Kredit Kepemilikan Rumah a.

32 6 Profitability Keuntungan Merupakan kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability,diukur dari periode keperiode apakah akan tetap sama atau semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya dari bank. 7 Protection Perlindungan Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh bank melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

3. Kredit Kepemilikan Rumah a.

Pengertian KPR Istilah Kredit yang saat ini banyak digunakan berasal dari kata Romawi berupa Credere yang berarti percaya, atau credo yang berarti saya percaya. Sehingga hubungan dalam perkreditan harus didasari rasa saling percaya diantara Para Pihak untuk memenuhi segala ketentuan perjanjian. Muhamad Djumhana.2003:365 Dalam Undang- undang No.7 Tahun 1997 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, kredit didefinisikan sebagai: “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.” 33 Sedangkan pengertian Kredit Kepemilikan Rumah KPR tidak ada yang baku, ada yang mendefinisikan KPR adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki rumah. Adapula yang mengartikan KPR sebagai salah bentuk dari kredit consumer yang dikenal dengan “Housing Loan” yang diberikan untuk konsumen yang memerlukan papan, digunakan untuk keperluan pribadi, keluarga atau rumah tangga dan tidak untuk tujuan komersial serta tidak memiliki pertambahan nilai barang dan jasa di masyarakat. Johannes Ibrahim.2004: 229

b. Jenis - Jenis KPR

Menurut hasil Keputusan Dirjen Perumahan dan Pemukiman No.10 KPTS DM 2003, BAGIAN II ayat , di Indonesia terdapat dua jenis KPR, yaitu: 1 KPR bersubsidi Merupakan kredit yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah sesuai sasaran, yaitu: Tabel 2.1 Kel Sasaran Berdasarkan Penghasilan Kel. Sasaran Batas Penghasilan RpBulan I 900.000 ≤ Penghasilan ≤ 1.500.000 II 500.000 ≤ Penghasilan ≤ 900.000 III 350.000 ≤ penghasilan ≤ 500.000 34 Kredit yang diberikan dapat berupa: a KPR bersubsidi untuk memfasilitasi pemilikan atau pembelian pertama kali Rumah sehat yang dibangun pengembang .KPR bersubsidi dan diberikan pada rumah tangga yang termasuk ke dalam sasaran masyarakat berpenghasilan rendah; b Kredit Pembangunanperbaikan Rumah Swadaya Milik Bersubsidi KPRS untuk pembangunan atau perbaikan rumah sehat secara swadaya baik berupa individu maupun kelompok dalam koperasi. Untuk harga rumah harus memenuhi ketentuan minimum dan maksimun harga, yaitu: Tabel 2.2 Batasan Harga Rumah Kel. Sasaran Batas Harga Rumah Rp minimum Maksumim I 25.000.000 36.000..000 II 14.000.000 25.000.000 III - 14.000.000 Jenis subsidi yang diberikan terhadap Kredit Subsidi tersebut terdiri : a Subsidi Selisih Bunga. Dengan ketentuan: 35 Tabel 2.3 Suku Bunga Subsidi Kel. Sasaran Suku Bunga Bersubsidi Per Tahun Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 I 10 12 13.5 14.5 II 8 10 11.5 13.5 14 14.5 III 6 7 8 9 10 11 12 13.5 14 14.5 b Subsidi Uang Muka. Dengan ketentuan: Tabel 2.4 Uang muka Kelompok Sasaran Uang Muka Maks Subsidi Pemerintah Min. Yang harus disediakan Kel. Sasaran Total Minimum Uang muka 1 2 3 4 I 6.7 15.8 22.5 II 12.0 15.55 27.5 III 25.0 10.0 35.0 2 KPR Non Subsidi Kredit yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat yang memenuhi persyaratan untuk digunakan membeli tanah dan bangunan. Ketentuan KPR ditetapkan oleh Bank sehingga besarnya kredit dan suku bunga dilakukan sesuai kebijakan bank yang bersangkutan. 36

c. Persyaratan KPR

Secara umum persyaratan dan ketentuan pengambilan KPR disetiap Bank hampir sama, yaitu: 1 Warga Negara Indonesia WNI; 2 Telah berusia 21 Tahun atau telah menikah dan cakap untuk melakukan tindakan hukum; 3 Pada saat kredit lunas usia Pemohon Kredit tidak melebihi 65 Tahun; 4 Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan Bank dapat menjamin kelangsungan pembayaran Kredit; 5 Tidak memiliki Kredit bermasalah; 6 Memberikan NPWP untuk kredit lebih dari Rp 100.000.000,- atau SPT Pasal 21 Form AI untuk jumlah Kredit lebih dari Rp 50.000.000,- dan kurang dari Rp. 100.000.000,- Untuk proses mengajuan KPR, Pemohon Kredit harus melampirkan: 1 Aplikasi Permohonan; 2 Copy Kartu Tanda Penduduk KTP sendiri dan Pasangan, Kartu Keluarga, Surat Nikah; 3 Copy Slip gaji atau laporan keuangan; 4 Copy rekening tabungan atau Giro; 5 NPWP atau SPT PPh 21; 6 Fotokopi Sertipikat Induk danatau Pecahan; 7 Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan IMB 37

4. Kredit Bermasalah a.