Tinjauan Pustaka Kepemimpinan perempuan dalam pandangan masyarakat Babakan Tasikmalaya: Analisis Terhadap Hadis lan yufliha qawmun wallaw amrahum imraatan

demikian muncul karena telah ditetapkan oleh sistem masyarakat patriarkhis yang berlaku saat itu. 23 Skripsi yang akan penulis tekuni ini berbeda dengan apa yang telah disebutkan di atas tadi, yang mana pembahasannya lebih condong ke dalam dunia tafsir, yaitu dengan melihat bagaimana penafsiran ahli tafsir terhadap ayat al- Qur’an yang berbicara tentang kepemimpinan. Sedangkan skripsi ini lebih condong ke dalam dunia hadis, yaitu dengan menganalisis hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Selain itu, dalam pembahasanya dicantumin pula pemahaman masyarakat Babakan Tasikmalaya terhadap hadis kepemimpinan perempuan dan pandangannya terkait kepemimpinan, karena jenis skripsi ini ialah penelitian lapangan Field Research, disamping sebagai penelitian kepustakaan Library Research.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan sebuah hasil yang utuh dan sistematis, pembahasan materi dalam skripsi ini dibagi kedalam empat bab, dengan rincian sebagai : Bab pertama membahas Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Pembahasan. 23 Noor Rohman , Konsep Kepemimpinan Qiwamah Perempuan Dalam al-Qur an; Analisis Tafsir Muhammad Syahrur, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Pada bab kedua, akan memaparkan pembahasan Tinjauan Umum Tentang Kepemimpinan Perempuan yang mencakup Apa Itu Kepemimpinan Perempuan, Syarat-syarat Pemimpin dan Kepemimpinan, Hambatan Kepemimpinan Perempuan, dan Alasan Penolakan Kepemimpinan Perempuan. Bab ketiga akan membahas Seputar Kualitas Hadis yang diteliti. Pada bab ini meliputi Teks hadis dan terjemahannya, Takhrij Hadis, Kegiatan Penelitian Hadis yang terdiri dari Penelitian Sanad Hadis dan Penelitian Matan Hadis, serta Syarh Hadis dengan mencantumkan pandangan ulama terhadap hadis kepemimpinan perempuan. Pada bab keempat, akan membahas Pemahaman Masyarakat Babakan Terhadap Hadis Kepemimpinan Perempuan dengan mencakup pembahasan Gambaran Sekilas Masyarakat babakan, Pemahaman Mereka Terhadap Hadis Kepemimpina dan Pemahaman Terhadap Kepemimpinan Perempuan. Sementara pada bab kelima, penulis akan menyimpulkan dari seluruh bahasan dan masalah yang menjadi Skripi ini dan saran-saran, disertai dengan daftar pustaka yang menjadi sumber referensi.

BAB II TINJAUAN UMUM KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

Di antara kaum yang tertindas di dunia ini, kaum perempuan berada di urutan teratas. 24 Salah satu dari aspek tertindasnya itu ialah adanya pemahaman yang melarang perempuan untuk menjadi seorang pemimpin. M. Said Ramadhan al-Buthi berpendapat bahwa pada dasarnya masalah yang sering dijadikan lahan empuk untuk menggugat Islam dalam hal kesetaraan kaum perempuan dan laki- laki adalah masalah kepemimpinan. 25 Bila kita lirik sekarang ini, banyak kaum perempuan yang cakap dan mahir dalam dunia kepemimpinan. Partisipasi 26 kaum perempuan semakin lama semakin meningkat dan mendominasi, hal ini dikarenakan berkat kegigihannya dalam menyerukan kesamaan hak-haknya dengan kaum laki-laki, termasuk dalam menyangkut persoalan kepemimpinan. Tuntutan persamaan hak perempuan tentunya didasarkan pada beberapa anggapan bahwa perempuan dan laki-laki tidak banyak terdapat perbedaan, hanya kesempatan berkembanglah yang membedakannya. 27 24 Kaukab Siddique, Menggugat Tuhan Yang Maskulin Jakarta: Paramadina, 2002, h. xv. 25 M. Said Ramadhn al-Buthi, Perempuan Antara Kezaliman Sistem Barat dan Keadilan Islam Jakarta: Intermedia, 2002, Cet ke-1, h. 109. 26 Partisipasi adalah turut serta dalam suatu kegiatan dan memiliki efek samping bagi keadaan sekitar. Lihat dalam Kamus Kata-kata Serapan Asing Dalam Bahasa Indonesia Jakarta: Gramedia Kompas, 2005, h. 207, karangan S. Badudu. 27 Gurniwan K. Pasya, Dalam Artikel Peranan Wanita Dalam Kepemimpinan dan Politik, FPIPS UPI, h.2 Berikut akan dipaparkan sekilas tentang dunia kepemimpinan perempuan beserta syarat-syarat seorang pemimpin. A. Apa itu Kepemimpinan Perempuan ?? Secara etimologi, kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” lead yang berarti bimbing atau tuntun. 28 Setelah ditambah dengan awalan “pe”, maka menjadi “pemimpin” leader, berarti orang yang mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan pemimpin dalam mencapai tujuan tertentu. 29 Kemudian setelah ditambah akhiran “an” menajadi “pimpinan”, artinya orang yang mengepalai. Apabila dilengkapi dengan awalan “ke” menjadi “kepemimpinan” leadership, berarti seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. 30 Kata pemimpin dan kepemimpinan merupakan satu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan, baik secara struktur maupun fungsinya. Artinya, kata pemimpin dan kepemimpinan adalah satu kesatuan kata yang mempunyai keterkaitan, baik dari segi kata maupun makna. 31 28 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet ke-4, h.967. 29 Matondang, Kepemimpinan; Budaya Organisasi dan manajemen Strategik Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008,h. 5 30 Adib Sofia Sugihastuti, Feminisme dan Sastra; Menguak Citra Perempuan Dalam Layar Terkembang Bandung: Katarsis, 2003, h.181. 31 Ghalia Indonesia, Pemimpin dan Kepemimpinan Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984, h.7.