Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
rohani berdasarkan hukum-hukum ajaran Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran-ukuran Islam”.
2
Dengan demikian jelas bahwa tujuan dari pendidikan agama Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia yang menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah
yang selalu bertaqwa kepada-Nya dan dapat mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat.
Sebagaimana di ketahui bahwa siswa sekolah menengah pertama adalah siswa yang sedang memasuki masa remaja yang penuh dengan kontradiktif. Masa remaja
ini ditandai oleh ketidak mantapan remaja yang berpindah-pindah dari prilaku atau norma-norma lama atau ke norma-norma baru atau sebaliknya. Masa ini sering
disebut “strum and drung “. Artinya adalah emosi seorang remaja sering timbul dengan cepat sehingga menimbulkan kemauan-kemauan yang keras. Ia mulai sadar
dengan dirinya sendiri dan ingin melepaskan dirinya dari segala bentuk kekangan dan bentrokan terhadap norma-norma yang berlaku yang kiranya tidak di kehendakinya.
3
Dengan demikian guru agama di sekolah menengah pertama ini selain di tuntut untuk menyampaikan materi sesuai dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu
dalam pelaksanaannya, guru agama Islam di tuntut untuk mampu mengorientasikan pendidikan agama Islam bukan hanya agar anak didik menjadi manusia yang beriman
dan bartaqwa kepada Allah SWT, tetapi juga harus mampu mengupayakan bagaimana agar anak didik mempunyai kepedulian sosial yang tinggi, mempunyai
semangat kerja yang sesuai dengan nilai-nili ajaran Islam dan mampu berinteraksi dengan sesamanya teman, guru, orang tua dan lingkungan dengan baik.
“Dalam masyarakat tujuan pendidikan agama Islam sering di pertanyakan mereka menggap bahwa pendidikan agama yang di berikan di sekolah hanya
ditekankan pada aspek ibadah. Bukan untuk membangun moral siswa. Sehingga banyak yang menyarankan pendidikan agama Islam di dekatkan pada masalah
moralitas saja. Sedangkan masalah ibadah sebaiknya diserahkan kepada keluarga.”
4
2
Ahmad D Marimba, Pengantar Pendidikan Islam, Bandung: Al-Ma’Arif, 1980 h…
3
H.salihin A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan Problem Remaja.Jakarta, kalam mulia, 1999, Cet, 1 . h. 64
4
Departemen Agama RI, Pendidikan Islam dan Nasional,Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam , 2005 H.40
Pendidikan agama di sekolah sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan pertumbuhan kepribadian anak didik, karena pendidikan agama
mempunyai dua aspek terpenting, yakni aspek pendidikan agama yang ditunjukan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian, dalam hal ini anak didik di bimbing agar
terbiasa kepada peraturan yang baik yang sesuai dengan ajaran agama,aspek kedua ditunjukan kepada pikiran yaitu pengajaran agama itu sendiri, yakni kepercayaan
kepada tuhan. Begitu pentingnya pendidikan agama dalam pembentukan kepribadian maka
apabila pendidikan agama di sekolah dilakukan dengan baik maka pembentukan pribadi anak terbentuk dengan baik pula, dan sebaliknya apabila pendidikan agama
dilakukan dengan tidak baik maka, kepribadian anak akan sulit di bentuk. Begitu pentingnya agama bagi pembentukan kepribadian siswa. Memandang
perlu untuk menciptakan suasana yang betul-betul Islami di lingkungan sekolah. Karena pendidikan disekolah merupakan pendidikan lanjutan yang dilakukan oleh
keluarga. Kita ketahui juga bahwa tujuan penting dari pendidikan Islam adalah membentuk atau mencapai suatu akhlak atau budi pekerti yang mulia dan sempurna
karena ruh dari pendidikan Islam adalah pendidikan akhlak. Di zaman sekarang ini kita banyak mengetahui bahwa anak-anak sekolah itu
banyak yang melakukan prilaku yang tidak terpuji baik itu di sekolah maupun di luar sekolah itu sendiri para siswa terkadang tidak mematuhi peraturan yang sudah di
berikan oleh pihak sekolah, baik berupa dari segi pakaian atau sopan santun terhadap guru, sedangkan yang dari luar itu sendiri para siswa pulang dari sekolah kebanyakan
duduk-duduk di pinggir jalan bahkan terkadang melakukan perkelahian antar pelajar bahkan ada juga antar teman sendiri melakukan keributan, sehingga dapat
meresahkan masyarakat sekitar. Kepribadian manusia itu pada dasarnya dapat menerima segala usaha
pembentukan. Jika manusia membiasakan perbuatan jahat, maka ia akan menjadi orang yang jahat. Oleh karena itu akhlak harus diajarkan, yaitu dengan melatih jiwa
kepada pekerjaan, sikap tingkah laku yang mulia.
Pentingnya pendidikan itu di berikan sejak dini, orang tua harus dapat membimbing anak sejak kecil kepada hal-hal yang baik dan benar. Pendidikan agama
Islam terhadap anak didik akan mempengaruhi dan mewanai watak, pribadi pola pikir, sikap prilaku serta tutur katanya setelah dewasa kelak.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis ingin meneliti apakah pendidikan agama Islam memberikan pengaruh yang signifikan dalam
pembentukan kepribadian siswa di SMPN 66 Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang
di kemas dalam sebuah skripsi yang berjudul “ Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Kepribadian Siswa di SMP N 66 Kebayoran Lama Jakarta
Selatan”. B.
Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.
Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat di identifikasi masalah yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:
a. Terdapat kesalahan-kesalahan dalam penerapan metode pembelajaran
pendidikan agama Islam sehingga tidak berpengaruh terhadap kepribadian siswa.
b. Akhlak siswa SMP N 66 kebayoran lama Jakarta selatan kurang baik
c. Keadaan lingkungan SMPN 66 kebayoran lama Jakarta selatan kurang
mendukung. d.
Pembelajaran agama Islam di sekolah masih bersifat memberikan pemahaman kognisi saja.