Sekilas Gambaran Masyarakat Babakan Purbaratu Tasikmalaya

oleh kaum ibu-ibu, karena pekerjaan tersebut dilakukan di waktu senggang ketika pekerjaan rumah tangganya sudah selesai.

2. Data Penelitian

Dalam penelitian ini, responden yang menjadi objek penelitian adalah 74 orang yang mewakili dari seluruh masyarakat kampung Babakan. Selain itu, alasan penulis mengambil kampung Babakan ini adalah ketika penulis melakukan survey terkait pemilihan umum, penulis manemukan pemahaman responden yang mengatakan bahwa perempuan tidak diperbolehkan untuk menjadi pemimpin, terutama Presiden Negara. Menurutnya perempuan lebih pantas untuk bekerja di dalam rumah, mendidik seorang anak dan melayani sang suami. Selain itu, kampung Babakan terkenal sebagai kampung yang Islami. Dalam artian, masyarakat di kampung ini tidak terlalu neko-neko dan selalu berpegang pada apa yang ada di zaman dahulu. Sebagai contoh, kalau kata ulama dulu A, mereka juga memahaminya tetap dengan A, perempuan berkerudung semua kalau ke luar rumah, dan lain-lain. 74 responden ini terdiri dari jenis kelamin laki-laki dan perempuan sehingga terjadi keseimbangan antara objek yang dikaji oleh peneliti, bukan hanya laki-laki saja maupun perempuan. Dengan latar belakang usia, pendidikan, dan profesi yang berbeda dari responen, maka pemahamannya pun berbeda pula. Untuk itu, penulis akan membuat tabel-tabel hasil dari penelitian, guna untuk mempermudah pembaca untuk memahami hasil penelitian ini. Adapun daftar nama-nama responden dan arsip yang berkaitan dengan penelitian ini, penulis akan mencantumkannya dalam lampiran di akhir skripsi ini. Untuk gambaran umum mengenai responden dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini Tabel I Jenis Kelamin Responden No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1 Laki-laki 37 50 2 Perempuan 37 50 Total 74 100 Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah responden anatara laki-laki dan perempuan adalah sama, masing-masing berjumlah 37 orang dengan prosentase 50, sehingga jumlah keduanya adalah 100. Hal ini dikarenakan dalam pengambilan sampel, penulis menggunakan metode pengambilan Sample Strata dengan melihat karakteristik perbedaan jenis kelamin, yakni sebanyak 74 orang 37 orang laki-laki dan 37 orang perempuan. Adapun alasan penulis mengambil sample 74 orang adalah karena jumlah penduduk masyarakat Babakan sebanyak 448 orang. Pada bab pendahuluan, penulis sudah menjelaskan bahwa sample yang akan di ambil adalah orang yang berusia di antara 21 sampai 55 tahun. Dari 448 orang masyarakat Babakan, terdapat 147 orang yang berusia di antara 21 sampai 55 tahun 128 . Oleh karena itu, penulis mengambil sample sejumlah setengah lebih satu dari jumlah 147 orang, yakni sebanyak 74 0rang. Adapun klasifikasi usia responden, akan dipaparkan pada tabel selanjutnya. Tabel II Latar Belakang Usia Responden No Usia Jumlah Prosentase 1 21 - 29 Tahun 19 25,68 2 30 - 45 Tahun 26 35,13 3 46 - 55 Tahun 29 39,19 Total 74 100 Usia responden dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori usia, yakni usia 21 - 29 tahun sebagai dewasa awal, usia 30 - 45 tahun sebagai dewasa madya, dan usia 46 - 55 tahun sebagai dewasa akhir. Alasan penulis memulai klasifikasi usia dengan 21 tahun adalah karena di usia ini, orang mulai menginjak masa kedewasaan dan pola pikirnya pun mulai meluas. Sedangkan untuk batas akhir klasifikasi usia, penulis mengakhiri dengan usia 55 tahun, hal ini dikarenakan orang di usia tersebut atau pun di atasnya sudah mulai lupa akan hal- 128 Dari 448 orang masyarakat Babakan, orang yang berusia di antara 0 sampai 20 tahun sebanyak 193 orang, yang berusian di antara 21 sampai 55 tahun sebanyak 147 orang dan yang berusia 56 tahun ke atas sebanyak 108 orang. Data ini didapat berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh ketua RT 01, 02 dan 03 dan RW. 04 kampung Babakan pada tanggal 05 Juni 2014 pukul 17.00 WIB. hal yang berkaitan dengan pengetahuan serta sudah masa bodoh dengan dunia yang sedang penulis tekuni. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang berusia 21 - 29 tahun mempunyai jumlah 19 orang 25,68, responen yang berusia 30 – 45 tahun mempunyai jumlah 26 orang 35,13 dan responden berusia 43 – 55 tahun mempunyai jumlah 29 orang 29,19, sehingga jumlah keseluruhannya 100. Tabel III Latar Belakang Pendidikan Responden No Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase 1 SDsederajat 33 44,59 2 SMPsederajat 8 10,81 3 SMAsederajat 19 25,68 4 Perguruan Tinggi 14 18,92 Total 74 100 Latar belakang responden berdasarkan tingkat pendidikan ini dibagi menjadi empat kategori, yakni Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA, dan Perguruan Tinggi. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang berpendidikan terakhir Sekolah Dasar sebanyak 33 orang 44,59, yang berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama sebanyak 8 orang 10,81, yang berpendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas sebanyak 19 orang 25,68 dan yang berpendidikan terakhir Perguruan Tinggi sebanyak 14 orang 18,92. Dari latar belakang pendidikan responden di atas, dapat disimpulkan bahwa Sekolah Dasar merupakan pendidikan terakhir yang paling dominan di antara tingkat pendidikan yang lainnya, ini dikarenakan orang-orang zaman dahulu yang kurang mementingkan pendidikan. Dalam hal ini ialah responden yang berusia antara 43 – 55 tahun. Tabel IV Latar Belakang Pekerjaan Responden No Pekerjaan Jumlah Prosentase 1 Petani 15 20,27 2 Pedagang 4 5,41 3 Pengusaha 6 8,11 4 GuruPNS 8 10,81 5 Dokter 2 2,70 6 Buruh 13 17,57 7 Ibu Rumah Tangga 19 25,67 8 Mahasiswa 7 9,46 Total 74 100 Dari data di atas dapat diketahui bahwa latar belakang pekerjaan responden yang paling dominan adalah ibu rumah tangga dengan jumlah 19 orang 25,67, disusul oleh petani dengan jumlah 15 orang 20,27, respoden yang mempunyai pekerjaan sebagai buruh dengan jumlah 13 orang 17,57, respoden yang mempunyai pekerjaan sebagai guruPNS dengan jumlah 8 orang 10,81, respoden yang pekerjaannya sebagai mahasiswa sebanyak 7 orang 9,46, respoden yang pekerjaannya sebagai pengusaha dengan jumlah 6 orang 8,11, respoden yang pekerjaannya sebagai pedagang dengan jumlah 4 orang 5,41 dan respoden yang pekerjaannya sebagai dokter dengan jumlah 2 orang 2,70. Dari gambaran umum yang berhubungan dengan responden, dimulai dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan, penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang pemahaman mereka terhadap hadis kepemimpinan perempuan dan pandangannya terhadap kepemimpinan perempuan. Guna untuk mengetahui itu semua, maka penulis akan melakukan wawancara langsung kepada 74 responden dengan mengajukkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan perempuan. Untuk mempermudah pemahaman pembaca, maka penulis akan mengkategorikan pertanyaan-pertanyaan menjadi dua kategori, yaitu pertanyaan yang berkaitan dengan hadis kepemimpinan perempuan dan pertanyaan yang berkaitan dengan kepemimpinan perempuan.

