Peranan Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa Di Smp Fatahillah Jl.Ciputat Raya No.5, Pondok Pinang – Kebayoran Lama Jakarta Selatan

(1)

Dosen Pembimbing : Dr. H. Aminuddin Yakub, M.Ag

Disusun Oleh:

Rifa Rizkia Baliati

207011000646

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H / 2013 M


(2)

Skripsi berjudul f;eranan Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa Di SMP Fatahillah Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan disusun oleh Rifa Rizkia Baliati, Nim 207011000646, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta. Telah melalui

s:.

bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta,09 - 01 -2013 Yang mengesabkan

Di bawahBimbingan

Dr. Ht Aminuddin Y'glstF.,M.A& hilP. 19710214199703 1001 , " . : ' . . .


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudql : "Peranan Guru Pendididikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa Di SMP Fatahillah Pondok Pinang - Kebayoran Lama Jakarta Selatan" diajukan kepada Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalanr Ujian Munaqosah pada tanggal 16 April 2013, dihadapmsW*anpenguji. Karena itu, penulis 'berhak memperoleh gelar Sarjana 51 (S. Pd. I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.

Jakarta. 06 Mei 2Ol3

Panitia Ujian Munaqosah Ketlra Panitia

Bahrissalim. M. Ag

NIP: 19680307 199803 | 002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/ Program Studi) Drs. Sapiudin Shidiq" M. Ag

NrP: 19670328 2000b3 I 001 Penguji I

Dr. Dimyati. M.Ag

NIP: 19640704 199303 I 003 Penguji 2

Dr, Hj. Sitti Salmiah. MA NIP : 150 020 904

Tanggal lr/t aot\

l(lS.-,^t2

" " " ' 7 " " " '

r.E.lg.ll.ptz

Tanda Tangan


(4)

ST]RAT PER}TYATAA}I KARYA SEI\DIRI

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama Nim

Tempat Tanggal Lahir Jurusan

Judul Skripsi

Rifa Rizkia baliati 207011000646 Kuningan, 06-09-1988 Pendidikan Agama Islam

Peranan Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa di SMP

Fatahillah Jl. Ciputat Raya No. 5, Pondok pinang Kebayoran Lana Jakarta Selatan.

Dr. H. Aminuddin Yakub, M.Ag Dosen Pembimbing

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dn saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis. Persyaratan ini dibuat sebagai salah satu syarat menemouh ujian munaqasah


(5)

i

Pembentukan kepribadian siswa di SMP Fatahillah Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan”, skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Pendidikan Agama Islam dengan melihat ada tidaknya peranan dengan kepribadian siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan Metode Tekhnik Deskriptif, yang bertujuan untuk menggambarkan secara umum tentang apa, bagaimana pendidikan Agama Islam dan kepribadian siswa SMP Fatahillah Pondok Pinang Kebaayoran Lama Jakarta Selatan. Dalam mengumpulkan data sebagai bahan penelitian, penulis menggunakan tekhnik-tekhnik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan penyebaran angket, dari data yang telah penulis peroleh kemudian diolah dengan rumus prosentase.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai Juli 2012. Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 40 orang, sedangkan yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah Kepsek SMP Fatahillah Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Guru mata pelajan Pendidikan Agama Islam dan siswa-siswi SMP Fatahillah Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan .

Instrument yang diberikan berupa angket yang berjumlah 30 butir soal pertanyaan. Pertanyaan atau angket yang diberikan kepada responden terbagi menjadi 2 kategori yang terdiri atas: Kategori A terdiri dari 15 pertanyaan dan kategori yang B terdiri dari 15.

Dengan memeriksa table nilai ”r” product moment ternyata df sebesar 38 Pada taraf signifikan 5% r tabel = 0,325 ; sedangkan pada taraf signifikan 1 %

diperoleh r tabel = 0,418. Maka , hasil yang didapat adalah ”r” hitung lebih besar

baik pada taraf signifikan 1% (0,414004 > 0,418) maupun 5% (0,414004 > 0,325). Dengan demikian dapat diketahui, Hipotesis Nihil (Ho) diterima sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak. Berarti terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel x dan variabel y.

Dari perhitungan di atas diperoleh hasil koefisien determinan sebesar 17,1%, hal ini menunjukkan bahwasannya variabel X telah memberikan pengaruh terhadap variabel Y yang sangat kuat atau sangat tinggi yaitu sebesar 17,1% dan menunjukkan bahwasanya 82.9% dari konsistensi pembentukan kepribadian siswa dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor tersebut kemungkinan dapat disebabkan oleh faktor eksternal siswa diantaranya adalah keluarga, teman, lingkungan, masyarakat dan sebagainya.


(6)

ii

KATA PENGANTAR











Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang maha pengasih dan penyayang, yang telah memberikan nikmat kepada hambanya. Berkat rahmat, taufik, dan inayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw., keluarga, dan para sahabatnya, dan semoga sampai kepada umatnya yang senantiasa mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.

Karya tulis yang berjudul “Peranan Pendidikan Agama Islam Terhadap Kepribadian Siswa di SMP Fatahillah Jl. Ciputat Raya No. 5, Pondok

Pinang- Kebayoran Lama Jakarta Selatan”, merupakan skripsi yang diajukan

kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I).

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, meskipun waktu, tenaga, dan biaya telah diupayakan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki demi terselesaikannya skripsi ini. Namun, kiranya penelitian yang tertuang dalam skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya.

Selama proses penulisan skripsi penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis


(7)

iii

1. Dekan Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, MA beserta pembantu Dekan

Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Jurusan Bahrissalim, M.Ag dan sekretaris jurusan Drs. Sapiuddin

Shidiq, M.Ag Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. H. Aminuddin Yakub, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing

Skripsi, terima kasih atas segala waktu, tenaga, ilmu, kesabaran, dan keikhlasannya dalam memberikan ilmu serta membimbing dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Kepala Sekolah SMP Fatahillah Pondok Pinang – Kebayoran Lama

Jakarta Selatan, yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut, serta para guru yang telah banyak membantu penulis.

5. Orang Tua tercinta, Drs Jazuli dan Ibu Muawanah S.PdI dengan segala

perhatian, bimbingan, dorongan dan cinta kasih sayangnya dalam mendidik dan mengasuh penulis sehingga dapat menempuh jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dengan baik. Semoga segala jasa dan upaya yang telah yang telah diberikan menjadi amal shaleh dan diterima di sisi Allah SWT, Amin.

6. Kepada Kakakku Rifqiyatunnisa SHI dengan segala perhatian, bimbingan

serta kasih sayangnya memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Adikku Ali Akbarrudin terima kasih atas segala do’a dan semangatnya.

8. Sahabat-sahabat terdekat Siswati, Siti Novianti, Eneng Asiah, Ana

Permatasari, Winda, Puspita, Ahmad satibi, caswa, Tatik susanti, Asmida Yunita, Mar’atuj Zakiyah, Lina Setyaningsih dan lain sebagainya. Yang selalu menghiasi hari-hari penulis dengan kebersamaan, keceriaan dan


(8)

iv

FITK Jurusan PAI: Eva yuliani dan ka Anto (Angkatan 2006), serta masih banyak lainnya lagi yang tidak dapat disebutkan satu persatu secara langsung maupun yang tidak, yang telah membantu penyusunan skripsi ini.

10.Teman-teman Mahasiswa FITK angkatan 2007 khususnya mahasiswa PAI

Non Reguler kelas B yang telah memberikan semangat, dukungan, serta menghiasi dengan kebersamaan, semoga persaudaraan kita tetap terjaga.

Akhirnya penulis hanya berdo’a semoga bantuan mereka semua menjadi amal ibadah yang mendapat balasan dari Allah SWT. Setelah Penulis berusaha dan berdo’a, penulis juga berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Jakarta, 12 juli 2012 Penulis


(9)

v

DAFTAR ISI ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR TABEL...VII BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6

BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ... 8

2. Dasar Pendidikan Agama Islam...11

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam...13

B. KAJIAN KEPRIBADIAN SISWA...18

1. Pengertian Kepribadian...18

2. Unsur-unsur Kepribadian Siswa...21


(10)

v

B. Metode dan Variabel Penelitian...24

C. Populasi dan Sampel...25

D. Teknik Pengolahan Data...26

E. Instrumen Penelitian...27

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data...32

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Profil SMP Fatahillah Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan...37

B. Data Siswa SMP Fatahillah (4 Tahun terakhir)...39

1. Visi Misi Tujuan Sasaran Pendidikan SMP Fatahillah...40

2. Deskripsi Data...45

3.Analisis data...75

4.Interpretasi Data...79

BAB 5 PENUTUP A. Kesimpulan...82

B. Saran...83

DAFTAR PUSTAKA...84 LAMPIRAN


(11)

vii

Tabel 1 Kisi-kisi angket (kuisioner)... 38

Tabel 2 menggunakan berbagai metode dalam proses mengajar ... ... 52

Tabel 3 memberi tugas / latihan setelah menyampaikan materi... . ... 53

Tabel 4 merasakan suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif ... ... 54

