Kegunaan Penelitian Metodologi Penelitian

4. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang diteliti adalah Kampung Babakan Kelurahan Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya. 15 Penelitian ini dilakukan dari tanggal 2 sampai 13 Juni 2014. Proses pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, yakni Tahap Perencanaan yang meliputi penyusunan perangkat penelitian, mengajukan ijin dan meminta data-data terkait tempat yang diteliti. Tahap Pelaksanaan, melakukan penelitian terkait permasalahan yang sedang penulis kaji. Tahap Penyelesaian, meliputi proses analisis data dan penyusunan laporan penelitian. 5. Populasi dan Sampel Sampel adalah kelompok kecil yang akan kita amati. Sedangkan populasi ialah kelompok besar yang merupakan sasaran generalisasi kita. 16 Dalam penelitian ini, populasinya ialah masyarakat yang tinggal di Kampung Babakan Kelurahan Purbaratu Kota Tasikmalaya. Sesuai data yang diperoleh penulis dari ketua Rumah Warga RW 04 dan ketua Rumah Tangga RT 01, 02 dan 03 Kampung Babakan, dapat diketahui bahwasannya jumlah masyarakat di Kampung Babakan sebanyak 448 orang. Mengingat banyaknya jumlah populasi tersebut, maka penulis akan membatasinya dengan mengambil sample yang berusia di antara 21 sampai 55 tahun. Dari 448 orang tersebut, terdapat 15 Untuk mengetahui alasan kenapa penulis menjadikan Kampung Babakan Purbaratu Tasikmalaya sebagai objek penelitian, dapat dilihat pada halaman 68. 16 Alimuddin Tuwu, Pengantar Metode Penelitian Jakarta: UI Press, 2006, h. 160 147 orang yang berusia di antara 21 sampai 55 tahun 17 . Kemudian penulis mengambil sample sejumlah setengah lebih satu dari jumlah 147 orang tersebut, yakni sebanyak 74 orang. Setelah diketahui samplenya, selanjutnya penulis menggunakan metode pengambilan Sample Strata dengan melihat karakteristik perbedaan jenis kelamin, sehingga nantinya jumlah laki-laki dan perempuan yang manjadi sample berjumlah sama, yaitu 37 orang. 6. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam prosesnya, penelitian ini menggunakan desain yang spesifik dan detail agar hasilnya bisa terstuktur. Hal ini dikarenakan dalam penelitian kuantitatif, data yang diteliti bersifat angka ataupun statistik yang pengukurannya berasal dari sampel yang menjadi objek penelitian. Kegunaan penelitian ini adalah untuk menghimpun data, mengolah dan menganalisis hasil penelitian dalam bentuk angka-angka atau statistik. 18 7. Tehnik Analisa Data Tehnik analisis data mencakup seluruh kegiatan mengklasifikasikan, menganalisa, memaknai dan menarik kesimpulan dari semua data yang 17 Dari 448 orang masyarakat Babakan, orang yang berusia di antara 0 sampai 20 tahun sebanyak 193 orang, yang berusian di antara 21 sampai 55 tahun sebanyak 147 orang dan yang berusia 56 tahun ke atas sebanyak 108 orang. Data ini didapat berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh ketua RT 01, 02 dan 03 dan RW. 04 kampung Babakan pada tanggal 05 Juni 2014 pukul 17.00 WIB. 18 Hamka Hasan, Metodologi Penelitian Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2008, h.42. terkumpul. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan maka tehnik analisa yang digunakan oleh penulis adalah analisis kualitatif. Penulis akan berusaha untuk menggabungkan semua data yang ada untuk menjelaskan permasalahan yang sedang dilakukan.

