GAN Gerakan Anti Narkoba Indonesia

1. GAN Gerakan Anti Narkoba Indonesia

GAN Gerakan Anti Narkoba Indonesia berdiri di Indonesia pada bulan Februari tahun 2000 dan bertempat di jalan Airlangga, Medan. GAN Indonesia mempunyai struktur organisasi secara nasional. Berdirinya GAN Indonesia ini mempunyai suatu badan hukum sendiri yang diakui pemerintah dan didalam pelaksanaan kegiatannya sesuai dengan tugas dan fungsinya berkoordinasi dengan aparat hukum serta pemerintah. GAN Indonesia merupakan suatu aksi kepedulian oleh orang-orang yang merasa turut bertanggungjawab akan usaha peningkatan kualitas manusia Indonesia ysng sehat, berintelektual dan berwawasan kebangsaan sesuai dengan tujuan nasional yang adil dan makmur baik secara materi maupun mental. GAN Indonesia berpendapat bahwa: 1. Sistem peradilan pidana Criminal Justice System yang dijalankan selama ini dari tingkat penyidikan sampai pengadilan dalam kasus narkoba lebih banyak memproses korban narkoba victim centered sebagai pelaku kejahatan daripada upaya memproses pelaku kejahatan yang sebenarnya offender centered. 2. Korban narkoba merupakan sumber informasi potensial untuk memprjelas dan melengkapi data-data tentang modes operandi serta bagaimana seluk beluk kejahatan narkoba di masyarakat. Hal ini dilakukan dengan cara pendekatan dan survey kepada korban. 3. Korban narkoba di Indonesia tidak bisa digolongkan semata-mata sebagai korban kejahatan konvensional street crime melainkan korban kejahatan Universitas Sumatera Utara teroganisir corporate crime dan korban akibat penyalahgunaan kekuasaan public abuse of public power. 4. Adanya kesalahan perasepsi yang harus diluruskan di kalangan masyarakat khususnya keluarga korban. Mereka beranggapan bahwa korban narkoba merupakan aib keluarga yang harus ditutup-tutupi. Bahkan opini utama yang berkembang adalah korban narkoba merupakan produk keluarga yang broken home atau kurang mendapat perhatian dari orang tua serta keluarga yang tidak ada pendidikan agama. 5. Di masyarakat label korban narkoba kerap dipersepsikan hanya berasal dari keluarga menengah ke atas. Padahal korban narkoba sudah menjangkiti seluruh lapisan masyarakat dari bawah sampai ke atas. Perbedaannya hanya pada bahan atau jenis narkoba yang digunakan. 6. Terdapat kesalahan persepsi di masyarakat dengan menganggap bahwa korban narkoba dianggap ada setelah korban menjadi gila atau meninggal. Padahal sebenarnya korban narkoba telah muncul sejak seseorang mulai mencoba menyalahgunakan narkoba. Landasan berdirinya GAN Indonesia adalah untuk merespon dan berpartisipasi terhadap diundangkannya Undang-Undang No.22 tahun 1997 tentang narkotika, Undang-Undang No.5 tahun 1997 tentang psikotropika, Keppres No.116 tahun 1999 tentang pembentukan Badan Koordinasi Narkotika Nasional yang kemudian diganti dengan Keppres No.17 tahun 2002 tentang Badan Narkotika Nasional, dan Inpres No.3 tahun 2002 tentang penanggulanagn penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif lainnya. Universitas Sumatera Utara Visi dan misi GAN Indonesia adalah: Visi :Terbebasnya masyarakat Indonesia dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Untuk mencapai visi tersebut, maka GAN Indonesia melakukan misi sebagai berikut : 1. Menggerakkan kepedulian dan partisipasi seluruh elemen masyarakat untuk terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengikis bencana yang menimpa bangsa ini disebabkan oleh penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 2. Membangun opini dan tindakan yang tepat dalam penanganan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 3. Melakukan upaya-upaya yang bertujuan mencegah meluasnya peredaran gelap narkoba dan jatuhnya korban-korban baru. 4. Menggali potensi informasi dari korban penyalahgunaan narkoba dan keluarganya tentang modus operandi dan seluk beluk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 5. Memberikan perlindungan dan penyelamatan terhadap korban penyalahgunaan narkoba. 6. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga baik pemerintah maupun swasta dalam memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Untuk merealisasikan visi dan misinya GAN Indonesia mempunyai tujuan: 1. Berusaha keras membebaskan anak bangsa dari bencana penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Universitas Sumatera Utara 2. Memunculkan kepedulian dan kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. 3. Mengkampanyekan eliminasi opini menyurutkan pendapat yang sifatnya menyudutkan korban penyalahgunaan narkoba dan keluarganya semata, dan menyerukan tindakan terhadap pelaku sebenarnya. 4. Berusaha melakukan kontrol terhadap penegakan hukum khususnya bidang peredaran gelap narkoba yang dilakukan oleh Bandar-bandar gelap narkoba sengaja atau tidak sengaja untuk menghancurkan masa depan bangsa. Dewan pendiri GAN Indonesia adalah: 1. H. M. Kamaluddin Lubis, S. H 2. Zainal Abdin S. H 3. Drs. Zulkarnain Nasution, M.A 4. M. Baron Bahri Lubis 5. Frans Sofian Sumber: kantor PIMANSU, 2007 Setelah berdiri GAN Indonesia, maka dipikirkan kembali bahwa berkaitan dengan kasus narkoba, tidak cukup hanya dengan penegakan hukum yang dilakukan dalam GAN Indonesia, tetapi perlu memberikan informasi – informasi tentang narkoba baik itu jenisnya, bentuknya, dampaknya, atau gejala seorang pemakai atau pecandu narkoba, peredarannya, dan sebagainya kepada masyarakat umum, untuk mencegah semakin banyak orang yang akan terkena Universitas Sumatera Utara narkoba maka dibentuklah PIMANSU Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara.

2. PIMANSU Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumateta Utara