Tabel 5 Guru menggunakan metode pengajaran dalam proses mengajarnya... 54

Tabel 6 Guru memberikan kesempatan untuk bertanya... 55

Tabel 7 Memahami materi pelajaran agama yang disampaikan oleh guru agama ... ... 56

Tabel 8 Memperhatikan dengan baik pada saat guru menyampaikan materi pelajaran ... ... 56

Tabel 9 Guru tidak melaksanakan monitoring dan penilaian terhadap proses hasil belajar ... ... 57

Tabel 10 Sebelum pelajaran di mulai guru memberikan pertanyaan kepada siswa ... ... 58

Tabel 11 Guru PAI dalam mengajar menggunakan satu metode ceramah... 58

Tabel 12 Dengan belajar sungguh-sungguh akan menghasilkan nilai / prestasi yang baik ... ... 59

Tabel 13 Siswa memahami penjelasan yang diberikan oleh guru ... ... 60

Tabel 14 Guru PAI tidak dapat menjawab pertanyaan yang baik ... ... 60

Tabel 15 Dalam proses KBM tercipta suasana yang menyenangkan, sehingga membangkitkan motivasi ... ... 61

Tabel 16 Guru PAI menggunakan diskusi dalam proses mengajar ... ... 62

Tabel 17 Membantu yang membutuhkan pertolongan dalam hasil belajar... 62

Tabel 18 memperhatikan dengan baikn pada saat guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) menyampaikan pelajaran... 63

Tabel 19 Metode yang digunakan oleh PAI dalam menyampaikan materi, Memudahkan siswa dalam menerima pelajaran... 64

Tabel 20 Guru PAI memberikan pertanyaan kepada siswa saat materi Pelajaran sudah habis... 64

Tabel 21 Guru PAI hadir pada saat ada pelajaran agama... 65

Tabel 22 Berdoa hendak memulai pelajaran... 66

Tabel 23 Guru PAI memberikan tugas atau PR pada akhir pelajaran ... 66

Tabel 24 Memberikan salam dan mencium tangan orang tua ketika mau Sekolah... 67

Tabel 25 Memberikan selamat terhadap teman yang sukses... 67

Tabel 26 Melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam ... ... 68

Tabel 27 Menyingkirkan paku jika melihatnya dijalan ... ... 68

Tabel 28 Bila bertemu dengan guru siswa mengucapkan salam ... ... 69

Tabel 29 Memaafkan teman yang melakukan kesalahan ... ... 71

Tabel30 Berjabat tangan dan memberi salam jika bertemu dengan Guru dijalan... 71


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Agama Islam adalah agama universal yang mengajarkan kepada umat manusia mengenal berbagai aspek kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu ajaran Islam tersebut adalah mewajibkan pada umat untuk melaksanakan pendidikan, karena menurut ajaran Islam pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia mutlak yang harus dipenuhi demi tercapainya

kesejahteraannya dan kebahagiaan dunia dan akhirat.1

Dalam pendidikan Islam, agama merupakan salah satu aspek yang perlu di tanamkan dalam dari anak didik, karena pendidikan agama bukan hanya pengetahuan agama dan mengembangkan intelektual anak didik saja, akan tetapi kepribadian anak akan terbentuk secara keseluruhan, mulai dari pengetahuan agama, latihan-latihan amaliyah sehari-hari sikap keberagamaan, sampai

1

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia,

1998), Cet. II, h.24


(13)

perilakunya akhlak, dengan ajaran agama, baik menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam, serta

manusia dengan dirinya sendiri.2

Jadi waktu mewujudkan terbentuknya kepribadian anak didik tersebut maka penekanannya dititikberatkan melalui Pendidikan Agama Islam sebagaimana dikemukakan oleh Drs. Ahmad D. Marimba, beliau mengatakan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum ajaran Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian

utama menurut ukuran-ukuran Islam.3

Pembentukan kepribadian pada dasarnya adalah upaya untuk mengubah sikap kearah kecenderungan. Terhadap nilai-nilai yang berlaku umum dan keislaman. Perubahan sikap tersebut tidak terjadi secara spontan, akan tetapi diantaranya disebabkan oleh adanya hubumgan obyek, wawsan, peristiwa atau ide (attitude have referent) dan perubahan sikap harus dipelajari (anttitude are learned).4

Dengan demikian, jelaslah bahwa tujuan dari pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia, yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertakwa kepadanya dan dapat mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat.

Di dalam Undang-undang RI No.20 tahun 2003 pada bab II pasal tentang SISDIKNAS, menyatakan bahwa :

“Fungsi pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, serta bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agarma menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YMHE, berakhlak

2

Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1996)

Cet III, h.107

3

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung

: Al-Ma’arif, 1980), h.58

4

Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan


(14)

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab”.5

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional di atas, Pendidikan Agama Islam juga bertujuan untuk mendidik peserta didik agar menjadi muslim sejati, beriman teguh, beramal shaleh dan berakhlak mulia, sehingga ia dapat menjadi anggota masyarakat yang mandiri, mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada

bangsa dan tanah airnya bahkan kepada sesamanya.6

Oleh sebab itu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional khususnya mengenai peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan YMHE dan mempertinggi budi pekerti serta memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, maka diperlukan pendidikan agama, yaitu dengan cara diajarkannya / diberikannya pendidikan agama di sekolah mulai dari tingkat SD

sampai perguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta.7

Dengan diwajibkannya pelajaran agama di semua tingkat / jenjang pendidikan, diharapkan dapat mengontrol serta merubah perilaku peserta didik kearah yang baik dan benar. Karena saat ini banyak sekali kasus yang melibatkan peran siswa di dalamnya, baik siswa yang bersekolah di lembaga pendidikan umum ataupun siswa yang bersekolah di lembaga pendidikan agama.

Berdasarkan informasi dan berita yang ada di majalah, surat kabar televisi, bahkan sering terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, dan di dalamnya banyak membahas mengenai perilaku siswa yang telah dilanda problem kenakalan remaja. Misalnya tawuran dan tindak kriminal. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pendidikan agama yang diterima oleh anak didik (siswa) sehingga pendidikan agama dianggap kurang memberikan kontribusi

5

Undang-undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pelaksanaannya, UU. RI No.20 tahun 2003 (Jakarta : Cemerlang, 2003), Cet, 1, h.7

6

Mahmud Yunus H, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Jakarta :

PT Hida Karya Agung), h.13

7

Sahilun A. Nasir, Peranan Pendidikan Agama Terhadap Pemecahan


(15)

ke arah tersebut apalagi waktu yang diberikan atau disediakan hanya 2 jam dalam seminggu dengan muatan materi yang begitu padat dan penting.

Dalam proses pengajaran pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam lebih mengutamakan pada pengayaan pengetahuan (aspek kognitif), seharusnya dalam proses pembelajaran harus mencakup semua ranah atau aspek, baik ranah kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan ranah psikomotorik (pembiasaan) siswa. Selain anak didik mendapatkan ilmu pengetahuan agama, mereka juga dapat, meghayatinya sehingga akan menimbulkan peningkatan kesadaran beragama, yang akhirnya dapat mendorong anak didik untuk mengamalkan ajaran agamanya.

Dalam buku Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah karangan

Zakiyah Daradjat, dikatakan bahwasanya bagi mereka (anak didik) yang telah duduk di sekolah lanjutan, pendidikan agama dan pendidikan akhlak amat diperlukan untuk menghadapi keadaan yang sedang mereka hadapi akibat perkembangan kejiwaan yang sedang dilalui, dan pengaruh luar yang

menggiurkan dan mendorong ke arah yang tidak baik.8

Dengan kata lain, Pendidikan Agama Islam diberikan siswa agar mereka mampu mengatasi segala pengaruh yang bersifat negatif dalam kehidupannya. Kemudian dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang mencakup

berbagai materi di dalamnya yang meliputi Al-Qur’an dan Hadits, keimanan,

akhlak, fiqih, dan sejarah, diharapkan para siswa memperoleh wawasan serta pemahaman tentang dasar-dasar ajaran agama Islam yang kemudian dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Jadi, Pendidkan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidikan dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan,

8

Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah,


(16)

pegajaran, atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Di zaman sekarang ini, banyak siswa yang belajar pendidikan Islam tetapi di dalam dirinya belum terbentuk kepribadian siswa. Mulai dari berpakaian, pergaulan dan hal-hal lainnya. Pada kenyataannya juga, banyak siswa yang belajar Pendidikan Agama Islam, namun banyak juga belum mapan melakukan shalat, puasa, dan akhlak dalam pergaulannya kurang mencerminkan seorang siswa yang beragama Islam.