F. Tinjauan Pustaka

Untuk dapat memecahkan persoalan dan mencapai tujuan sebagaimana diungkap di atas, maka perlu dilakukan tinjauan pustaka, guna untuk mendapat kerangka berfikir yang dapat mewarnai kerangka kerja serta memperoleh hasil sebagaiman yang diungkapkan. Dalam menyusun Skripsi ini, penulis menggunakan kitab hadis yang berkaitan dengan pembahasan, seperti kitab al- Mu’jam al-Mufahras li Alfāẓ al-Ḥ adīṡ al-Nabawī, Mausū’ah Iṭ rāf al-Ḥ adīṡ , Tahż īb al-Tahż īb, Tahż īb al-Kamāl, al-Iṣ ābah fī Tamyīz al-Ṣ aḥ abah, dan lainnya. Selain itu, dalam kajian ini terdapat beberapa buku dan tulisan yang terkait dengan kepemimpinan perempuan, antara lain sebagai berikut : Syafiq Hasyim dalam bukunya Kepemimpinan Perempuan Dalam Islam, beliau mengupas tentang keabsahan perempuan menjadi pemimpin baik secara teologis, politis maupun kesejarahan. Di sini dikemukakan beberapa artikel yang menyoroti tentang kepemiminan perempuan baik lewat tinjauan al-Qur’an, hadis, fiqih maupun tasawuf. 19 19 Syafiq Hasyim, Kepemimpinan Perempuan Dalam Islam Jakarta: TAF Indonesia, tth, h. 23-32. Dalam bukunya, Perempuan Tertindas Kajian Hadis-hadis Misoginis, Hamim Ilyas menjelaskan bahwasannya kepemimpinan perempuan khususnya politik secara tekstual. Mereka berpendapat bahwa berdasarkan petunjuk hadis tersebut, pengangkatan perempuan menjadi kepala negara, hakim pengadilan, dan berbagai jabatan politis lainnya dilarang. Selanjutnya mereka menyatakan bahwa perempuan menurut petunjuk syara’, hanya diberi tanggungjawab untuk menjaga harta suaminya. Oleh karenanya, al-Khattabi misalnya, mengatakan bahwa seorang perempuan tidak sah menjadi khalifah. Demikian pula as-Syaukani dalam menjelaskan hadis tersebut berkata bahwa perempuan itu tidak termasuk ahli dalam hal kepemimpinan, sehingga tidak boleh menjadi kepala Negara. 20 M. Quraish Shihab, dalam karyanya yang berjudul Perempuan, tepatnya pembahasan kepemimpina perempuan, ia menyatakan bahwa kepemimpinan perempuan tidak hanya terbatas dalam kehidupan rumah tangga, tetapi juga dalam masyarakat. Oleh karena itu, kepemimpinannya tidak hanya terbatas dalam upaya mempengaruhi laki-laki agar mengakui hak-haknya yang sah, tetapi juga harus mencakup sesama jenisnya agar dapat bangkit kerjasama meraih dan memelihara harkat dan martabatnya, 21 dan kepemimpinan perempuan tidak hanya terbatas dalam rumah tangga, tetapi juga dalam masyarakat publik. Penulis juga telah melakukan penelitian skripsi yang berkaitan dengan seputar isu-isu kepemimpinan perempuan, diantaranya : 20 Hamim Ilyas, dkk, Perempuan Tertindas Kajian Hadi-hadis Misoginis, Yogyakarta: elSAQ Press, 2003, h. 279 21 M. Quraish Shihab, Perempuan Jakarta: Lentera Hati, 2007, h. 341 Skripsi Zulfikri yang berjudul Konsep Kepemimpinan Perempuan; Studi Komparasi atas Penafsiran Nasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad. Dalam skripsinya ia memaparkan bagaimana pendapat kedua tokoh dalam menghadapi pemojokan terhadap kaum perempuan. Nasaruddin Umar yang merupakan tokoh yang mempunyai pengaruh terhadap pemikiran dan gerakan gender di Indonesia, ia menafsirkan ayat-ayat yang terkesan bias gender dengan berbagai metode dan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan keilmuan studi tafsir. Husein Muhammad merupakan salah seorang tokoh yang konsen terhadap permasalahan gender. Ia salah satu deretan ulama Indonesia yang melontarkan gagasan-gagasan pembacaan ulang terhadap fiqih klasik terutama yang berkaitan dengan permasalahan perempuan, rumusan yang telah ada dalam literatur kitab-kitab fiqih menggambarkan sikap ambivalensi Islam dalam memperlakukan perempuan. 22 Skripsi Noor Rohman yang berjudul Konsep Kepemimpinan Qiwamah Perempuan Dalam al-Qur’an; Analisis Tafsir Muhammad Syahrur. Dalam skripsinya dipaparkan bahwasannya menurut Syahrur, sifat inferioritas yang telah dilekatkan oleh tradisi kepada perempuan bahwa mereka adalah kurang dalam hal akal dan agamanya, merupakan pandangan yang mengada-ada. Pandangan 22 Zulfikri, Konsep Kepemimpinan Perempuan; Studi Komparasi atas Penafsiran Nasaruddin Umar dan KH. Husein Muhammad, Skripsi Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2010. demikian muncul karena telah ditetapkan oleh sistem masyarakat patriarkhis yang berlaku saat itu. 23 Skripsi yang akan penulis tekuni ini berbeda dengan apa yang telah disebutkan di atas tadi, yang mana pembahasannya lebih condong ke dalam dunia tafsir, yaitu dengan melihat bagaimana penafsiran ahli tafsir terhadap ayat al- Qur’an yang berbicara tentang kepemimpinan. Sedangkan skripsi ini lebih condong ke dalam dunia hadis, yaitu dengan menganalisis hadis yang berbicara tentang kepemimpinan perempuan. Selain itu, dalam pembahasanya dicantumin pula pemahaman masyarakat Babakan Tasikmalaya terhadap hadis kepemimpinan perempuan dan pandangannya terkait kepemimpinan, karena jenis skripsi ini ialah penelitian lapangan Field Research, disamping sebagai penelitian kepustakaan Library Research.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mendapatkan sebuah hasil yang utuh dan sistematis, pembahasan materi dalam skripsi ini dibagi kedalam empat bab, dengan rincian sebagai : Bab pertama membahas Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka, dan Sistematika Pembahasan.