dengan perusahaan lainnya berbeda, tergantung pada bidang mana pusat- pusat pertanggungjawaban diterapkan.
Sebelum menetapkan suatu organisasi menjadi suatu pusat pertanggungjawaban, perlu diperhatikan kriteria – kriteria sebagai berikut :
a. Adanya pelimpahan wewenang yang jelas kepada setiap pimpinan
pusat pertanggungjawaban b.
Adanya pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas diantara pusat–pusat pertanggungjawaban maupun didalam pusat
pertanggungjawaban itu c.
Manajer atau pimpinan pusat pertanggungjawaban mampu mengawasi biaya yang terjadi dalam pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Kriteria–kriteria diatas pada dasarnya saling berkaitan satu sama lain. Secara teoritis penerapan tugas dan tanggungjawab harus diikuti dengan
pelimpahan wewenang. Dilain pihak wewenang yang dilimpahkan kepada seorang manajer akan mempengaruhi kemampuannya untuk mengawasi biaya.
Pusat pertanggungjawaban mempunyai hubungan yang erat dengan struktur organisasi merupakan gambaran dari pusat-pusat pertanggungjawaban
yang dimiliki perusahaan. Di bawah ini akan dipaparkan dua tipe struktur organisasi yang berkaitan dengan pusat- pusat pertanggungjawaban, yaitu tipe
organisasi fungsional dan tipe organisasi divisional.
a. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional seperti tercamtum pada gambar 2.1 merupakan bentuk organisasi yang biasanya dipakai oleh perusahaan besar yang ditandai dengan
Universitas Sumatera Utara
adanya jumlah karyawan yang besar, spesialis kerja yang tinggi, wilayah kerja yang luas, serta komando yang tidak berada pada satu tangan pimpinan. Didalam
prakteknya, pusat pertanggungjawaban sebagai suatu unit organisasi sering ditetapkan sebagai suatu departemen atau bagian- bagian. Didalam organisasi
fungsional, pembagian didasarkan atas tiga fungsi, yaitu : fungsi produksi, fungsi penjualan pemasaran, dan fungsi adminitrasi. Fungsi-fungsi ini merupakan
gambaran dari pusat pertanggungjawaban. Gambaran tersebut dapat dijelasakan
sebagai berikut:
1. Fungsi Produksi. Fungsi ini bertugas memproduksi barang-barang untuk dijual, dengan demikian biaya-biaya yang diperlukan tersebut
tidak musnah begitu saja, namun beralih ruang menjadi hasil produksi. Oleh karena itu fungsi ini disebut sebagai pusat biaya cost center.
2. Fungsi penjualan pemasaran. Fungsi ini hanya bertugas menjual hasil produksi saja agar hasil produksi tersebut berubah menjadi uang yang
berpedoman pada harga manajer perusahaan ini. Fungsi ini disebut sebagai pusat pendapatan revenue center
3 Jika suatu perusahaan berdiri sendiri single business unit dimana manajer perusahaan berwenang penuh mengambil keputusan investasi,
maka manajer perusahaan sebagai pusat investasi invesment center
Universitas Sumatera Utara
Direktur
Fungsi Produksi
Fungsi Penjualan
Pemasaran Fungsi
Adminitrasi Pusat Investasi
Pusat Biaya Pusat Pendapatan
Sumber : R.A Supriyono, Akuntansi Manajemen 2, Struktur Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, 2001, hal 16
Gambar 1.2 Organisasi Fungsional
b. Organisasi Divisional
Dalam organisasi divisional seperti tercantum pada gambar 2.2 organisasi didasarkan pada divisi-divisi. Manajer perusahaan bertangung jawab atas
perusaahaan secara keseluruhan. Manajer perusahaan berwenang penuh mengambil keputusan investasi. Oleh karena itu, manajer perusahaan merupakan
pusat investasi. Selanjutnya kepala divisi bertanggungjawab hanya untuk divisinya masing-
masing. Pengukuran hasil kerjanya adalah berdasarkan biaya masing-masing divisi. Masing- masing divisi produk, daerah dan jenis usaha. Pada setiap divisi
ini ditemui adanya fungsi penjualan yang merupakan fungsi pendapatan, dan fungsi pembelian, produksi dan investasi, setelah itu pusat laba selanjutnya pusat
pendapatan dan yang terakhir adalah pusat biaya.
Universitas Sumatera Utara
Pusat Investasi
Sumber : ER.A Supriyono, Akuntansi Mnajemen 2, Stuktur Pengndalian Manajemen, Edisi Pertama, BPFE- Yogyakarta, 2001, hal 17
Gambar 1.3 Organisasi divisional
C. Pengawasan Biaya Produksi 1. Pengertian dan Tujuan Pengawasan Biaya Produksi
Pengawasan sebagai salah satu fungsi manejemen, bertujuan agar kegiatan yang dilakukan perusahaan dapat terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Matz
dan Usry 1997:5 mendefenisikan pengawasan sebagai berikut “Pengawasan Divisi A
Fungsi Penjualan
Fungsi Pembelian
Fungsi Pembelian
Fungsi Penjualan
Divisi B
Fungsi Pembelian
Fungsi Penjualan
Divisi C
Fungsi Adminitrasi
Fungsi Adminitrasi
Manajemen Perusahaan
Fungsi Adminitrasi
Pusat Laba
Pusat Pendapatan
Pusat Biaya
Universitas Sumatera Utara