Melihat begitu beratnya fungsi dan tujuan dari Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di lingkungan sekolah khususnya di sekolah umum yakni SMP, yang harus diberikan untuk mengontrol tingkah laku peserta didik yang mana pelajaran Pendidikan Agama Islam hanya diajarkan 2 jam saja dalam seminggu, serta pentingnya Pendidikan Agama Islam itu sendiri dalam mencapai tujuan

pendidikan Islam, maka penulis tertarik untuk melihat judul “ Pengaruh

Pendidikan Agama Islam Tehadap Pembentukan Kepribadian Siswa di SMP Fatahillah Jl. Ciputat Raya No. 5, Pondok Pinang-Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah yang dapat diteliti adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan Agama Islam dianggap kurang memberikan kontribusi ke arah

pembentukan kepribadian, disebabkan krangnya Pendidikan Agama Islam yang diterima oleh siswa.

2. Perilaku siswa yang telah di landa problem kenakalan remaja akan berdampak

pada masa depannya.

3. Banyaknya siswa yang beajar Pendidikan Agama Islam tetapi dalam dirinya

belum terbentuk kepribadian siswa, mulai dari berpakaian, pergaulan dan hal-hal lainnya.


(17)

C.Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu luas, maka penulis akan membatasi penelitian ini pada Peranan Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Kepribadian Siswa.

1. Pendidikan Agama Islam yang dimaksud di sini adalah materi pelajaran yang

diajarkan di sekolah SMP Fatahillah yang meliputi Al-Qur’an Hadits,

keimanan akhlak, Fiqih, dan Sejarah.

2. Kepribadian yang di maksud di sini adalah kepribadian siswa yang memiliki

nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.

3. Siswa yang dimaksud di sini adalah siswa kelas 7 SMP Fatahillah

D.Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka permasalahan dapat dirumuskan :

1. Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMP Fatahillah?

2. Bagaimana kepribadian siswa SMP Fatahillah?

3. Sejauh mana Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap pembentukan

kepribadian siswa SMP Fatahillah? E.Tujuan Pendidikan

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMP Fatahillah

2. Untuk mengetahui kepribadian siswa SMP Fatahillah

3. Untuk mengetahui Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap pembentukan

kepribadian siswa SMP Fatahillah. F. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis :

1. Untuk menambah wawsan serta pengalaman penulis mengenai penelitian, baik

dalam merencanakan maupun dalam melaksanakan suatu penelitian.


(18)

3. Menambahkan khazanah ilmiah di dalam kalangan akademis khususnya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Manfaat Praktis :

1. Memberikan informasi kepada guru agama, sekolah dan para orang tua tentang

sejauh mana Peranan Pendidikan Agama Islam terhadap pembentukan kepribadian siswa.

2. Sebagai bahan referensi dan bahan informasi tentang pengaruh Pendidikan

Agama Islam terhadap pembentukan kepribadian siswa, serta sebagai evaluasi terhadap tenaga pengajar d sekolah tersebut.

3. Sebagai persyaratan akhir untuk mendapat gelar sarjana strata satu (S1).

Kemudian dalam menyusun skripsi ini, penulis menggunakan sumber dari skripsi dan buku-buku bacaan yang berkaitan dengan masalah Pendidikan Agama Islam dan pembentukan kepribadian siswa.


(19)

8 BAB II KAJIAN TEORI

A.Kajian Teori Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Kata “ pendidikan “ merupakan kata benda dan kata dasarnya adalah “didik”, kemudian mendapat awalan “pe” dan akhiran “ an “. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, pendidikan diartikan sebagai suatu proses mengubah setiap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan serta cara

mendidik.1

Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa atau pendidik untuk membantu membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah

kedewasaan.2

Menurut UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

1

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai

Pustaka, 1990), Cet 1, h.204

2M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya,


(20)

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3

Sedangkan dari segi istilah, pengertian pendidik banyak diartikan oleh ahli pendidikan, diantaranya menurut Ahmad D Marimba, pendidikan diartikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian

yang utama.4 Pendidikan adalah “ sebagai suatu usaha orang dewasa untuk

membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak

didik, baik dalam bentuk pendidikan formal ataupun non formal.5

Zuhairini mengemukakan bahwa pendidikan dalam arti luas adalah “ menjadi semua pembuatan atau semua usaha generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan serta keterampilan kepada generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik jasmani maupun rohani”.6

Dari beberapa kutipan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan bantuan yang diberikan oleh si pendidikan daalm membantu perkembangan jasmani dan rohani peserta didik agar dapat bertanggung jawab dan dapat memenuhi fungsi hidupnya serta mengantarkan anak pada cita-cita yang diharapkan sesuai dengan fungsinya sebagai manusia dewasa.

Selanjutnya mengenai pengertian Pendidikan Agama Islam, manurut Zakiyah Daradjat adalah bimbingan dan asuhan terhadap asuhan anak didik agar dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam

3UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, (Jakarta : CV. Eko

Jaya), Cet 1, h.4

4Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,

(Bandung : Al- Ma’arif, 1980), Cet 4, h. 19-24

5

M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bndung

: Remaja Rosda Karya, 1992), h. 195

6Zuhairimi, et al, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,


(21)

sebagai pandangan hidup demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.7

Dalam literatur lain dijelaskan bahwanya pendidikan agama Islam merupakan bimbingan yang diberikan seseorang (pendidik) kepada seseorang

(anak didik) agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.8

Sedangkan Pendidikan Agama Islam menurut Ramayulis adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan

ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan hadits, melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.9

Berdasarkan definisi yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, pendidikan agama Islam adalah kegiatan pendidikan yang berupa pengajaran, bimbingan, dan asuhan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani anak didik yang bertujuan itu ia dapat meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan seluruh ajaran Islam sehingga mendapatkan kebahagiaan hidup dunia akhirat.

Bagi umat Islam pendidikan agama Islam merupakan dasar utama dalam menentukan perkembangan anak serta memberi corak hitam atau putih dalam hidupnya. Karena dengan terpenuhinya kebutuhan rohani melalui Pendidikan Agama Islam, maka seorang anak dalam hidupnya sedikit kemungkinan menemukan kegelisahan batin. Dan dengan pendidikan agama Islam diharapkan terbentuknya kepribadian siswa yang bertanggung jawab sesuai dengan ajaran Islam.

7

Zakiyah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi

Aksara, 1996), h. 86

8Abdul Majid & Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi, Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet 1, h. 130

9Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kalam


(22)

2. Dasar Pendidikan Agama Islam

Pendidikan membutuhkan dasar atau landasan tempat berpijak, pada posisi ini dia ibarat rumah atau pohon. Rumah membutuhkan adanya pondasi, sementara pohon membutuhkan adanya akar. Keberadaan dasar sangat berfungsi sebagai sumber kekuatan dan keteguhan.

Islam secara tegas dan jelas, menggariskan bahwa ada dua sumber nilai yang harus dijadikan pijakan dalam setiap rumusan dan pelaksanaan setiap

aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya pendidikan, yaitu : Al-Qur’an,

As- Sunnah dan Ijtihad. Dua sumber pertama yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah

merupakan sumber utama. Pada prinsipnya semua aspek kehidupan harus berpijak pada keduanya. Namun bila tidak ditemukan dalam kedua sumber tersebut maka berulah kemudian menggunakan ijtihad.

a. Al-Qur’an

Menurut bahasa Al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca,

sedangkan menurut istilah Al-Qur’an ialah bacaan kitab suci yang diwahyukan

kepada Nabi Muhammad sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam

kehidupannya.10

Dengan demikian Al-Qur’an merupakan pedoman atau kitab suci yang

berisi petunjuk Allah bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Nabi Muhammad sebagai pendidik pertama pada masa pertumbuhan

Islam telah menjadikan al-Qur’an sebagai dasar pendidikan agama Islam

disamping sunnah beliau sendiri. Kedudukan al-Qur’an sebagai sumber pokok

pendidikan dapat dipahami dari ayat al-Qur’an surat an-Nahl ayat : 64









































10Hasbi Ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an atau


(23)

Artinya : “ Dari kami tidak menurunkan kepadamu al-kitab (al-Qur’an) ini melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka perselisihan itu menjadi

petunujuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”. b. As-Sunnah

As-Sunnah menurut bahasa artinya “jalan yang dijalani”. Dan menurut muhaditsin, as-Sunnah adalah segala yang dinukilka dari Nabi Muhammad SAW baik perkataan, perbuatan, maupun takrirnya atau pengajaran, sifat kelakuan, perjalanan hidup, baik yang demikian itu sebelum Nabi dibangkitkan menjadi

Rasul maupun sesudahnya.11

Dalam lapangan pendidikan, sebagaimana dikemukakan Abdurahman an-Nahlawi, as-Sunnah mempunyai dua faidah : pertama, menjelaskan sistem

pendidikan agama Islam sebagaimana terdapat didalam al-Qur’an dan

menerangkan hal-hal rinci yang tidak terdapat didalamnya, kedua, menggariskan metode-metode pendidikan yang dapat dipraktekan. Pribadi Rasul sendiri, kata Muhammad Quthb merupakan contoh hidup serta bukti konkrit sistem dan hasil pendidikan agama Islam. sebagaimana Allah berfirman dalam surat al-Ahzab ayat : 21









































Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suru tauladan yang

baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”. (Q.S. al-Ahzab : 21)

11Hasbi ash-Shiddiqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Qur’an atau


(24)

c. Ijtihad

Menurut istilah ijtihad ialah mencurahkan kesanggupan untuk mendapatkan hukum syara’ dari suatu dalil syariah. Sedangkan ijtihad menurut istilah fuqoha (ahli fiqh) adalah berfikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang

dimilikinya untuk menetapkan atau menentukan hukum syari’at Islam yang belum

ada hukumnya, baik dalam al-Qur’an ataupun Sunnah.12 Ijtihad hanya boleh

dilakukan oleh orang-orang yang telah memenuhi persyaratan tertentu diantaranya

menguasai nas al-Qur’an dan hadits serta menguasai ilmu ushul fiqh.

