Dari Tabel 1.2 dapat kita ketahui bahwa sumber yang memberikan informasi kepada responden yang pernah mendengar maupun membaca hadis
yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan sangatlah berbeda-beda. Responden yang mendapatkan informasi dari ceramah Ulama atau Ustad
berjumlah 8 orang 25,81, yang mendapatkan informasi dari kitab-kitab berjumlah 7 orang 22,58 dan yang mendapatkan informasi dari buku bacaan
berjumlah 16 orang 51,61. Tabel 1.3
Suatu kaum tidak akan bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada perempuan. Apakah anda setuju dengan ungkapan hadis tersebut ??
No Alternatif Jawaban
Jumlah Prosentase
1 Sangat Setuju
14 18,92
2 Setuju
49 66,22
3 Tidak Setuju
11 14,86
Total 74
100
Dari tabel 1.3 di atas dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dengan ungkapan hadis suatu kaum tidak akan bahagia apabila
menyerahkan urusannya kepada perempuan berjumlah 14 orang 18,92, sedangkan yang menyatakan setuju sebanyak 49 orang 66,22 dan yang
menyatakan tidak setuju berjumlah 11 orang 14,86.
Semua responden menyatakan ungkapannya bukan tanpa alasan. Ada beberapa alasan yang menjadi acuan mengapa mereka menyatakan sangat setuju,
setuju, dan tidak setuju. Untuk mengetahui alasannya, dapat kita lihat pada halaman 77.
Tabel 1.4 Apakah anda paham dengan maksud kandungan hadis di atas ??
No Alternatif Jawaban
Jumlah Prosentase
1 Paham
41 55,41
2 Tidak Paham
33 44,59
Total 74
100
Pada tabel 1.4 ini, kita dapat mengetahui apakah masyarakat Babakan benar-benar paham atau tidak dengan maksud hadis suatu kaum tidak akan
bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada perempuan. Ternyata dari 74 responden yang penulis wawancarai, 41 orang 55,41 paham dengan maksud
kandungan hadis tersebut, sedangkan 33 orang 44,59 tidak paham dengan maksud hadis tersebut.
2. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan pengumpulan, pengelompokan dan analisis data berdasarkan tabel-tabel yang sudah penulis sajikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa masing-masing responden memiliki pemahaman yang beragam dalam
memahami hadis kepemimpinan perempuan. Berikut adalah poin-poin dari pemahaman mereka :
a. Sebagian besar masyarakat Babakan tidak begitu mengetahui hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Meskipun ada yang
mengetahuinya, namun hanya sebagian saja, itupun mereka yang memiliki wawasan luas seperti guru, ustad dan ajengan.
b. Mengenai pemahaman terhadap hadis kepemimpinan perempuan, setelah penulis paparkan arti hadisnya, yakni suatu kaum tidak akan
bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada perempuan, sebagian besar masyarakat Babakan ternyata memahami maksud hadis tersebut,
sehingga 63 orang dari 74 orang yang diwawancarai mengatakan setuju dengan apa yang dikatakan hadis itu. Berikut adalah alasan-
alasan yang mereka tuturkan : 1. Perasaan perempuan terlalu halus, sehingga semua kebijakan
yang dilakukan akan berdasarkan perasaannya seperti kasihan bukan berdasarkan rasio yang logis.
2. Perempuan mempunyai fisik yang tidak begitu kuat dan sebanding dengan laki-laki, sehingga tidak akan kuat untuk
menjadi pemimpin yang harus menghadapi banyaknya cobaan. 3. Jiwa perempuan cenderung gampang menyerah. Ini berbeda
dengan lak-laki yang dikenal pantang menyerah meskipun menghadapi masalah yang berat.
4. Perempuan mempunyai tugas khusus yang sangat penting, yakni mengurus dan bertanggung jawab atas rumah tangganya,
mengurus suami dan mengurusanak-anak. 5. Perempuan tidak mampu bersikap tegas dalam memutuskan
suatu kebijakan. Semua yang diputuskannya akan berdasarkan perasaan hati bukan berdasarkan benar dan salah.
Adapun yang menyatakan tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh hadis tersebut ialah dengan alasan :
1. Kebahagian itu dapat dirasakan ketika warga yang menjadi daerah kepemimpinan seorang pemimpin merasa nyaman dan
senang atas kepemimpinannya, bukan karena jenis kelamin seorang pemimpin.
2. Dalam mengemban urusan kepemimpinan tidak dilihat dari jenis apa yang memimpin, laki-laki ataupun perempuan, tetapi
tergantung kepada kemampuan dan kesanggupannya untuk memimpin.
3. Semua orang berhak untuk menjadi seorang pemimpin jika dia mampu dan sanggup untuk menjalaninya, karena tidak ada
kewajiban yang mengharuskan bahwa laki-laki yang berhak menjadi pemimpin.
C. Pandangan Masyarakat Babakan Terhadap Seputar Kepemimpinan Perempuan
Setelah mengetahui bagaiman pemahaman masyarakat Babakan terhadap hadis kepemimpinan perempuan, sekarang penulis akan mencari tau bagaimana
pandangan mereka terhadap kepemimpinan perempuan.
