BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG GUNUNG FUJI
2.1 Letak Geografis dan Geologis
2.1.1 Letak Geografis
Gunung Fuji terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, tepatnya sebelah barat kota Tokyo di pulau Honshu dekat Pantai Pasifik. Terletak
pada titik koordinat 35 22’ LU dan 138
44’ BT. Sebelum terjadi re-organisasi wilayah Jepang, daerah ini disebut dengan Propinsi Suruga. Gunung ini dikelilingi
3 kota kecil yakni: Gotemba sebelah timur Fuji-Yoshida Yamanashi sebelah utara dan Fujinomiya sebelah selatan.
Kaki Gunung Fuji berukuran kira-kira 125 km berbentuk melingkar dengan diameter 40-50 km. Bila dipandang dari Danau Kawaguchi yang terletak
di sebelah utara, terdapat sebuah gundukan yang berbentuk gunung yang merupakan ujung dari Garis Subaru Subarui Line. Sisi sebelah barat dari
Gunung Fuji berbeda dengan sisi lainnya. Bentuk ini merupakan bagian atau sisa dari gunung berapi yang pertama, Gunung Komitake. Bila dipandang dari
Prefektur Shizuoka yang merupakan sebelah selatan Gunung Fuji, terdapat sebuah gundukan pada sisi sebalah kanan. Gundukan ini menjadikan bentuk Gunung Fuji,
berbentuk simetris yang tidak sempurna. Gundukan ini adalah Gunung Hoei, merupakan gunung berapi parasit yang terbentuk selama Letusan Hoei.
Kawah Gunung Fuji memiliki ukuran diameter 1600 kaki 500 meter dan kedalamannya kira-kira 820 kaki 250 meter. Kawah Gunung Fuji memiliki 8
Universitas Sumatera Utara
puncak yaitu Kengamine, Hakusan Shaka, Kusushi, Dainichi Asahi, Izu, Joju Seishigadake Komagatake dan Mishimadake Japan, 1991:460.
Gunung Fuji ternyata memiliki banyak gunung berapi parasit. Gunung- gunung berapi yang bentuknya masih kecil ini terbentuk karena letusan yang
terjadi pada sepanjang sisi Gunung Fuji. Beberapa diantaranya memiliki kawah sendiri dan yang lainnya mengalirkan lava melalui celahan-celahan yang terdapat
pada sisi gunung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan baru-baru ini, terdapat 60 gunung berapi parasit pada Gunung Fuji. Sebenarnya aktivitas-aktivitas dari
gunung berapi parasit inilah yang membuat bentuk Gunung Fuji, simetris yang tidak sempurna dan merusak bentuknya Mount Fuji, 1970:110.
Pada kaki sebelah utara Gunung Fuji terdapat 5 danau yang dikenal dengan sebutan Fuji-go-ko 5 danau Gunung Fuji. Danau tersebut yaitu ; Danau
Motosu, Danau Shoji, Danau Sai, Danau Yamanaka dan Danau Kawaguchi. Danau-danau ini disebut juga dengan danau terbendung. Hal ini disebabkan
karena danau-danau ini dibendung oleh lava selama letusan Gunung Fuji. Dari kelimanya, Danau Kawaguchi merupakan danau yang tertua, yang terbentuk kira-
kira 5000 hingga 7000 tahun yang lalu, sedangkan danau lainnya terbentuk kira- kira 2000 tahun yang lalu.