Pada zaman sekarang ini, kita tidak bisa terlepas dari ijtihad termasuk dalam bidang pendidikan agama Islam, ijtihad dalam pendidikan agama Islam

harus tetap bersumber dari al-Qur’an dan sunnah yang diolah oleh akal sehat dari

para ahli pendidikan agama Islam. contoh ijtihad dalam pendidikan agama Islam antara lain penggunaan teknologi modern dalam proses belajar mengajar dikelas, pembaharuan kurikulum pendidikan agama Islam yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

a. Tujuan Pendidikan Agama Islam di SMP

Tujuan usaha yang dilakukan tentu memiliki tujuan, sebab tujuan merupakan salah satu yang diharapkan setelah usaha kegiatan selesai di lakukan. Tujuan merupakan faktor yang penting dalam suatu kegiatan atau usaha. Demikian pula dengan proses pendidikan, tanpa adanya satu tujuan akan menimbulkan ketidaktentuan dalam prosesnya.

Menurut ramayulis, secara umum pendidikan agama Islam bertujuan untuk “ meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang

12Rachmat Syafe’i, Ilmu Ushul Fiqh, (Bandung : CV Pustaka Setia, 1999), Cet, 1, h. 9


(25)

beriman dan bertakwa kepaad Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.13

Pendidikan agama Islam adalah bagian integral dari pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut : “ Pendidikan nasional bertujuan berkembangnnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.14

Dari rumusan tujuan pendidikan agama Islam yang telah dikemukakan di atas terlihat bawa tujuan pendidikan agama Islam mempunyai cakupan yang lebih luas, yang pada akhirnya tertumpu pada penyerahan diri secara total hanya pada Allah SWT dan terbentuknya kepribadian yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam yang disebut dengan kepribadian muslim atau terbentuknya insan kamil sebagai tujuan akhir dari pendidikan agama Islam.

Berdasarkan kurikulum PAI : 2002, Pendidikan Agama Islam di sekolah / madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan penumpukan pengetahuan penghayatan, pengalaman, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.15

13

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam..., h. 22

14

Depdiknas , Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Yogyakarta : Cemerlang Publiser, 2007) Cet 1, h. 69

15


(26)

b. Metode Pengajaran

Metode dapat diartikan sebagai cara untuk menyampaikan materi pelajaran kepada anak didik (peserta didik). Sedangkan metode pendidikan adalah cara yang digunakan untuk menjelaskan materi pendidikan kepada anak didik.

Adapun macam-macam metode yang digunakan dalam pengajaran agama adalah :

Metode ceramah, metode diskusi, metode demontrasi, metode sosiodrama, metode drill (latihan), dan metode tanya jawab.

Dalam hal ini akan diuraikan metode pengajaran dalam pendidikan agama Islam yaitu :

1) Metode Ceramah

Metode cearamah adalah, penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Dengan kata lain dapat pula dimaksudkan bahwa metode

ceramah atau lecturing itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian

informasi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya. Dalam memperjelas penuturan atau penyajiannya guru dapat mempergunakannya dengan alat-alat bantu, seperti : bendanya, gambarannya, sket, peta dan sebagainya.

2) Metode Diskusi

Metode diskusi ialah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi (information sharing), mempertahankan pendapat (self maintenance), atau pemecahan masalah (problem solving).

Sedangkan metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian / penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.


(27)

3) Metode Demontrasi

Yang dimaksud dengan metode demontrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.

Dengan metode demontrasi guru atau murid memperlihatkan pada seluruh anggota kelas sesuatu proses. Misalnya bagaimana cara shalat yang sesuai dengan ajaran / contoh rasullah saw.

Metode demontrsi dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan juga dapat memusatkan perhatian anak didik. 4) Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama ialah penyajian bahan dengan cara

memperlihatkan peragaan, baik dalam uraian maupun kenyataan. Semuanya berbentuk tingkah laku dalam hubungan sosio yang kemudian diminta beberapa orang peserta didik untuk memerankannya.

Metode sosiodrama ini dapat dilaksanakan terutama dalam bidang study kesenian atau dapat juga dilaksanakan dalam bidang sejarah. Dalam bidang study agama dapat dilaksanakan terutama dalam bidang sejarah Islam.

Metode sosiodrama ini dilakukan setelah guru menjelaskan tentang sesuatu kisah sikap menyangkut bidang study agama. Misalnya bagaimana kisah sikap sahabat Nabi di antaranya Umar bin Khattab tatkala masuk Islam. Kisah tersebut tentu amat menarik jika disajikan melalui sosiodrama.

5) Metode Drill (Latihan)

Penggunaan istilah “ latihan sering disamakan artinya dengan istilah” ulangan padahal maksudnya berbeda. Latihan dimaksud agar pengetahuan dan percakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya, sedangkan ulangan hanyalah untuk sekedar mengukur sejauh mana dia telah menyerap pelajaran tersebut.


(28)

6) Metode Tanya jawa

Metode tanya jawab ialah cara mengajar dimana seorang guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca dengan memperhatikan proses berfikir di antara peserta didik.

c. Evaluasi

Rangkaian akhir dari komponen dalam suatu sistem pendidikan yang penting, adalah penilaian (evaluasi). Berhasil atau gagalnya suatu pendidikan alam mencapai tujuannya dapat dilihat setelah dilakukan penilaian terhadap produk yang dihasilkannya.

Evaluasi berasal dari kata “ to evaluate” yang berarti “ menilai” istilah nilai atau value pada mulanya populer dikalangan filosof. Evaluasi adalah kata Indonesia dari kata evaluation (Inggris) yang diterjemahkan menjadi penilaian. Jenis-jenis Evaluasi (penilaian)

1) Penilaian formatif, ialah penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai

oleh peserta didik setelah menyelesaikan program dalam satuan bahan pelajaran pada suatu bidang study tertentu.

2) Penilaian sumatif, ialah penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar peserta

didik yang telah selesai mengikuti pelajaran dalam satu catur wulan semester, atau akhir tahun.

3) Penilaian penempatan (placement), ialah penilaian tentang pribadi peserta didik

untuk kepentingan penempatan di dalam situasi belajar mengajar yang sesuai dengan anak didik tersebut.

4) Penilaian diagnostik, ialah penilaian yang dilakukan terhadap hasil

penganalisaan tentang keadaan belajar peserta didik baik yang merupakan kesulitan-kesulitan atau hambatan yang ditemui dalam situasi belajar mengajar.


(29)

d. Guru

Guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak para orang tua.

Kompetensi guru

1) Kompetensi kepribadiaan

a) Mengenal dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu atau murid

yang diajarkannya.

b) Membina suatu perasaan saling menghormati, saling bertanggung jawab

dan saling mempercayai antara guru dan murid. 2) Kompetensi dalam cara-cara mengajar

a) Merencanakan atau menyusun setiap program suatu pelajaran, menyusun

keseluruhan kegiatan untuk satu satuan waktu (catur wulan / semester atau tahun pelajaran).

b) Mengembangkan dan mempergunakan semua metode-metode mengajar

sehingga terjadilah kombinasi-kombinasi dan variasinya yang efektif. 3) Kompetensi penguasaan atas bahan pengajaran

a) Menguraikan ilmu pengetahuan atau kecakapan.

b) Menyusun komponen-komponen atau informasi-informasi sedemikian

rupa baiknya sehingga akan memudahkan murid untuk mempelajari pelajaran yang diterima.

