narkoba maka dibentuklah PIMANSU Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara.
2. PIMANSU Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumateta Utara
PIMANSU didirikan sebagai bentuk kerjasama pemerintahan propinsi Sumatera Utara dengan GAN Indonesia dalam menangani kasus narkoba.
PIMANSU diresmikan oleh gubernur Sumatera Utara bapak T. Rizal Nurdin pada tanggal 26 Mei 2000. Berdirinya PIMANSU dilatari oleh suatu pemikiran bahwa
narkoba semakin hari menunjukkan peningkatan peredaran penyalahgunaannya. Fakta lain bahwa masyarakat masih belum memiliki informasi dan pengetahuan
yang memadai tentang masalah tersebut. Visi PIMANSU adalah : terwujudnya kesadaran masyarakat untuk tidak
menyalahgunakan dan mengedarkan narkoba secara gelap dan PIMANSU menjadi pusat informasi, laboratorium penelitian, lembaga pendidikan dan
penerbitan dan pusat data khususnya bidang permasalahan narkoba yang dapat diakses seluruh masyarakat.
Misi PIMANSU untuk mencapai visi di atas adalah : 1.
Membangun dan menyediakan format data base tentang permsalahan narkoba.
2. Menyediakan konsultasi tentang upaya-upaya penanggulangan
penyalahgunaan narkoba secara pre-emtif, preventif, dan rehabilitasi. 3.
Melaksanakan kegiatan-kegiatan pencegahan baik yang berbasis sekolah, masyarakat, media, dan tempat lain.
Universitas Sumatera Utara
4. Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap proses peradilan kriminal
narkoba. 5.
Membangun jaringan dengan lembaga-lembaga yang bergerak dibidang penanggulangan permasalahan narkoba baik di tingkat lokal, nasional, dan
internasional. 6.
Membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah dan swasta baik di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Sumber: kantor PIMANSU, 2007
3. Panti Rehabilitasi Sibolangit Centre
Setelah didirikannya PIMANSU, maka dipikirkan kembali bahwa dibutuhkan tempat rehabilitasi untuk orang-orang yang telah menjadi korban
narkoba. Berdirinya panti rehabilitasi SC berawal dari sebuah kisah kehidupan yang
dialami sebuah keluarga yaitu keluarga bapak Kamaluddin Lubis, S.H.. Keluarga
yang kaya, semua yang dibutuhkan tercukupi, bahkan anak-anak yang terawat dan
sekolah dengan baik. Namun diluar dugaan orang tuanya bahwa satu-satunya anak laki-laki mereka mengalami ketergantungan terhadap narkoba. Seorang
anak dalam keluarga tersebut - seorang pria yang masih muda - memakai narkoba dalam usianya yang masih muda dalam kehidupannya selama beberapa tahun
sampai akhirnya ia pun mengalami ketergantungan yang sangat besar terhadap obat-obatan berbahaya tersebut kecanduan terhadap narkoba. Dampak yang
terjadi padanya akibat pemakaian narkoba tersebut adalah penyakit yang sangat berbahaya yaitu terdapatnya virus yang mengerikan di otaknya. Banyak usaha
Universitas Sumatera Utara
dan pengobatan yang diberikan kepadanya termasuk mengirimnya ke panti rehabilitasi narkoba di beberapa tempat, tetapi ternyata ia tidak bisa disembuhkan
karena penyakit yang dideritanya sudah sangat parah. Tidak lama kemudian pria muda ini meninggal dunia karena penyakit yang
disebabkan oleh narkoba. Sebelum ia meninggal dunia, ia berpesan kepada orang tuanya dan meminta mereka untuk memberikan perhatian dan kepedulian serta
menolong orang lain yang juga mengalami masalah yang sama dengan dirinya yaitu orang-orang yang mengalami ketergantungan dengan narkoba agar tidak
banyak korban yang jatuh bahkan sampai meninggal dunia. Pemuda ini sadar betapa beratnya masalah yang ia hadapi dan juga menegrti bahwa orang yang
mengalami masalah seperti dia harus ditolong dan bukan dijauhi atau dibenci. Kalau ia tidak sempat tertolong bahkan oleh orang tuanya sekalipun, dia berharap
agar keluarganya menolong orang lain agar sebisa mungkin tidak sampai separah penyakitnya melainkan bisa pulih dan bebas dari obat-obatan berbahaya tersebut.
Setelah pria muda itu meninggal dunia, maka orang tuanya melaksanakan pesan terakhir anaknya. Mereka mendirikan panti rehabilitasi Sibolangit Centre
pada tahun 2001 sebagai tempat rehabilitasi untuk menanggulangi orang – orang yang sudah mengalami ketergantungankecanduan narkoba dan sebagai bukti
kepedulian terhadap setiap orang yang membutuhkan pertolongan dalam penanganan kasus narkoba yang mengalami ketergantungan. Pada awal
didirikan, panti ini hanya memiliki 10 kamar dengan fasilitas yang sangat terbatas dan bertempat di belakang mesjid Al-Kamal di Jl. Medan Berastagi Km.45 desa
Suka Makmur Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang. Kemudian seorang pendeta karo yang memiliki tanah yang cukup luas di depan mesjid Al-Kamal tesebut
Universitas Sumatera Utara
menawarkan tanahnya itu kepada bapak H. Kamaluddin pemilik panti rehabilitasi Sibolangit Centre dengan harga yang cukup murah untuk dipakai sebagai tempat
membangun panti yang lebih besar dan baik. Setelah dipertimbangkan dan dengan usaha, kerja keras serta pengorbanan untuk mengumpulkan uang, lalu pak
Kamal membeli tanah pendeta tersebut dan mendirikan panti rehabilitasi Sibolangit Centre yang lebih besar dengan saran dan prasarana yang lebih baik
dan lengkap. Dan panti itu masih berdiri sampai sekarang, bahkan masih terus membangun berbagai fasilitas yang diperlukan.
Sumber: hasil wawancara dengan petugas panti rehabilitasi SC, 2007
C. Gambaran Umum Panti