Aokigahara adalah sebuah hutan yang terletak di kaki Gunung Fuji. Hutan ini terbentuk akibat lava dari letusan Gunung Nagao gunung parasit di Gunung
Fuji yang menciptakan daratan lava yang luas. Terciptanya daratan lava ini juga disebabkan oleh letusan Gunung Fuji pada tahun 864 Jogan 6. Karena lava
tersebut tanah disekitar Gunung Fuji menjadi subur dan lembab, dan berubah menjadi hutan yang sangat lebat. Hutan ini dikenal dengan nama Aokigahara
Universitas Sumatera Utara
Jukai Danau Daun-daunan, yang diperkirakan telah berumur 1000 tahun. Sebuah mitos yang terkenal menyatakan bahwa lapisan bawah tanah dari Aokigahara ini
mengandung besi yang bersifat magnet menyebabkan kompas yang sedang digunakan mengalami kegagalan pemakaian menyebabkan para pengunjung ke
hutan ini kehilangan arah dan tersesat. Bagaimanapun mitos ini sebenarnya tidak seluruhnya benar. Angkatan bela diri Jepang dan militer Amerika Serikat telah
mengadakan latihan bersama tahun 2006 sepanjang bagian hutan ini. Selama itu peralatan kompas militer yang memiliki tingkatan lensa dapat berfungsi dengan
baik. Hutan ini merupakan tempat bunuh diri yang terkenal di Jepang. Terdapat 78 mayat yang ditemukan sepanjang tahun 2002 di hutan ini, dan roh-roh orang
meninggal tersebut dikatakan sebagai penghuni dari hutan Aokigahara Jukai ini. Di Taishaku-ji, daerah yang terletak di kaki sebelah barat daya Gunung
Fuji terdapat banyak terowongan, disebut dengan ”Lubang Es” atau ”Lubang Angin”. Lubang ini terbentuk karena lapisan yang paling luar dari lava yang
mengalir, mengeras lebih cepat daripada lapisan yang paling bawah. Lava yang telah mengeras atau disebut ”ejecta” pada badan gunung
memiliki celah atau lubang. Akibatnya air lebih mudah merembes dan diserap oleh badan gunung, dan mengalir ke bawah atau dasar gunung berapi, kemudian
bergerak sepanjang dasar pada permukaan gunung dan air tersebut keluar menjadi mata air di kaki gunung. Air bawah tanah Gunung Fuji ini banyak dimanfaatkan
oleh pabrik-pabrik kertas dan tekstil yang dibangun baru-baru ini, juga dipergunakan bagi lahan pertanian dari masyarakat yang bermukim di sekitar
Gunung Fuji Mount Fuji, 1970:72.
Universitas Sumatera Utara
Suhu udara pada puncak Gunung Fuji rata-rata -19.2 C
pada bulan Januari sebagai puncak dari musim dingin di Jepang. Pada bulan Agustus yang
merupakan puncak musim panas, suhu rata-rata di puncak gunung 5.9 C.
Sedangkan suhu udara disekitar kaki Gunung Fuji pada bulan Januari rata-rata 2.2
C dan 23.8 C pada bulan Agustus Mount Fuji, 1970:72
2.1.2 Letak Geologis
Gunung Fuji merupakan tipe gunung berapi strato atau gunung berapi gabungan, yang terbentuk melalui sebuah rangkaian dari letusan gunung berapi.
Stratovulcano adalah pegunungan gunung berapi yang tinggi dan mengerucut terdiri atas lava dan abu vulkanik yang mengeras. Bentuk gunung berapi ini secara
khas curam tampaknya karena aliran lava yang membentuk gunung berapi itu amat kental dan begitu dingin serta mengeras sebelum menyebar jauh
www.wikipedia.orggeografi. Gunung ini terletak pada titik Zona Subduksi pertumbukan, dimana Lempeng Eurasia, Lempeng Okhost dan Lempeng
Philippina bertemu. Lempeng-lempeng ini meliputi daerah Jepang bagian barat , daerah Jepang bagian Timur dan menuju Semenanjung Izu.
Menurut para Ilmuwan Jepang dari Universitas Kyoto, Gunung Fuji semata-mata tidak terbentuk akibat terjadinya tumbukan antar lempeng, akan
tetapi terbentuk pada patahan titik panas. Ilmuwan-ilmuwan tadi menemukan patahan pada Lempeng Laut Philippina yang tepat di bawah Gunung Fuji yang
memungkinkan lapisan-lapisan material dalam jumlah yang sangat besar membentuk sumur magma. Patahan tersebut diperkirakan terbentuk 2 juta tahun
yang lalu, berdekatan dengan terjadinya tumbukan lempeng benua dan patahan ini
Universitas Sumatera Utara
adalah sumber utama terbentuknya Gunung Fuji. Selama terjadi aktivitas dari patahan titik panas, batu-batuan meleleh dan tercipta kantong-kantong magma.
Pada umumnya gunung berapi yang termasuk tipe ini, biasanya bentuk gunung yang terbentuk lebih kecil dari Gunung Fuji, tetapi karena posisi Gunung Fuji
yang istimewa yang merupakan daerah aktivitas patahan titik panas dan Zona Subduksi, menyebabkan bentuk Gunung Fuji berbentuk kerucut besar dan
aktivitasnya yang tidak stabil. Beberapa geolog melihat bahwa Gunung Fuji merupakan gunung berapi
yang tidak aktif lagi sejak letusan terakhir pada tahun 1707. Akan tetapi geolog lainnya berpendapat, Gunung Fuji masih aktif dengan risiko terjadinya letusan
sangat kecil. Menurut penelitian-penelitian dari geolog-geolog tersebut, Gunung Fuji akan meletus jika terjadi gempa bumi yang sangat kuat.
2.2 Sejarah Gunung Fuji