B.Kepribadian Siswa

1. Pengertian Kepribadian Siswa

Kepribadian siswa ini merupakan tujuan akhir dari setiap usaha pendidikan Islam. Untuk memperoleh kejelasan tentang konsep kepribadian

muslim, akan kita tinjau mengenai teori-teori tentang kepribadian lebih dahulu.16

Istilah “ kepribadian” (personality) berasal dari kata latin personal yang berarti “topeng”. Pada bangsa Yunani Kuno para aktor memakai topeng


(30)

untuk menyembunyikan identitas mereka dan untuk memungkinkan mereka memerankan tokoh dalam drama. Bagi bangsa Roma persona berarti “ bagaimana

seseorang tampak pada orang lain”. Bukan diri sebenarnya.17

Kepribadian adalah mencakup semua tingkah laku individu baik yang

terbuka (lahiriah) maupun yang bersembunyi (batiniah).18 Kepribadian adalah

organisasi yang dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang

menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap

lingkungannya.19 Kepribadiaan adalah suatu totalitas psikhophisis yang kompleks

dari individu, sehingga nampak di dalam tingkah lakunya yang unik.20

Menurut Djalaludin dan Ramayulis Kepribadian adalah “ sifat khas

seseorang yang mempunyai sifat yang berbeda dengan orang lain”.21

Sedangkan menurut E. Y. Kempf, sebagaimana dikutip oleh Sarlito Wirawan Sarwono mengatakan bahwa kepribadian adalah integrasi dari pada sistem kebiasaan-kebiasaan yang menunjukkan cara khas pada individu untuk

menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.22

Selanjutnya dalam psikologi pengertian kepribadian dibedakan dengan watak dan temperamen, sebagaimana yang diuraikan oleh Dennis Coon sebagai berikut “. Kepribadian merupakan pola-pola tingkah laku yang bersifat menetap dan unik. Watak merupakan kepribadian yang bernilai (baik menurut standar moral dan kode etik) seperti ramah-tamah. Sedangkan temperamen merupakan bahan mentah / sadar pembentukan kepribadian, terutama yang menyangkut aspek fisik / fisiologi emosi seseorang yang dibawa sejak lahir atau merupakan

17Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak (Jakarta : Erlangga) jilid

2, Edisi Ke-6, h. 236

18Nety Hartati dkk, Islam dan Psikologi, (Jakarta : UIN Jakarta Press),

Cet 1, h. 130

19Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada, 2006), h.205

20Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : Bumi Aksara,

1997), Cet 7, h.12 21

Djalaluddin dan ramayulis, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Kalam

Mulia, 1998), Cet 4, h. 87

22Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta :


(31)

aspek seseorang seperti : sensitif / mudah perasa. Dengan demikian temperamen

dan watak termasuk kepribadian.23

Dari pengertian-pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepribadian adalah sifat khas seseorang yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat yang berbeda dari orang lain baik lahiriyah maupun bathiniyah yang menentukan caranya yang khas untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya.

Selanjutnya pengertian kepribadian Islami / Siswa adalah kepribadian yang seluruh aspeknya baik tingkah laku luar maupun dalam, seperti kegiatan-kegiatan jiwanya, filsafat hidupnya dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian

kepada Allah swt dan penyerahan kepadaNya.24

Secara individu kepribadian siswa mencerminkan ciri khas yang berbeda. Ciri khas tersebut di peroleh berdasarkan potensi bawaan. Dengan demikian secara potensial (pembawaan) akan di jumpai adanya perbedaan

kepribadian antara seorang siswa dengan siswa lainnya.25

Dalam pembentukan kepribadian siswa sebagai individu pembentukan diarahkan kepada peningkatan dan pengembangan faktor dasar (bawaan) dan faktor ajar (lingkungan), berpedomankan kepada nilau-nilai keislaman.

Pembentukan kepribadian siswa sebagai individu pada dasarnya diarahkan kepada pembentukan pandangan hidup yang mantap yang didasarkan pada nilai-nilai keislaman. Dengan demikian setiap pribadi siswa akan memiliki pandangan hidup yang sama, walaupun masing-masing mempunyai faktor bawaan

yang berbeda.26

23Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan,

(Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1993), Cet 1, h.92 24

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, h.64

25Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan

Perkembangan, h.94

26Jalaluddin dan Usman Said, Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan


(32)

Jadi kepribadian siswa adalah kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.

2. Unsur-unsur Kepribadian Siswa

Menurut Ahmad D Marimba, dalam buku Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Unsur-unsur kepribadian, yaitu sebagai berikut :

a. Aspek kejasmanian, meliputi tingkah laku luar yang mudah nampak dan

kelihatan dari luar. Misalnya caranya berbuat, berbicara dan sebagainya. Ini mengandung arti bahwa bagaimana seseorang berbuat baik dan buruk, atau bagaimana seseorang berbicara kasar atau halus, ini tentu saja merupakan tingkah laku yang nampak dan dapat terlihat oleh orang lain. Dari sinilah dapat dinilai kepribadian seseorang itu baik atau buruk.

b. Aspek kejiwaan, meliputi aspek-aspek yang tidak segera tampak dilihat dan

ketahuan dari luar.misalnya cara-cara berpikir sikap dan minat, cara seseorang berfikir tentu saja tidak dapat dilihat oleh orang lain, begitu juga dengan sikap seseorang. Sikap dalam pengertian di sini bukan dimaksudkan apa yang tampak dari luar, melainkan yang berada di dalam, berupa pendirian atau pandangan seseorang dalam menghadapi seseorang atau sesuatu hal.

c. Aspek-aspek keruhanian yang luhur, meliputi kejiwaan yang lebih abstrak,

yaitu filsafat hidup kepercayaan. Ini meliputi sistem nilai-nilai yang telah meresap di dalam kepribadian itu, yang telah menjadi bagian dan mendarah daging dalam kepribadian itu yang mengarahkan dan memberi corak seluruh kehidupan individu itu. Bagi orang-orang yang beragama, aspek-aspek yang menuntunnya ke arah kebahagian, bukan saja di dunia tetapi juga di akhirat. Ini memungkinkan seseorang berhubungan dengan hal-hal gaib. Aspek-aspek

inilah memberi kualitas kepribadian keseluruhannya.27

27


(33)

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Kepribadian

Kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan. Tetapi di dalam perkembangan itu makin terbentuklah pola-polanya yang tetap dan khas, sehingga merupakan ciri-ciri yang unik bagi setiap individu.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kepribadian itu dapat di bagi sebagai berikut :

a. Faktor biologis

b. Faktor sosial, dan

c. Faktor kebudayaan28

Namun dalam hal ini juga terdapat beberapa perbedaan pendapat mengenai faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan kepribadian. Di antaranya terdapat tiga aliran membahas secara detail mengenai hal tersebut, yaitu aliran empirisme, nativisme, dan konvergensi. Masing-masing aliran tersebut memiliki asumsi psikologi tersendiri dalam melihat hakikat manusia.

a. Aliran empirisme, menitikberatkan pandangannya pada peranan lingkungan

sebagai penyebab timbulnya suatu tingkah laku. Asumsi psikologis yang mendasari aliran ini adalah bahwa manusia lahir dalam keadaan netral, tidak memiliki pembawa apapun. Ia bagaikan kertas putih (tabula rasa) yang dapat ditulisi apa saja yang dikehendaki.

b. Aliran nativisme, menitikberatkan pandangannya pada peranan sifat bawaan,

keturunan dan kebakaan sebegai penentu tingkah laku seseorang. Asumsi yang mendasari aliran ini adalah bahwa pada diri anak dan orang tua terdapat banyak kesamaan, baik fisik maupun psikis. Oleh Ki Hajar Dewantara faktor pembawaan disebut faktor dasar dan faktor luar (pembawaan dan lingkungan) disebut faktor ajar. Selanjutnya faktor dalam disebut faktor endogen dan fakotr luar disebut faktor eksogen. Adapun yang termasuk faktor dalam atau faktor

28M. Ngalim Purwanto, MP, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT.


(34)

pembawaan, ialah segala sesuatu yang telah dibawa oleh anak sejak lahir, baik

yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat kebutuhan (kejasmanian).29

c. Aliran konvergensi, aliran yang menggabungkan antara dua aliran di atas yaitu

interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses pemunculan tingkah laku. Menurut aliran ini hereditas tidak akan berkembang secara wajar apabila tidak diberi rangsangan dari faktor lingkungan. Sebaliknya, rangsangan lingkungan tidak akan membina kepribadian yang

ideal tanpa didasari oleh faktor hereditas.30

29Nety Hartati dkk, Islam dan Psikologi..., h. 178-182

30

Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, (Jakarta : Angkasa Baru,


(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Fatahillah Jl. Ciputat Raya No.5, Pondok Pinang-Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Juni sampai dengan bulan September 2011.

B.Metode dan Variabel Penelitian

Pendekatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang menekankan pada data yang bersifat kumulatif untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. Untuk mendukung pemahaman yang lebih kuat, maka dilengkapi pula dengan metode kualitatif untuk melengkapi data-data yang belum dapat terjelaskan melalui metode kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, yakni melihat bentuk hubungan antara variabel-variabel


(36)

yang diteliti. Metode korelasi ini bertujuan untuk meneliti sejauhmana variabel

pada satu faktor berkaitan dengan lainnya.1

Disamping pendekatan kuantitatif di atas, penelitian ini menggunakan pula penelitian deskriftif, yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan keadaan sebenarnya, yaitu peranan Pendidikan Agama Islam terhadap penelitian

lapangan (field research), yaitu penelitian untuk memperoleh data-data lapangan

langsung.

