Perilaku Teori Proses Belajar Sosial Social Learning Theory

E. Perilaku

Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks meliputi pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi, dan pembelajaran. Teori perilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Menurut Skinner, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. 21

F. Teori Proses Belajar Sosial Social Learning Theory

Teori yang digagas Albert Bandura, yakni pakar psikologi ini mengemukakan bahwa manusia belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung, melainkan juga melalui peniruan modelling. Bandura berpijak pada pemikiran bahwa perilaku seseorang adalah gabungan hasil faktor-faktor kognissi dan lingkungan. 22 Dalam proses belajar sosial Social Learning Process, Albert Bandura menggagas bahwa media massa merupakan agen sosialisasi utama selain 21 Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 22 E. B Surbakti, Awas Tayangan Televisi: Tayangan Misteri dan kekerasan Mengancam Anda, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2008, h. 142-143 orang tua, keluarga besar, guru, sekolah, sahabat dan seterusnya. Bandura membagi prosesnya ke dalam empat tahapan, yakni: 23 a. Proses Perhatian Attention Pada tahapan ini seseorang mengamati peristiwa secara langsung atau tidak langsung. Peristiwa atau kejadian dapat saja berupa tindakan tertentu, misalnya pemikiran abstract modelling seperti sikap, nilai- nilai atau pandangan hidup. b. Proses Mengingat Retention Dari tahapan perhatian terhadap suatu peristiwa, seseorang akan menyimpan peristiwanya ke dalam memorinya dalam bentuk imajinasi atau lambang secara verbal sehingga menjadi ingatan memory yang sewaktu-waktu dapat datang kembali. c. Proses Reproduksi Motoris Motoris Reproduction Pada tahapan ini, seseorang akan menyatakan kembali pengalaman- pengalaman yang sebelumnya perseptual. Hasil ingatan tadi akan meningkat menjadi bentuk perilaku. d. Proses Motivasional Motivasional Suatu motivasi sangat tergantung kepada peneguhan reinforcement yang mendorong perilaku seseorang ke arah pemenuhan tujuan tertentu. Perilaku akan terwujud apabila ada nilai peneguhan, misalnya self reinforcement adalah rasa puas diri. 23 Hurley, S dan Nick Charter, Perspectives on Imitation, Cambridge, MA: MIT press, 2005, h. 36

G. Perilaku Imitasi