2. Analisis dan Evaluasi Pusat Pertanggungjawaban dan Pengawasan Biaya Produksi
a. Analisis dan Evaluasi Pusat pertanggungjawaban
Dalam hubungannya dengan akuntansi pertanggungjawaban, struktur organisasi perusahaan telah membagi bidang dan unit kerja lainnya atas pusat-
pusat pertanggungjawaban. Unit kerja yang ada dalam perusahaan, sesuai dengan dengan struktur organisasi PT. Mardec Nusa Riau, adalah merupakan pusat
pertanggungjawaban yang terdiri pusat biaya teknis, pusat biaya kebijakan, pusat biaya pendapatan, dan pusat biaya investasi. Kelima pusat pertanggungjawaban
ini tersebar dalam struktur organisasi. Adapun gambaran pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut adalah:
a. Pusat biaya teknis terletak pada departemen produksi dan departemen
pembeliaan b.
Pusat biaya kebijakan terletak pada departemen akuntansiadminitrasi c.
Pusat pendapatan terletak departemen umum d.
Pusat investasi terletak pada komisaris dan pemegang saham Berdasarkan uraian di atas dapat kita lihat bahwa setiap unit-unit kerja yang
tergambar dari struktur organisasi perusahaan adalah pusat-pusat
pertanggungjawaban. Setiap pusat pertanggungjawaban tersebut bertanggung jawab atas segala kejadian atau transaksi yang bersifat keuangan, termasuk biaya,
dan harus mempertanggungjawabkannya kepada unit organisasi yang tingkatannya lebih tinggi.
Universitas Sumatera Utara
Walaupun PT. Mardec Nusa Riau telah menetapkan uraian tugas dan tanggung jawab dengan jelas, tetapi dalam hal pendelegasian wewenang PT.
Mardec Nusa Riau memiliki kelemahan. Hal ini terlihat dalam proses penyusunan anggaran dalam departemen-departemen yang ada di perusahaan. Karena tidak
memiliki Komite Anggaran dan deprtemenfungsi pemasaran yang seharusnya terpisah dari departemen umum.
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menarik kesimpulan sementara bahwa pusat pertangungjawaban pada PT. MardeNusa Riau cukup baik meskipum
memiliki kelemahan. Hal ini terlihat pada uraian tugas dari masing-masing manajer departemen telah cukup jelas.
b. Analisis dan Evaluasi Pengawasan Biaya Produksi
Pada uraian di atas disebutkan bahwa PT. Mardec Nusa Riau menggunakan metode pengawasan biaya produksi dengan menggunakan anggaran. Penyusunan
anggaran dilakukan dalam rapat departemen, dimana manajer departemen menyusun anggaran sesuai dengan program anggaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Hal ini berbeda dengan teori sebelumnya dimana anggaran sebaiknya disusun oleh panitia anggaran yang bersifat ad hoc sementara dalam bentuk
Komite Anggaran. Departemen produksi pada PT. Marde Nusa Riau, terkait didalamnya,
produksi latex concerate dan skim block, menyusun anggaran untuk satu tahun dan membaginya ke dalam anggaran bulanan. Anggaran ini dibuat berdasarkan
program yang diajukan sebelumnya. Setelah anggaran disusun, maka anggaran itu diberikan oleh manajer produksi kepada manajer umum untuk disampaikan
Universitas Sumatera Utara
kepada direktur utama. Dalam penetapan anggaran tersebut, manajer departemen harus mengklasifikasikan biaya yang terkendalikan dan biaya yang tidak
terkendalikan oleh manajer tersebut. Pengawasan biaya produksi pada PT. Mardec Nusa Riau dialakukan
terhadap 1 biaya bahan baku 2 biaya tenaga kerja langsung 3 biaya overhead pabrik. Hal ini dapat diketahui dengan adanya penentuan kualitas dari bahan-
bahan yang digunakan, biaya tidak langsung, biaya pemeliharaan mesin yang digunakan untuk memproduksi. Berkaitan dengan tenaga kerja langsung,
perusahaan menyatakan taksiran jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan untuk produksi. Pengawasan dilakukan sehingga mengurangi resiko kelebihan
atau kekurangan pekerja atau menurunya tingkat produktivitas pekerja. Pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas pada masing-masing departemen
dilakukan oleh manajer umum dan diawasi langsung oleh direktur utama hal ini menyebabkan kontrol atas seluruh kegiatan diperusahaan dapat berjalan dengan
efektif. Dengan begitu tidak hanya aktivitas operasi yang diketahui, namun juga penyimpangan sehingga dapat segara di evaluasi.
3. Analisis dan Evaluasi Sistem Pelaporan Pusat Pertanggungjawaban Biaya