Adapun variabel penelitian dalam penelitian ini dikaji

keberpengaruhan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas yang dimaksud adalah Pendidikan Agama Islam (X), sedangkan variabel terikat adalah pembentukan kepribadian siswa (Y).

Variabel X =Independen (Pendidikan Agama Islam)

Variabel Y Independen (Pembentukan Kepribadian Siswa) C.Populasi dan Sampel

Populasi adaah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara-cara

tertentu2 atau dapat juga diartikan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Fatahillah Pondok-Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan jumlah 40 orang. Dalam penelitian ini, dengan demikan sampelnya berjumlah 96 orang dari kelas VII di SMP Fatahillah Pondok-Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

1

M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan

Aplikasinya, (Jakarta : Yudhistira, 2002), h. 23

2S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : PT.


(37)

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan

menggunakan metode random sampling.

D.Teknik Pengolahan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode / teknik pengumpulan data, antara lain :

a. Observasi dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disususn berisi item-item tentang kejadian atau tingkah

laku yang menggambarkan akan terjadi.3

Observasi dilakukan untuk mengadakan pengumpulan dan pencatatan secara sistematis terhadap yang berkaitan dengan kejadian penelitian. adapun yang menjadi sasaran observasi adalah lingkungan sekolah, sarana prasarana sekolah, keadaan siswa dan para guru serta pengajaran Pendidikan Agama

Islam di SMP Fatahillah Assa’adatain Jl Ciputat Raya No. 5, Pondok Pinang –

Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

b. Studi dokumenter (Pemeriksaan dokumen), studi dokumenter ini dilakukan

untuk memperoleh data tentang Struktur organisasi, keadaan sekolah serta latar belakang peranan Pendidikan Agama Islam dalam kepribadian siswa. Melalui studi dokumenter inilah penulis memperoleh hasil kepribadian siswa.

c. Wawancara di samping memerlukan waktu yang cukup lama untuk

mengumpulkan data, dengan metode interviu peneliti harus memikirkan tentang pelaksanaannya. Memberikan angket kepada responden dan menghendaki jawaban tertulis, lebih mudah jika dibandingkan dengan

mengorek jawaban responden dengan bertatap muka.4

3

Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

(Jakarta : Rineka Cipta, 2006), cet ke-13, h. 229

4

Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,


(38)

Penulis lakukan untuk memperoleh data menyempurnakan dari hasil observasi, guna mendukung kebenaran yang diperoleh sekaligus menambah data lebih sempurna. sehingga penelitian yang penulis lakukan dapat diterima kebenarannya.

d. Angket, sebagian besar penelitian umumnya menggunakan kuesioner sebagai

metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data. E.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner (angket). Angket yang digunakan dalam pengambilan data terdiri dari dua angket yaitu : angaket Peranan Pendidikan Agama Islam dengan terhadap Pembentukan Kepribadian SISWA

Tabel berikut memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyebaran butir-butir item dari tiap-tiap variabel penelitian.

Tabel 1

Kisi-kisi angket (Kuisioner) No Variabel Dimensi

Variabel

Indikator Jumlah

Item

Nomor Item

1 Peranan

PAI (Variabel X) Aktivitas guru mengajar  Menggunakan

berbagai metode

dalam proses

mengajar

 Memberikan tugas

setelah

menyampaikan materi

 Merasakan suasana

kegiatan belajar

1 1 1 1 2 3


(39)

mengajar yang kondusif

 Menggunakan

media pengajaran

dalam proses

mengajar

 Guru memberikan

kesempatan bertanya

 Memahami materi

pelajaran agama

yang di sampai oleh guru

 Memperhatikan

dengan baik pada

saat guru

menyampaikan materi pelajaran 1 1 1 1 4 5 6 7 Aktivitas belajar anak didik

 Tidak melaksanakan

monitoring dan

penilaian terhadap

proses dan hasil

belajar

 Sebelum pelajaran

dimulai guru

memberikan

pertanyaan kepada

siswa

1

1

8


(40)

 Guru PAI dalam mengajar

menggunakan metode ceramah

 Dengan belajar

sungguh – sungguh

akan menghasilkan nilai / prestasi yang baik

 Siswa memahami

penjelasan yang

diberikan oleh guru

1

1

1

10

11

12

PAI di

sekolah

 Guru PAI dalam

mengajar menggunakan

metode tanya

jawab

 Dalam proses

KBM tercipta

suasana yang

menyenangkan, sehingga membangkitan motivasi siswa

 Guru PAI

menggunakan

metode dalam

proses mengajar

1

1

1

13

14


(41)

 Membantu yang membutuhkan pertolongan dalam hasil belajar

1 16

2 Pembent

ukan kepribadi an siswa (variabel Y) Kepribadian siswa dalam KBM (dalam kelas)

 Memperhatikan

dengan baik pada

saat guru

menyampaikan pelajaran

 Metode yang

digunakan oleh

guru PAI dalam menyampaikan materi,

memudahkan

siswa dalam

menerima pelajaran

 Guru PAI

memberikan

pertanyaan kepada siswa saat materi

pelajaran sudah

habis

 Guru PAI hadir

pada saat ada

pelajaran agama 1 1 1 1 17 18 19 20


(42)

 Mengerjakan tugas

yang diberikan

oleh guru

 Berdoa hendak

memulai pelajaran

 Guru PAI

memberikan tugas atau PR pada akhir pelajaran 1 1 1 21 22 23 Kepribadian

siswa di

luar KBM

(luar kelas)

 Memberi salam

dan mencium

tangan orang

tua ketika akan

berangkat ke

sekolah

 Memberikan

selamat terhadap

teman yang sukses

 Melaksanakan

shalat lima waktu

dalam sehari

semalam

 Menyingkirkan

paku jika

melihatnya dijalan

 Bila bertemu

dengan guru siswa mengucapkan salam 1 1 1 1 1 24 25 26 27 28


(43)

 Memaafkan teman

yang melakukan

kesalahan

 Berjabat tangan

dan memberi

salam jika bertemu

dengan guru

dijalan

1

1

29

30

Jumlah 30 1-30

B.Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, langkah selanjutnya yaitu: pengolahan dan analisa data. sebagaimana telah dikemukakan di atas, pengumpulan data dalam penelitian ini menggunkan instrumen antara lain wawancara, dan dokumentasi digunakan penulis untuk mendapatkan informasi-informasi yang diperoleh dari angket, untuk menganalisa data-data yang telah terkumpul maka dapat digunakan analisa kualitatif dan kuantitatif. berkenaan dengan penelitian ini, data-data yang penulis peroleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi dianalisa secara kualitatif, sedangkan data yang penulis peroleh melalui penyebaran angket dan laporan hasil peranan pendidikan agama islam dalam pembentukan kepribadian siswa diolah atau dianalisa secara kuantitatif.

Teknik analisa merupakan suatu cara untuk menguraikan keterangan-keterangan data-data yang di peroleh agar data-data tersebut dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang menelitinya, akan tetapi juga oleh orang yang ingin mengetahui hasil penelitiam itu.

Penggunaan teknik analisa data penelitian ini disesuaikan dengan tujuan ingin dicapai. untuk mengetahui hasil penelitian ini, maka data yang


(44)

penulis peroleh dari kuesioner atau angket yang disebarkan diolah dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

Untuk menganalisa data dalam penelitian ini, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Teknik pengolahan data:

1. Editing

Pengolahan data pertama kali harus dilakukan yaitu: editing, ini berarti bahwa semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan, kejelasan dan kebenaran penelitian angket tersebut agar terhindar dari kekeliruan dan kesalahan dalam mendapatkan informasi sehingga diperoleh data yang akurat.

2. Tabulasi

Tabulasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran setiap item yang penulis kemukakan dalam suatu tabel, sehingga terlihat jawaban responden yang satu dengan responden yang lain.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan cara presentase. Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa yang diperoleh dari hasil penyebaran angket respon siswa terhadap penghayatan

keberagamaan Islam berdasarkan masalah (Problem based learning).

