pertanggungjawaban biaya disajikan
semakin ringkas.
Berdasarkan defenisi dimuka, dapat dipetik kesimpulan bahwa laporan pertanggunggungjawaban diberikan kepada manajer jenjang terbawah berisi rician
realisasi biayanya untuk dibandingkan dengan anggaran biaya yang disusunnya. Jika laporan pertanggungjawaban disajikan kepada manajemen pada jenjang lebih
tinggi maka pertanggungjawaban tersebut makin ringkas.
2. Jenis Laporan Pertanggungjawaban