Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini di antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Verawati, mahasiswi UIN, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Kimia. Penelitian yang dilakukan pada siswa SMP dengan materi pokok bahan kimia di rumah ini menyimpulkan bahwa pembelajaran IPA Terpadu dengan pendekatan Sains Teknologi Masyarakat dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Hal tersebut terjadi karena dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM siswa diajak untuk mengalami langsung hal-hal yang berkaitan dengan materi pelajaran sehingga dapat lebih meningkatkan daya ingat siswa. 79

C. Kerangka Berpikir

Menurut Middle Camp dan Kean ilmu kimia dipelajari secara sistematis artinya ilmu kimia dipelajari dari konsep termudah sampai tersulit dan konsep-konsep tersebut dipadukan atau dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep kimia diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah siswa melalui kegiatan belajar mengajar kimia. Konsep kimia akan mudah dipahami oleh siswa bila ruang lingkup pembelajaran disajikan secara utuh dengan penjelasan tentang keterkaitan antar bahan kajian. Siswa dapat dibangun pola pikirnya oleh guru dalam memahami konsep yang terdapat dalam bahan kajian. Guru berperan sebagai fasilitator bagi siswa dalam proses pembelajaran. Untuk membangun pola pikir siswa perlu dilihat tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut dapat dilatih bila proses pembelajaran menerapkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Siswa dilatih keterampilan dalam 79 Verawati, “Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep pada Materi Pokok Bahan Kimia di Rumah,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Jakarta, Jakarta: Perputakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007, h. 51, t.d. berhitung, menganalisa dan melakukan percobaan seperti dalam keterampilan proses sains sehingga siswa mampu menguasai dan menerapkan kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pada proses pembelajaran kimia perlu adanya pendekatan yang lebih baik sehingga siswa dapat memahami dan mengembangkan konsep- konsep kimia serta keterampilan proses dengan baik. Pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan sains teknologi masyarakat STM berfokus pada siswa. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai motivator, fasilitator dan pengarah dalam membantu siswa untuk membangun pengetahuannya. Siswa belajar tidak hanya dengan mendengar, mencatat, dan menghafal tetapi belajar memahami konsep-konsep sains dan aplikasi serta dampaknya. Dalam pembelajaran konvensional siswa hanya belajar tentang konsep- konsep tanpa penjelasan secara utuh tentang keterkaitan antar bahan kajian sehingga siswa tidak dibangun pola pikirnya dalam memahami konsep. Guru berperan sentral dalam proses pembelajaran. Guru bertindak sebagai satu- satunya sumber ilmu dalam proses pembelajaran sehingga siswa hanya mencatat dan mendengar penjelasan guru. Siswa yang belajar dengan memahami akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik daripada siswa yang belajar dengan menghafal karena belajar dengan memahami membuat anak memiliki hubungan yang utuh dari sebuah konsep. Keutuhan pemahaman itu memungkinkan anak belajar lebih bermakna daripada sekedar menghafal berulang-ulang tanpa makna. Penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat STM dalam pembelajaran kimia akan membangun pemahaman konsep kimia siswa. Sedangkan penerapan pendekatan konvensional dalam pembelajaran kimia sulit membangun pemahaman konsep kimia siswa. Dengan demikian, terdapat perbedaan pemahaman konsep kimia siswa yang diajarkan dengan pendekatan sains teknologi masyarakat dan yang diajarkan dengan pendekatan konvensional. Untuk lebih jelasnya mengenai kerangka berpikir, dapat dilihat pada bagan berikut ini. Gambar 3. Bagan Kerangka Berpikir Pendekatan STM Pendekatan Konvensional X1 X2 · Berpusat pada siswa · Guru berperan sentral · Bermacam-macam sumber · Guru menjadi satu-satunya Belajar sumber ilmu · Guru sebagai motivator, · Guru sebagai pentransfer ilmu fasilitator, dan pengarah ke siswa · Siswa aktif · Siswa pasif · Siswa belajar dengan memahami · Siswa mendengar, mencatat, dan konsep menghafal Pemahaman konsep Pemahaman konsep Y1 ≠ Y2

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian