Fungsi Ekonomi FUNGSI GUNUNG FUJI

jumlah gua lava yang terdapat di dunia. Gunung Fuji seperti mekkah bagi para ilmuwan yang meneliti gua lava. Gunung Fuji juga memiliki banyak pohon lumut yang sangat jarang ditemukan di daerah lain. Pohon lumut ini terbentuk ketika lava mengalir ke hutan dan mengenai pohon-pohon besar, membakar pohon-pohon dan mengakibatkan batang kayu menjadi lembab yang lama-kelamaan ditumbuhi lumut. Ukuran terbesar memiliki ukuran diameter 2 meter. Pohon lumut ditemukan khususnya dalam jumlah yang besar di hutan Aokigahara yang terbentuk akibat genangan lava pada letusan Gunung Fuji tahun 864. Gunung Fuji juga merupakan tempat yang ideal untuk studi dan observasi dari dunia tumbuh-tumbuhan.

3.4 Fungsi Ekonomi

Gunung Fuji merupakan salah satu dari sekian banyak obyek wisata yang terdapat di Jepang. Antara bulan Juli hingga Agustus tiap tahunnya, gunung ini dikunjungi kira-kira 200.000 orang yang diperkirakan meningkat setiap tahun. Kunjungan turis-turis ini akan menambah pendapatan negara, walau terbilang sedikit yang diperoleh dari kunjungan turis ke Gunung Fuji karena sifatnya yang musiman. Selain itu juga turut membantu masyarakat setempat dalam perkembangan ekonomi mereka, melalui pengadaaan sarana-sarana wisata, penjualan souvenir dan penjualan jasa-jasa yang tentunya juga bermanfaat bagi turis-turis tersebut. Dalam beberapa tahun mendatang, Jepang akan menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar perekonomian di samping sektor manufaktur dan teknologi. Jepang menargetkan pada tahun 2010, sebanyak 10 juta turis dari Universitas Sumatera Utara berbagai negara untuk mengunjungi Negeri Sakura. Dengan 10 juta turis internasional tersebut, ditambah dengan turis domestik, diperkirakan akan memberikan kontribusi untuk Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN Jepang sebesar 20-21 trilliun Yen. Tsuneaki Nagasata 2003, Direktur Eksekutif Asosiasi Pariwisata Jepang Japan Tourism Association, menyebutkan bahwa kontribusi sektor pariwisata bagi APBN Jepang selama ini sangat kecil dan nyaris tidak diperhitungkan. Untuk mendongkrak sektor pariwisata Jepang yang diharapkan sebagai salah satu pilar perekonomian Jepang di masa mendatang, pada tahun 2003 Jepang telah memulai ”Kampanye mengunjungi Jepang ” Visit Japan Campaign, yang memerlukan dana 2 milliar yen. Program yang diadakan pertama sekali yakni, memperkenalkan kebudayaan tradisional dan wisata ke lokasi-lokasi industri tua. Dengan jumlah wisatawan asing yang berkisar 6 juta orang se-tahun 2003, Jepang masih ingin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke negaranya. Untuk itulah, diadakan kampanye besar-besaran dalam menarik minat wisatawan ke Jepang. Sebagai langkah yang diambil yang juga merupakan tindak lanjut program sebelumnya, pemerintah Jepang melakukan program ”Yokoso Japan” atau Selamat Datang ke Jepang. Kampanye wisata ini diluncurkan pada Februari 2006 lalu. Mulai dari bandara, tempat-tempat perbelanjaan umum, hotel dan berbagai tempat wisata, tulisan ”Yokoso Japan” bertebaran. Mereka berusaha membuka berbagai informasi dan pelayanan terkait dengan pariwisata kepada orang asing. Seluruh cara dikerahkan agar wisatawan ke Jepang terus bertambah. Universitas Sumatera Utara Program tersebut dimaksudkan juga untuk memecahkan persoalan ketidakseimbangan jumlah turis asing yang berkunjung ke Jepang dengan jumlah warga Jepang yang berwisata ke luar negeri. Jumlah warga Jepang yang berwisata ke luar negeri terus meningkat dari tahun ke tahun, sejak Jepang merealisasikan kunjungan ke luar negeri bagi warganya pada tahun 1964. Nagasata mengungkapkan, tahun 2002 tercatat hanya 5 juta turis mancanegara yang berkunjung ke Jepang dan 17 juta warga Jepang berwisata ke luar negeri. Mayoritas turis mancanegara yang berkunjung ke Jepang berasal dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan Taiwan www.kompas.comkompas.cetak031024. Pariwisata merupakan salah satu dari industri pertumbuhan dalam abad ke- 21 ini. Pentingnya industri terlihat dalam angka konsumsi dalam sektor ini yang berjumlah 4,8 dari produk kotor nasional sekitar 20 trilliun yen dan mampu memberikan pekerjaan bagi banyak orang. Lagi pula pariwisata akan menjadi katalis bagi revitalisasi pembangkitan kembali ekonomi. Bila wisatawan mencanegara mengunjungi sebuah daerah Jepang, maka penduduk di daerah tersebut akan meningkat kepercayaan dan rasa bangganya akan daerahnya, dan hal itu akan membantu memberi tenaga pendorong bagi daerah tersebut.

3.5 Fungsi Produk Pertanian