Pengertian Akhlak LANDASAN TEORI

3. Indikator Perilaku Imitasi

1. Indikator Motif Meliputi dorongan yang bersifat irasional maupun yang rasional, ikut-ikutan dan uji coba. Pada awalnya dorongan seorang konsumen untuk melakukan tindak pemilihan diantara jenis kegiatan karena rasa senang. 2. Indikator Mode Mencakup kegiatan yang sedang popular dan digemari oleh banyak orang. Adapun kesempatan dari aspek-aspek yang mendasari perilaku seseorang dalam berperilaku adalah pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian alternatif, keputusan untuk melakukan perilaku. 28

H. Pengertian Akhlak

Dalam Islam, perilaku disebut dengan akhlak. Secara etimologi kata „akhlak‟ berasal dari bahasa Arab jama‟ dari bentuk mufradatnya „Khuluqun‟ yang menurut logat diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sementara secara terminologi, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. 29 28 http:jurnal-kommas.comdocsJURNAL paramitha anggun.pdf diakses pada 27 Februari 2014, pukul 20.27 29 http:id.wikipedia.orgwikiAkhlak. diakses pada 9 Mei 2014, pukul 20.15 Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat dinilai baik atau buruk dengan menggunakan ukuran ilmu pengetahuan dan norma agama. 30 Akhlak terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Akhlak baik atau terpuji Al-Akhlaqul Mahmudah, yaitu perbuatan yang baik terhadap Tuhan , sesama manusia dan makhluk-makhluk lainnya. 2. Akhlak buruk atau tercela Al-Akhlaqul Madzmumah, yaitu perbuatan buruk terhadap Tuhan, sesama manusia dan makhluk- makhluk lainnya. Akhlak merupakan etika perilaku manusia, baik terhadap sesama manusia, perilaku manusia dengan Allah SWT, maupun perilaku manusia terhadap lingkungan. Manusia dapat kehilangan arah jika nilai-nilai spiritualnya ditinggalkan. Nilai-nilai spiritual yang dimaksud adalah ajaran agama yang berupa perintah, larangan atau anjuran yang kesemuanya berfungsi untuk membentuk perilaku atau kepribadian manusia dalam kaitannya sebagai hamba Allah serta sebagai masyarakat. 31 Di zaman modern saat ini, akhlak Islami terkadang menjadi hal yang hampir terlupakan. Tingkah laku yang dilakukan manusia kini lebih banyak mengedepankan kesenangan semata tanpa memikirkan halal atau haram akibat terbawa arus peradaban modern. Seorang muslim haruslah berperilaku menurut syariat-syariat yang dianjurkan oleh agama. Islam mengatur setiap 30 Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawwuf, Jakarta: Kalam Mulia, 1999, h. 5 31 Mahyuddin, Kuliah Akhlak Tasawwuf, h. 39 aspek kehidupan, mulai dari hal kecil sampai perkara yang kompleks. Dan setiap manusia yang mengaku beragama Islam, ia terikat sepenuhnya kepada seluruh hukum Islam tanpa terkecuali. Dalam penelitian ini, akhlak Islami yang menjadi perhatian peneliti, yaitu cara berpakaian anggota komunitas Korean Beloved Addict KBA Di dalam ajaran Islam, berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan, tidak hanya sekedar mode atau tren yang mengikuti perkembangan zaman. Islam mengajarkan tata cara berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan. Pakaian yang dikenakan oleh seorang muslim haruslah memenuhi syarat tertentu, yakni: menutup aurat, tidak terbuat dari emas atau sutera, tidak menyerupai pakaian wanita untuk laki-laki, tidak menyerupai laki-laki untuk yang perempuan, tidak transparan dan tidak terlalu ketat, dan tidak menyerupai orang-orang kafir. 32 32 http:mahabesar.wordpress.comsdsmpsmaadab-dalam-berpakaian. diakses pada 9 mei 2014, pukul 19.54 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam setiap penelitian perlu adanya suatu metode yang digunakan. Hal ini merupakan cara akurat untuk memecahkan masalah serta mempermudah menarik kesimpulan. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang datanya dapat diukur dengan menggunakan rumus statistik untuk analisis data dan dihitung secara langsung. Dengan kata lain, data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Angka mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan, penggunaan, dan pemecahan masalah. 1 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain deskriptif yaitu mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. Sedangkan ciri-ciri penelitian deskriptif secara harfiah adalah penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. 2 1 Muslich, Metode Kuantitatif, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1993, h. 4 2 M. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1998, h. 63-64