Adapun presentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban dibagi jumlah responden dikalikan 100% dengan rumus statistik (Presentase) sebagai berikut:

% 100  

N f p

Keterangan:


(45)

F = Jawaban rata-rata siswa pada semua pertanyaan N = Jumlah nilai tertinggi dari angket

Dimana untuk mencari nilai S digunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

S = Jawaban rata-rata siswa pada semua pertanyaan

∑x = Jumlah total skor

N = Jumlah skor total

Dalam Penelitian ini juga penulis menggunkan teknik analisis komprasional tes” t”, yaitu: dengan mengetahui peranan pendidikan agama

Islam .5

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mencari Maen Variabel X1 dengan rumus:

MI = 1

1

N X

2. Mencari Maen Variabel X2 dengan rumus:

M2 =

2 2 N

X

3. Mencari deviasi sekor Variabel X1, dengan rumus:

X 1 = X1-M1

4. Mencari deviasi sekor Variabel X2, dengan rumus:

X 2 = X2-M2

5

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2009), Cet ke-1, h. 323-324


(46)

5. Mengkuadratkan x1, lalu dijumlah: diperoleh

6. Mengkuadratkan x2, lalu dijumlahkan; diperoleh

7. Mencari to dengan rumus:

to = ) 2 . 1 ( ) 2 1 ( ) 2 2 1 ( ) 2 1 ( 2 1 2 2 N N N N N N x x M M       

8. Memberikan interpretasi terhadap t dengan mengunakan table nilai

“t”, dengan langkah-langkah sebagi berikut;

a. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari Hipotesis yang telah

diajukan, dengan jalan membandingkan dengan besarnya”to: yang telah diperoleh dalam perhitungan dengan besarnya “to” tercantum dalam Table Nilai “to” dengan terlebih dahulu

mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of fredomnya (db)

yang dirumuskan sebagi berikut: df atau db = (N1+N2)-2

Keterangan:

df atau db = degrees of freedom atau derajat kebebasan

N1 = Banyak subyek kelompok I (Jumlah sampel kelompok I)

N2 = Banyak subyek kelompok II (Jumlah sampel kelompok II)

Setelah (db) atau (df) diperoleh, maka besarnya “to” yang tercantum dalam Table Nilai “t” dapat dicari, baik taraf yang signifikan 5% maupun 1% jika to sama dengan atau lebih besar dari pada harga kritik “to” yang tercantum

dalam Table, maka Hipotesa alternatif diterima, berarti perbedaan Maen dari kedua sampel itu adalah perbedaan yang signifikan.

Jika to lebih kecil dari pada “t” table, maka Hipotesa Nihil, disetujui

atau diterima: sebaliknya hipotesa alternatif ditolak. berarti perbedaan Mean dua sampel itu bukanlah perbedaan yang berarti atau bukan perbedaaan yang signifikan.


(47)

F. Hipotesis Statistik

Hipotesis dalah jawaban atau penjelasan sementara perilaku, fenomena, atau peristiwa tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis mendahului pelaksanaan penelitian sebab seluruh langkah berikutnya dalam penelitian ditujukan untuk menguji hipotesis secara empiris.

Adapun dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama Islam

terhadap pembentukan kepribadian siswa

Ho : Tidak ada Pengaruh yang signifikan antara pendidikan agama Islam

terhadap pembentukan kepribadian siswa. Tabel 2

Besarnya “r” Product Moment Interpretasi

0,00-0,20 Antara variabel x dan y terdapat

korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan atau dianggap tidak ada korelas i antara variabel x dan variabel y

0,20-0,40 Antara variabel x dan variabel y

terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40-0,70 Antara variabel x dan y terdapat

korelasi yang sedang atau cukup

0,70-0,90 Antara variabel x dan variabel y

terdapat korelasi yang kuat atau tinggi

0,90-1,00 Antara variabel x dan variabel y

terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi


(48)

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP FATAHILLAH

1. Profil SMP FATAHILLAH

a. Nama Sekolah : SMP Fatahillah

b. Nomor Data Sekolah :2001040013

c. Nomor Statistik Sekolah :20201635187

d. NIS :200260

e. NPSN :20106954

f. Akreditas sekolah / Tgl :B / 10 November 2009

g. Tahun berdiri :1986

h. Alamat Sekolah :Jl. Ciputat Raya No.5 Rt 004

/ 06

- Kelurahan :Pondok Pinang

- Kecamatan :Kebayoran Lama

- Kota Administrasi :Jakarta Selatan

- Provinsi :DKI Jakarta

- Kode Pos :12310


(49)

i. Status sekolah :Swasta

j. Ijin Operasional : Kepala Dinas Pendidikan

Menengah dan

Tinggi DKI Jakarta

k. Tanggal : 28 Februari

l. Luas tanah : 1.081 M2

m. Luas bangunan :430 M2

n. Status tanah / bangunan :Wakaf yayasan Al Akbar

Jakarta

o. Yayasan Penyelenggara :Yayasan Pendidikan Al

Akbar Jakarta

p. Alamat Yayasan : Jl. Ciputat Raya No.5 Rt

004 / 05

- Kelurahan :Pondok Pinang

- Kecamatan :Kebayoran Lama

- Kota Administrasi :Jakarta Selatan

- Provinsi :DKI Jakarta

- Kode Pos :12310

q. Akte Yayasan :

- Notaris :Budi Aryanto, SH

- Nomor :8

- Tanggal :28 Februari 2008

r. Nama Kepala Sekolah :Dra. Lilis Nurhayati

Tempat / tanggal Lahir :Tasikmalaya, 14 April 1962

Pendidikan :S I / Bahasa Indonesia

Alamat rumah :Jl. Tarumanegara RT 03 / 10

No. 10

Pisangan ciputat

Tangerang Selatan Banten


(50)

B. Data Siswa SMP Fatahillah (4 Tahun terakhir)

2008 / 2009 2009 / 2010 2010 / 2011 2011 / 2012

Kelas VII = 56 Kelas VII = 34 Kelas VII = 24 Kelas VII = 40

Kelas VIII = 41 Kela VIII = 53 Kelas VIII = 40 Kelas VIII = 22

Kelas IX = 41 Kelas IX = 36 Kelas IX = 47 Kelas IX = 34

Jumlah = 138 Jumlah = 123 Jumlah = 111 Jumlah = 84

C. Data Guru dan Karyawan

a. Kualifikasi Guru :

- S 1 = 12 D 4 = 1

- S 2 = 1

b. Jenis kelamin :

- Laki-laki =6

- Perempuan = 8

c. Status :

- GTY = 14 (Laki-laki = 6, Perempuan = 8)

- GB = 1 (Laki-laki), Perempuan = 2

- GTT = 1 (Laki-laki)

d. Karyawan KTT = 4 (Laki-laki = 2, Perempuan = 2)

D. Sarana yang dimiliki SMP Fatahillah

No Jenis Jumlah Kondisi

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2 Ruang wakil kepala sekolah - -

3 Ruang ketua jurusan - -

4 Ruang tata usaha 1 Rusak ringan

5 Ruang Belajar / Teori 4 Rusak ringan

6 Ruang Guru 1 Rusak ringan

7 Ruang praktik 1 Rusak ringan

8 Ruang OSIS 1 Rusak ringan


(51)

10 Aula 1 Baik

11 Lapangan olahraga 1 Rusak ringan

12 WC guru 1 Baik

13 WC Siswa 3 Rusak ringan

14 Ruang ganti siswa 1 Rusak ringan

15 Laboratorium Kimputer 1 Rusak ringan

16 Laboratorium Bahasa - -

17 Laboratorium Adm. Perkantoran - -

18 Laboratorium mengetik - -

19 Ruang BP / BK 1 Baik

20 Kantin - -

21 UKS 1 Rusak ringan

22 Unit Usaha - -

23 Gudang 1 Rusak ringan

2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pendidikan SMP Fatahillah

a. Visi SMP Fatahillah

“ Mewujudkan Siswa Berprestasi dan Berakreditasi Karaimah”

Indikator Visi SMP Fatahillah

1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif, proaktif, dan

memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif.

2. Terwujudnya media pembelajaran interaktif dan sarana – prasarana

pendidikan yang relevan dan mutakhir.

3. Tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai

tertinggi untuk semua mata pelajaran, terutama yang di UN-kan.

4. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif dan dapat

melanjutkan pendidikan ke sekolah unggul.

5. Terlaksananya proses pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif,


(52)

6. Tercapainya prestasi non akademik baik dalam kesenian,

keagamaan, dan olahraga di tingkat kecamatan, Kotamadya, Provinsi, dan atau Nasional.

7. Terwujudnya budaya sekolah yang religious dan berwawasan budi

pekerti.

8. Terwujudnya nilai-nilai soliditas dan solidaritas (Ukhuwah

Islamiyah, Insaniyah dan Wathoniyah) bagi kehidupan sekolah.

b. Misi SMP Fatahillah

1. Mewujudkan perangkat kurikulum yang lengkap, mutakhir,

berwawasan ke depan dan terpadunya Iptek dan Imtaq.

2. Mewujudkan fasilitas sekolah yang relevan, mutakhir, efektif dan

efesien.

3. Mewujudkan sistem penilaian yang otntik dan efektif.

4. Mewujudkan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.

5. Mewujudkan pengembangan multiple intelligence siswa.

6. Mewujudkan kemampuan pengembangan diri siswa dan ekstra

kurikuler yang marketable dan kompetitif.

7. Mewujudkan manajemen dan kinerja sekolah yang berwawasan

budi pekerti dan religi.

8. Mewujudkan kesempatan kepada anak kurang mampu untuk

mendapatkan pendidikan yang layak.

 Indikator Misi :

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif.

2. Meningkatkan motivasi, semangat dan prestasi belajar peserta

didik.

3. Meningkatkan kemampuan berhitung untuk meningkatkan daya

nalar peserta didik.

4. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam penggunaan

teknologi komputer (IT).

