2. Pendekatan Konvensional
Pendekatan konvensional adalah pembelajaran klasikal yaitu pembelajaran yang kegiatan belajar mengajarnya lebih terpusat pada guru
dan keaktifan siswa tidak optimal. Guru berperan sentral dalam keseluruhan proses pembelajaran.
Pendekatan konvensional memandang bahwa proses pembelajaran dilakukan dengan cara guru mengajarkan materi kepada siswanya. Guru
mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa lebih banyak sebagai penerima.
29
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Guru memiliki otoritas yang utama dan guru berperan sebagai contoh bagi murid-muridnya.
b. Perhatian kepada masing-masing individu atau minat siswa sangat kecil.
c. Pembelajaran di sekolah dipandang sebagai persiapan akan masa depan, bukan sebagai peningkatan kompetensi siswa di saat ini.
d. Penekanan dalam pembelajaran adalah pada bagaimana pengetahuan dapat diserap oleh siswa dan penguasaan pengetahuan tersebutlah yang
menjadi tolok ukur keberhasilan tujuan, sementara pengembangan potensi siswa diabaikan.
30
Pembelajaran dengan pendekatan konvensional lebih sering menggunakan cara pemberian informasi telling daripada cara
memperagakan demonstrating dan cara memberikan kesempatan untuk menampilkan unjuk kerja secara langsung doing direct performance.
Dengan kata lain, guru lebih sering menggunakan strategi atau metode ceramah danatau drill dengan mengikuti urutan materi dalam kurikulum
secara ketat.
Keberhasilan program
pembelajaran dilihat
dari
29
http:banjarnegarambs.wordpress.com20080910pendekatan-pembelajaran, 10
September 2008.
30
http:sunartombs.wordpress.com20090302pembelajaran-konvensional-banyak- dikritik-namun-paling-disukai, 2 Maret 2009.
ketuntasannya menyampaikan seluruh materi yag ada dalam kurikulum. Penekanan aktivitas belajar lebih banyak pada buku teks dan kemampuan
mengungkapkan kembali isi buku teks tersebut.
31
Dalam pembelajaran dengan pendekatan konvensional, alokasi waktu hampir dapat dipastikan dapat diplot dengan tepat karena segalanya
tergantung pada guru. Guru dapat mengatur alokasi waktu untuk tiap materi yang akan diajarkan pada siswa.
Pengajaran dengan pendekatan konvensional ini dipandang efektif, terutama untuk berbagi informasi yang tidak mudah ditemukan di tempat
lain, menyampaikan informasi dengan cepat, membangkitkan minat akan informasi, dan mengajari siswa yang cara belajar terbaiknya dengan
mendengarkan. Namun demikian pendekatan pembelajaran tersebut mempunyai
beberapa kelemahan, yaitu: tidak semua siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan; sering terjadi kesulitan untuk menjaga agar
siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari; pendekatan tersebut cenderung tidak memerlukan pemikiran yang kritis; dan pendekatan
tersebut mengasumsikan bahwa cara belajar siswa itu sama dan tidak bersifat pribadi.
32
Pendekatan konvensional biasa dilakukan dengan metode ceramah. Metode ceramah merupakan cara klasik yang hingga kini masih banyak
digunakan oleh guru dalam mengajar. Guru ingin mencapai tujuan pembelajaran
dengan menggunakan
kata-kata dengan
cara mempergunakan metode ceramah.
33
Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan
31
http:edukasi.kompasiana.com20091220pendekatan-pembelajaran-konvensional, 20 December 2009.
32
http:sunartombs.wordpress.com20090302pembelajaran-konvensional-banyak- dikritik -namun-paling-disukai, 2 Maret 2009.
33
W. James Popham dan Eva L. Baker, Teknik Mengajar secara SIstematis, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 79.
dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.
34
Metode ceramah merupakan metode penyampaian informasi secara lisan oleh seorang pembicara kepada sekelompok pendengar. Metode ini
tidak dapat dikatakan baik atau buruk. Baik atau buruknya metode ceramah arus dinilai menurut tujuan penggunaannya.
35
Keunggulan metode ini yaitu dapat digunakan untuk mengajar orang dewasa, dapat menghabiskan waktu dengan baik, dan dapat
digunakan pada kelompok besar. Sedangkan kekurangan metode ini yaitu bisa menghalangi respons siswa, kurang menarik, sulit digunakan untuk
anak-anak, membatasi daya ingat, dan pembicara tidak selalu dapat menilai reaksi orang yang belajar.
36
Metode ceramah memiliki kelemahan yang mencolok misalnya tidak dapat memberi kesempatan siswa mempraktekkan perilaku belajar
yang relevan selain mencatat.
37
Tujuan utama suatu ceramah adalah menyajikan ide-ide. Meskipun metode ceramah memiliki kelemahan, metode ini masih dapat bermanfaat
bagi siswa dalam pembelajaran. Metode ceramah memungkinkan guru menyampaikan topik pembelajaran dengan perasaan yaitu dapat melalui
cara penyampaiannya, dapat pula melalui intonasi tertentu, dengan tekanan suaranya, ataupun dengan gerak-gerik tangannya. Dengan demikian topik
pembelajaran yang sederhana dapat dibuat menarik atau sebaliknya, topik pembelajaran yang menarik dapat dibuat sederhana.
38
Namun bila guru mengajar dengan metode ceramah saja, siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja.
39
Tentu saja
34
http:smacepiring.wordpress.com20080219pendekatan-dan-metode-pembelajaran, 19 Februari 2008.
35
Popham dan Baker, Teknik ..., h. 80.
36
Arifin, Pengembangan ..., h. 108.
37
Popham dan Baker, Teknik ..., h. 80.
38
Popham dan Baker, Teknik ..., h. 80.
39
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 65.
hal ini tidak dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar dan motivasi siswa untuk belajar.
3. Pemahaman Konsep Kimia