29 2 Bagi hasil atas jumlah uang termaksud tidak akan
diperhitungkan sesudah tanggal jatuh tempo, kecuali bila diperpanjang kembali.
3 Bila deposito diperpanjang, bagi hasil atas deposito tersebut adalah sesuai dengan yang berlaku pada saat perpanjangannya.
4 Deposito dapat dibukukan atas nama dua orang, maka : a Apabila salah satu pihak meninggal dunia, pemilik yang
tinggal berhak menarik deposito dalam surat deposito pada tanggal jatuh tempo, hanya setelah mendapat persetujuan
dari ahli waris yang sah dari pihak yang meninggal. b Apabila salah satu pihak melarang pembayaran jumlah
tersebut kepada pihak lainnya, maka pihak bank tidak akan membayar kecuali bila pihak yang bersangkutan telah
menyelesaikan perkaranya. 5 Bagi hasil deposito akan dibayar secara tunai atau dikreditkan
ke dalam rekening sesuai instruksi deposan, tanpa pemberitahuan dari bank
2.6.7 Perbandingan Deposito Konvensional dan Deposito Mudharabah
Tabel 2.1 Perbandingan Deposito Mudharabah dengan Deposito Konvensional Karim, 2003
No. Deposito
Mudharabah Deposito Konvensional
1. Jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan
Jangka waktu 1, 3, 6, 12 bulan 2.
Pendapatan di dapat dari bagi hasil Pendapatan di dapat dari bunga yang
30 yang
besarnya tidak
dapat ditentukan sebelumnya tergantung
pendapatan mudharib besarnya ditentukan dalam di waktu
melakukan pembukaan
rekening deposito dan besarnya sudah tetap
3. Apabila dicairkan sebelum jatuh
tempo tidak dikenakan denda, hanya dikenai dana kebajikan
Apabila di break sebelum jatuh tempo dikenakan denda, hasil dari denda
digunakan sebagai pendapatan bank
2.6.8 Landasan Syariah Deposito Mudharabah
Berdasarkan adanya larangan bunga dalam Islam, reorganisasi perbankan harus dilakukan dengan berlandaskan Syirkah kemitraan
usaha dan mudharabah pembagian hasil. Karim, 2003 Penjelasan mengenai produk deposito mudharabah terdapat pada
fatwa DSN No.03DSN-MUIIV2000 tanggal 26 Dzulhijjah 1420 H1 April 2000 M. fatwa tersebut memutuskan :
1. Deposito yang tidak dibenarkan secara syariah, yaitu deposito yang berdasarkan perhitungan bunga. Sedangkan deposito yang
dibenarkan, yaitu deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah. 2. Dalam transaksi ini deposan bertindak sebagai shahibul maal atau
pemilik dana, dan bertindak sebagai mudharib atau pengelola dana. 3. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib bank dapat melakukan
berbagai usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan mengembangkannya, termasuk mudharabah dengan pihak lain.
4. Modal harus dinyatakan dalam bentuk tunai, bukan piutang,
31 5. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan
dituangkan dalam akad pembukaan rekening. 6. Bank sebagai mudharib menutup biaya operasional deposito
dengan menggunakan nisbah keuntungan yang menjadi haknya. 7. Bank tidak diperkenankan untuk mengurangi nisbah keuntungan
deposan tanpa persetujuan yang bersangkutan
2.6.9 Realisasi perhitungan bagi hasil