B. Pemahaman Masyarakat Babakan Terhadap Hadis Kepemimpinan Perempuan

Dalam pembahasan ini, penulis akan memaparkan bagaimana pemahaman masyarakat Babakan terhadap hadis kepemimpinan perempuan. Guna mengetahui itu, penulis akan melontarkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan hadis tersebut. Berikut adalah gambarannya.

1. Data Penelitian

Dalam kategori pertanyaan ini, penulis akan berusaha untuk mencari tahu apakah masyarakat kampung Babakan benar-benar mengetahui hadis tentang kepemimpinan perempuan dan apakah mereka sepakat dengan kandungan dari hadis tersebut ? Tabel 1.1 Apakah anda pernah mendengar atau membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan ?? No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase 1 Pernah Mendengar dan Membaca 6 8,11 2 Pernah Mendengar 8 10,81 3 Pernah Membaca 17 22,97 4 Tidak Pernah Mendengar dan Membaca 43 58,11 Total 74 100 Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa responden yang pernah mendengar dan membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan sebanyak 6 orang 8,11, yang pernah mendengar saja sebanyak 8 orang 10,81, yang pernah membaca saja sebanyak 17 orang 22,97 dan yang tidak pernah mendengar dan membaca sebanyak 43 orang 58,11. Responden yang tidak pernah mendengar dan membaca tentang hadis kepemimpinan perempuan memiliki jumlah yang paling banyak, mereka adalah orang-orang awam. Sedangkan responden yang pernah mendengar maupun membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan adalah para guru, ustadz dan ajengan. Tabel 1.2 Bila pernah mendengar ataupun membaca, darimana anda mendapatkan sumber informasi tersebut ? No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase 1 Dari Ceramah UlamaUstad 8 25,81 2 Dari Kitab-kitab 7 22,58 3 Dari Buku Bacaan 16 51,61 Total 31 100 Tabel 1.2 ini merupakan pertanyaan lanjutan dari pertanyaan sebelumnya, yakni pertanyaan bagi responden yang pernah mendengar ataupun membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Pada tabel 1.1, dapat kita ketahui bahwa responden yang pernah mendengar maupun membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan berjumlah 31 orang dari 74 orang. Oleh sebab itu, pada tabel 1.2 ini total responden sebanyak 31 orang, karena 43 responden tidak pernah mendengar maupun membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Dari Tabel 1.2 dapat kita ketahui bahwa sumber yang memberikan informasi kepada responden yang pernah mendengar maupun membaca hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan sangatlah berbeda-beda. Responden yang mendapatkan informasi dari ceramah Ulama atau Ustad berjumlah 8 orang 25,81, yang mendapatkan informasi dari kitab-kitab berjumlah 7 orang 22,58 dan yang mendapatkan informasi dari buku bacaan berjumlah 16 orang 51,61. Tabel 1.3 Suatu kaum tidak akan bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada perempuan. Apakah anda setuju dengan ungkapan hadis tersebut ?? No Alternatif Jawaban Jumlah Prosentase 1 Sangat Setuju 14 18,92 2 Setuju 49 66,22 3 Tidak Setuju 11 14,86 Total 74 100 Dari tabel 1.3 di atas dapat diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat setuju dengan ungkapan hadis suatu kaum tidak akan bahagia apabila menyerahkan urusannya kepada perempuan berjumlah 14 orang 18,92, sedangkan yang menyatakan setuju sebanyak 49 orang 66,22 dan yang menyatakan tidak setuju berjumlah 11 orang 14,86.