25 pajak yang mesti dibayar langsung diambil dari bagi hasil yang akan
diberikan kepada deposan. Machmud, 2010
2.6.4 Ketentuan Umum Deposito
Mudharabah
Deposito mudharabah memiliki ketentuan-ketentuan umum,
sebagai berikut : Karim, 2003
1. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan yang dapat diterima, dari
penyimpanan dana. Apabila telah tercapai kesepakatan, maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad.
2. Untuk deposito mudharabah, bank wajib memberikan sertifikat atau tanda penyimpan deposito kepada deposan.
3. Deposito mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati. Deposito yang diperpanjang setelah
jatuh tempo akan diperlakukan sama seperti deposito baru, tetapi jika akad sudah dicantumkan perpanjang otomatis maka tidak perlu
dibuat akad baru. 4. Ketentuan lain yang berkaitan dengan deposito tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
2.6.5 Karakteristik Deposito Mudharabah
Deposito mudharabah memiliki ketentuan-ketentuan umum,
sebagai berikut : Karim, 2003
26 1. Dikelola
dengan prinsip
mudharabah muthlaqah
unpredictedinvestment investasi tidak terikat 2. Simpananinvestasi dari deposan shahibul maal pada bank
mudharib, dengan bagi hasil sesuai nisbah yang telah disepakati 3. Hanya dapat dilakukan penarikan pada saat jatuh tempo
4. Valuta Rupiah maupun Valuta Asing 5. Perorangan maupun badan
6. Dapat dilakukan ARO Automatic Roll Over 7. Pembayaran bagi hasil dibagikan setiap bulan juga dikenakan pajak
2.6.6 Mekanisme dan Operasional Deposito Mudharabah
Dalam hal waktu lamanya deposito baik bank konvensional maupun syariah ternyata mempunyai waktu yang sama yaitu berkisar 1, 3,
6, dan 12 bulan. Tetapi jika deposan mengambil dananya sebelum waktu yang telah disepakati maka bank syariah dan konvensional menanggapi
berbeda, pada bank konvensional maka akan dikenakan penalti dan hasil dari penalti ini akan dijadikan sebagai pendapatan oleh bank, tetapi pada
bank syariah hasil dari penalty itu bukan untuk bank melainkan akan disalurkan lagi ke pihak ZIS. Wiroso, 2005
Mekanisme pembukaan hingga pencairan deposito mudharabah pada PT. BPRS Wakalumi adalah sebagai berikut :
a. Pembukaan Deposito Mudharabah Untuk perorangan
27 1 Deposan membawa kelengkapan identitas asli serta
fotocopy KTP untuk diserahkan kepada pihak bank 2 Mengisi aplikasi pembukaan rekening yang telah
disediakan oleh bank 3 Mengisi surat perjanjian dengan akad Mudharabah yang
menyebutkan bahwa pihak pertama adalah deposan dan pihak kedua adalah dari bank. Pada surat perjanjian tersebut
harus disertakan dengan materai agar mempunyai kekuatan hukum yang kuat
4 Jumlah deposito minimal adalah sebesar Rp 1.000.000,00 5 Bank memberikan bukti kepemilikan deposito yang sah
kepada deposan Untuk BadanLembaga
1 Menunjukkan dokumen asli dan menyerahkan fotocopy SIUP.
Akta Pendirian
Perusahaan beserta
perubahannyaTDP, dan lain-lain. 2 Menunjukkan dokumen asli dan fotocopy NPWP
3 Menunjukkan identitas asli dan menyerahkan fotocopy identitas pengurus badan yang masih berlaku
4 Setoran awal Rp 1.000.000,00 b. Pencairan Deposito Mudharabah
1 Deposan harus membawa bukti yang membenarkan memiliki deposito
28 2 Deposan harus mengisi aplikasi pencairan deposito
3 Jika tidak dapat diambil maka bisa dilakukan ARO Automatic Roll Over
4 Deposan harus memberi materai pada aplikasi pencairan agar mempunyai kekuatan hukum yang sah bagi kedua belah pihak
deposan Bagian admin deposito
membuat bilyet deposito
Bagian admin deposito memeriksa jatuh tempo deposan dan
menghitung bagi hasil deposito Calon deposan mengajukan
permohonan pembukaan deposito serta menyerahkan persyaratan kepada
bagian front_desk
Direktur menandatangani bilyet deposito
Tidak komplit komplit
Calon deposan mengajukan permohonan pencairan deposito
kepada bagian front_desk Direktur menyetujui
pencairan deposito Bagian front_desk menyerahkan
data calon deposan kepada bagian admin deposito
Pa y
to Bilyet deposito yang telah ditandatangani
direktur kemudian diserahkan kepada deposan Bank Syariah
Gambar 2.4 Mekanisme deposito mudharabah yang berjalan pada bank syariah
c. Syarat dan kondisi 1 Deposito hanya dapat dibayarkan kembali pada saat jatuh
tempo di bank dimana deposito tersebut dibuka pertama kali. Penarikan sebagian atau keseluruhan atas jumlah deposito
sebelum jatuh tanggal waktu tidak diperkenankan. Sanksi yang akan didapat oleh deposan akan dimasukkan ke dalam dana
kebajikan ZIS, bukan merupakan pendapatan bank.
29 2 Bagi hasil atas jumlah uang termaksud tidak akan
diperhitungkan sesudah tanggal jatuh tempo, kecuali bila diperpanjang kembali.
3 Bila deposito diperpanjang, bagi hasil atas deposito tersebut adalah sesuai dengan yang berlaku pada saat perpanjangannya.
4 Deposito dapat dibukukan atas nama dua orang, maka : a Apabila salah satu pihak meninggal dunia, pemilik yang
tinggal berhak menarik deposito dalam surat deposito pada tanggal jatuh tempo, hanya setelah mendapat persetujuan
dari ahli waris yang sah dari pihak yang meninggal. b Apabila salah satu pihak melarang pembayaran jumlah
tersebut kepada pihak lainnya, maka pihak bank tidak akan membayar kecuali bila pihak yang bersangkutan telah
menyelesaikan perkaranya. 5 Bagi hasil deposito akan dibayar secara tunai atau dikreditkan
ke dalam rekening sesuai instruksi deposan, tanpa pemberitahuan dari bank
2.6.7 Perbandingan Deposito Konvensional dan Deposito Mudharabah