1. Data Penelitian
Dalam hal ini, penulis akan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kepemimpinan perempuan. Berikut adalah bentuk pertanyaan
dan tanggapan mereka terhadap kepemimpinan perempuan. Tabel 2.1
Menurut anda, apakah jenis kelamin seorang pemimpin itu penting dalam hal kepemimpinan ?
No Alternatif Jawaban
Jumlah Prosentase
2 Penting
48 64,86
3 Tidak Penting
26 35,14
Total 74
100
Dari tabel 2.1 dapat kita ketahui bahwa responden yang menyatakan bahwa jenis kelamain seorang pemimpin itu penting sebanyak 48 orang 64,86,
dan yang menyatakan tidak penting sebanyak 26 orang 35,14.
Responden yang menyatakan jenis kelamin seorang pemimpin itu penting mendominasi dari yang lainnya, hal ini dikarenakan orang-orang di kampung ini
sebelum mengenal lebih jauh calon seorang pemimpin, terlebih dahulu mereka melihat apa jenis kelamin dari calon pemimpin, laki-laki ataukah perempuan.
Tabel 2.2 Berbicara mengenai kepemimpinan, apakah anda setuju dengan anggapan yang
mengatakan bahwa pemimpin haruslah seorang laki-laki ?
No Alternatif Jawaban
Jumlah Prosentase
1 Sangat Setuju
6 8,11
2 Setuju
42 56,76
3 Tidak Setuju
26 35,13
Total 74
100
Dari tabel 2.2 menunjukan bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dengan anggapan yang menyatakan bahwa pemimpin haruslah seorang
laki-laki sebanyak 6 orang 8,11, yang menyatakan setuju sebanyak 42 orang 56,76 dan yang menyatakan tidak setuju sebanyak 26 orang 35,13.
Mereka menyatakan hal yang demikian bukan tanpa alasan. Untuk mengetahui alasannya, dapat kita lihat pada pertanyaan selanjutnya, yakni pada
tabel 2.3 dan 2.4.
Tabel 2.3 Bila anda setuju, apa alasan yang mendasari anda menyatakan demikian ?
No Alternatif Jawaban
Jumlah Prosentase
1 Agama Melarang Perempuan Menjadi Pemimpin
8 16,67
2 Laik-laki Lebih Kuat Dari Perempuan
27 56,25
3 Laki-laki Lebih Cerdas Dari Perempuan
4 Laki-laki Lebih Berwibawa Dari Perempuan
13 27,08
Total 48
100
Pada tabel 2.3 ini dijelaskan tentang alasan yang mendasari responden menyatakan setuju dengan anggapan yang mengatakan bahwa seorang pemimipin
haruslah laki-laki. Pertanyaan ini merupakan lanjutan dari pertanyaan sebelumnya, yakni pertanyaan pada tabel 2.2. Pada tabel tersebut dicantumkan
bahwa responden yang setuju dengan argumen bahwa seorang pemimpin haruslah laki-laki sebanyak 48 orang. Jumlah tersebut akan menjadi jumlah sample pada
tabel 2.3 ini. Dari tabel 2.3, dapat kita ketahui beberapa alasan yang membuat sebagian
besar responden menyatakan setuju kalau pemimpin haruslah laki-laki. Yang beralasan bahwa agama melarang perempuan menjadi pemimpin sebanyak 8
orang 16,67, yang beralasan laki-laki lebih kuat dari perempuan sebanyak 27 orang 56,25, yang beralasan laki-laki lebih cerdas dari perempuan sebanyak 0
orang 0, dan yang beralasan laki-laki lebih berwibawa dari perempuan sebanyak 13 orang 27,08.
Tabel 2.4 Bila anda tidak setuju, apa alasan yang mendasari anda menyatakan demikian ?
No Alternatif Jawaban
Jumlah Prosentase
1 Perempuan Mempunyai Hak Menjadi Pemimpin
19 73,08
2 Perempuan Mampu Untuk Memimpin
4 15,38
3 Perempuan Lebih Peka Terhadap Keadaan Sosial
3 11,54
Total 26
100
Pada tabel 2.4 ini dijelaskan tentang alasan yang mendasari responden menyatakan tidak setuju dengan anggapan yang mengatakan bahwa seorang
pemimipin haruslah laki-laki. Pertanyaan ini merupakan lanjutan dari pertanyaan sebelumnya, yakni pertanyaan pada tabel 2.2. Pada tabel tersebut dicantumkan
bahwa responden yang tidak setuju dengan argumen bahwa seorang pemimpin haruslah laki-laki sebanyak 26 orang. Jumlah tersebut akan menjadi jumlah
sample pada tabel 2.4 ini. Dari tabel 2.4 dapat kita ketahui beberapa alasan yang membuat responden
menyatakan tidak setuju dengan argument bahwa pemimpin harus seorang laki- laki. Yang beralasan bahwa perempuan mempunyai hak menjadi pemimpin
sebanyak 19 orang 73,08, yang beralasan bahwa perempuan mampu untuk