pertanyaan  untuk  memecahkan  masalah,  dan  merasa  terlibat  aktif  dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas.
2
B. Pemahaman Konsep Kimia Siswa
1.  Pemahaman Konsep Kimia Siswa pada Kelas kontrol Pada  kelas  kontrol,  butir-butir  soal  dengan  persentase  dijawab
benar  oleh  siswa  di  atas  50  berjumlah  11  soal.  Butir  tes  yang  dijawab benar  dengan  persentase  tinggi  di  atas  80  yaitu  butir  soal  nomor  1
dengan  persentase  84.  Butir  ini  merupakan  tes  untuk  indikator menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
Sedangkan  butir  tes  yang  dijawab  benar  dengan  persentase  paling rendah  yaitu  butir  soal  nomor  18  dengan  persentase  32.  Butir  ini
merupakan tes untuk indikator menyimpulkan dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.
2.  Pemahaman Konsep Kimia Siswa pada Kelas Eksperimen Pada kelas eksperimen, butir-butir soal dengan persentase dijawab
benar  oleh  siswa  di  atas  50  berjumlah  15  soal.  Butir  tes  yang  dijawab benar  dengan  persentase  tinggi  di  atas  80  yaitu:  butir  soal  nomor  1
dengan  persentase  81  yang  merupakan  tes  untuk  indikator  menjelaskan proses  pembentukan  minyak  bumi  dan  gas  alam;  butir  soal  nomor  10
dengan  persentase  87  yang  merupakan  tes  untuk  indikator  menafsirkan bagan  penyulingan  bertingkat  untuk  menjelaskan  dasar  dan  teknik
pemisahan  fraksi-fraksi  minyak  bumi;  dan  butir  soal  nomor  16  dengan persentase  81  yang  merupakan  tes  untuk  indikator  menjelaskan
penggunaan residu minyak bumi dalam industri petrokimia. Sedangkan  butir  tes  yang  dijawab  benar  dengan  persentase  paling
rendah    yaitu  butir  soal  nomor  12  dengan  persentase  35.  Butir  ini
2
Rusmansyah  dan  Yuda  Irhasyuarna,  “Implementasi  Pendekatan  Sains  Teknologi Masyarakat STM dalam Pembelajaran Kimia di SMU Negeri Kota Banjarmasin,” dalam Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, No. 040 Tahun ke-9, Januari 2003, h. 107.
merupakan  tes  untuk  indikator  membedakan  kualitas  bensin  berdasarkan bilangan oktannya.
3.  Perbedaan Pemahaman Konsep Kimia Siswa Pemahaman konsep kimia siswa yang berbeda antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen di  antaranya dapat dilihat dari  selisih  jumlah  siswa yang  menjawab  butir  soal  dengan  benar.  Selisih  jumlah  siswa  yang
menjawab  butir  soal  dengan  benar  antara  kelas  kontrol  dan  kelas eksperimen  dengan  selisih  yang  besar  yaitu  butir  soal  nomor  17  dengan
selisih 8, butir soal nomor 18 dengan selisih 8, butir soal nomor 19 dengan selisih  7,  dan  butir  soal  nomor  20  dengan  selisih  8.  Keempat  butir  ini
merupakan  butir  tes  untuk  indikator  menyimpulkan  dampak  pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan.
Selisih besar pada butir-butir soal untuk indikator ini menunjukkan bahwa  siswa  kelas  eksperimen  yang  yang  diberi  perlakuan  pembelajaran
dengan  pendekatan  STM,  lebih  mampu  menarik  kesimpulan  mengenai dampak  pembakaran  bahan  bakar  terhadap  lingkungannya.  Kemampuan
ini dimungkinkan karena siswa belajar tidak sekedar menghafal informasi- informasi tanpa makna, tetapi siswa belajar dengan mengaitkan informasi-
informasi  yang ada  sehingga  lebih  bermakna dan siswa dapat  memahami konsep-konsep  yang  dipelajari  dan  mampu  mengaplikasikannya  dalam
masalah kehidupan sehari-hari. Hal  ini  senada  dengan  hasil  penelitian  Aikenhead  yang
menunjukkan bahwa siswa pada kelas sains dengan pendekatan STM jika dibandingkan  dengan  siswa  pada  kelas  dengan  pendekatan  tradisional,
secara  signifikan  STM  berpengaruh  positif  terhadap  kemampuan  berpikir seperti menerapkan kaidah-kaidah sains dalam peristiwa sehari-hari.
3
3
Glen S. Aikenhead, “Research into STS Science Education”, dalam Educación Química, No. 16 3, Juli 2005, h. 389.
C. Pengaruh  Pendekatan  STM  dan  Pendekatan  Konvensional