5. Membentuk generasi yang bertaqwa, mandiri memiliki Akhlakul


(53)

6. Melaksanakan peningkatan minat Al-Qur’an dan ibadah lainnya.

7. Meningkatkan prestasi baca Al-Qur’an melalui bimbingan.

8. Meningkatkan prestasi olahraga dan Seni melalui kegiatan

Ekstrakulikuler.

9. Meningkatkan minat baca di Perpustakaan pada peserta didik.

10.Melaksanakan Peningkatan minat berkunjung ketempat-tempat

yang mendukung pengetahuan / kegiatan pembelajaran.

c. Tujuan Pendidikan Sekolah (SMP) Fatahillah

a. Meningkatkan dan mengembangkan tenaga kependidikan yang

berkompenen

1. Melaksanakan pengembangan profesionalitas guru

2. Melaksanakan peningkatan kompetensi guru

3. Melaksanakan peningkatan kompetensi TU dan tenaga

kependidikan lainnya

4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kepada guru, TU dan

tenaga kependidikan lainnya

b. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana yang

mendukung pembelajaran

1. Mengadakan sarana media pembelajaran

2. Mengadakan sarana prasarana pendidikan

3. Menata lingkungan belajar sehingga tercipta lingkungan

belajar yang kondusif.

c. Terselenggaranya proses pembelajaran yang efektif, dan efesien.

1. Melaksanakan pengembangan Model-model Pembelajaran

2. Melaksanakan pengembangan metode pengajaran

3. Melaksanakan pengembangan strategi pembelajaran

4. Melaksanakan pengembangan pengayaan dan remedial

5. Melaksanakan pengembangan strategi penilaian

6. Melaksanakan pengembangan bahan ajar / sumber


(1)

Jawaban

: kepala sekolah cukup mendukung terhadap pelaksanaan

pembelajaran Agama Islam walaupun waktu yang diberikan untuk

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam cuma 2 jam

Pertanyaan

: Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam apakah bapak/ibu

menekankan

untuk

latihan

membaca

Al-

Qur’an? Kapan

pelaksanaannya? Dan berapa lama waktu yang disediakan?

Jawaban

: iya disekolah ini menekankan untuk latihan membaca al-

qur’an,

ini terbukti adanya program BTQ (Baca Tulis Al-quran) untuk

semua siswa diluar jam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

selama 2 jam.

Jakarta, 14 Juni 2012

Interviewee

Interviewer


(2)

1 , - . i r

-( ) .

Nomor : Un.0

t/F. t/I(M .Ot.lt..b.6.nOtZ

Lamp. : Outline/Proposal

Hal : Permohonan Izin penelitian

Kepada Yth.

Dra. Lilis Nurhayati di

Tempat

Ass alamu'alaihtm wr.w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama

NIM Jurusan

Semester Judul Skripsi

Tembusan: l. Dekan FITK

2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan

Jakarta" 02 Apil20l2

Rifa Rizkia Baliati 2070n 000646

PAI (Pendidikan Agama Islam) X (Sepuluh)

Peranan Pendidikan Agama Islam Terhadap pembentukan Kepribadian siswa di sMP Fatahillah Assa'adatain Jl ciputat Raya No. 5, pondok Pinang - Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang men)rusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian lriset) di instansi/sekolalr/riadrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudar4 kami ucapkan terima kasih.

Was s alam:u' al aikum wr.yib.

Agama Islam

.Ag

199803 1 002

.--"'-KEMENTERIAN

AGAMA

UIN JAKARTA

FITK

J!.'h. H. Juafia No 95 Ciputat 15412 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : F|TK-FR-AKD:082 Tgl. Terbit : 1 Maret 2010 No. Revisi: : 01

l-lal 'lt1


(3)

-t

I

bb/

KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA

FITK

Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-066 Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: ; 01 H a l 1t1

SURAT

PERMOHONAN

IZIN OBSERVASI

Nomor : Un.0l/FI./KM .01 3 I !53...12012 Lamp. : Outline / Proposal

Hal :Observasi

Nama NIM

Jurusan /Prodi Sernester

Tembusan:

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Jakarta 05 April 2012

Kepada Yth. Kepala Sekolah

SMP Fatahillah Assa'adatain Jl. Ciputat Raya No. 5, Pondok Pinang - I(ebayoran Lama Jakarta Selatan

Di Tempat

As s alamu' alaikum wr.w b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa:

Rifa Rizkia Baliati 207011000646

PAI (Pendidikan Agama lslam) X (Sepuluh)

adalah benar mahasiswa pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sehubungan dengan penyelesaian tugas "Skripsi", mahasiswa tersebut memerlukan observasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya. Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih'

ll as s al amu' al ai kum wr,w b.

haUtqpekan Bid. Akadeni ik

;1,r.:.1.ri";:i. ,\ -/

fa

MA. Ph.D

1 9 8 6 0 3

2 0 0 1


(4)

-'1., r{ I

r / l

i .

tu/

YAYASAN PENDIDIKAN AL.AKBAR JAKARTA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) FATAHILLAH

TF'RAKREDITASI ''B''

Jl, Ciputat Raya No. 5 Pondok Pinang 12310, Kebayoran Lama - Jakarta Selatan Telp/Fax : 7650979

S U R A T K E T E R A N G A N

Nomor : 086/SMP

-F /SKNV20L2

Yang bertanda

tangan di bawah ini Kepala SMP Fatahillah Jakarta dengan ini menerangkan

Bahwa:

N a m a

Nn"I

Semester

Jurusan

Fakultas

RifaRizkia balianti

2070rt000646

X ( sepuluh )

Pendidikan

Agarna Isla4 eAI)

ILnu Tarbiyah Dan Keguruan

Adalah benar narna tersebut sudah melakukan penelitian di sekolatr kami , sesuai dengan

judul

skripsi :" Peranan

Pendidikan

Agama Islarn Terhadap

Kepribadian Siswa di SMP Fatahillatr

dengan alamat Jl. Ciputat raya no. 5 Pondok Pinang Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Yang

dilaksanakan

pada tanggal 12 Mei - 12 Juni 2012


(5)

y{

F "

Jakarta, 13 Juli 2011

No. : Istimewa

Lampiran : 1 BerkasProposal

Perihal : Pengajuan Proposal Judul Skripsi Kepada Yang Terhormat:

Ketua Jurusan Pendidikan Asama Islam UIN Jakarta

Di Tempat

Assalamu' alaikum, wr. Wb.

Sehubungan dengan akan diadakannya program studi starata 1 (S1) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, bersama ini saya:

Nama NIM Jurusan Semester

Rifa Rizkia Baliati

207011000646

Pendidikan

Agama Islam

VIII B

Bermaksud

mengajukan

judul skripsi dengan

persyaratan

meraih gelar sarjana

1 (Sl),

adapun

skripsi yang hendak saya susun

berjudul:

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN

KETAATAN IBADAH PADA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII MTs.

(Penelitian

di Madrasah Tsanawiyah Bina Sejahtera Galaherang Kecamatan Maleber

Kabupaten

Kuningan)

Untuk melengkapi

pengajuan

judul skripsi, sekaligus sebagai

pertimbangan,

berikut

saya

lampirkan:

1.

Out Line

2.

Daftar Pustaka

Dengan

demikian surat pengajuan

skripsi disampaikan,

atas perhatian

dan bantuannya

saya

ucapkan

terima kasih.

Dosen Seminar Proposal Skripsi

C\

T\

Nurlena Rifa'i. MA.Ph.D NIP: 1956 1020 1 986032001

Rifa Rizkia Baliati Nim 207011000646

Pemohon


(6)

Nomor Lamp. Hal

: Un.0

I /F.

1/KM.01

.S

t [.6.futzOt

t

;

-: Bimbingan Skripsi

Jakarta,2S Juli 20Il

Kepada Ytli.

Drs. H. Aminuddin Yakub,M.A Pernbimbing Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

As s al antu' alaikunt wr.w b.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing llll (materi/teknis) perrulisan skipsi mahasiswa:

Rifa Rizkia Baliati 207011000646 PAI

201012011

8 (Delapan)

Judul Skripsi :UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MENINGKATKAN KETAATAN IBADAH PADA PESERTA DIDIK DI

KELAS VIII MTs (Penelitian di Madrasah Tsanawiyah Bina Sejahtera Galaherang Kecamatan Maleber Kabupaten Kuningan )

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 13 Juli 2011 , abstraksi/ozrtline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi J u r u s a n t e r l e b i h d a h u l u .

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjallgan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terirna kasih. Was s al amu' ala ikum wr.w b.

Nama N I M Jurusan

Tahun Akademik Sernester

a.n. Dekan

Kajur Pendidikan Agama Islam

,--/2

A"V4{ffiM.ns

w . 1 e 6 8 0 3 0 7

l e e 8 0 3

I 0 0 2

Tembusan: l. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.

KEMENTERIAN

AGAMA

UIN JAKARTA

F I T K

JL lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081 Tgl. Terbit : 1 Maret 2010 N o . R e v i s i : : 0 1

H a l 1 t 1