Pengertian Kepribadian Peranan pendidikan agama islam dalam pembentukan kepribadian siswa di SMP Negeri 66 Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Secara operasional kepribadian didefinisikan Allfort sebagai The dynamic organization within the individualis unique adjustment to the environment. kepribadian pada hakikatnya adalah organisasi susunan yang dinamis dari pada sistem psiko-pisik yang ada dalam diri individu sebagai sarana agar yang bersangkutan mampu menyesuaikan dirinya secara unik atau khas terhadap lingkungannya. Istilah Dinamic dalam definisi tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya kepribadian itu dapat berubah, baik dalam hal kuwalitas maupun tingkah lakunya. Sedangkan kata Organisasi merujuk pada pengertian bahwa kepribadian itu terbentuk sebagai sebuah struktur yang kokoh, dan istilah sistem psikopisik merujuk pada kebiasaan- kebiasaan, sikap, nilai keyakinan, kondisi, emosi, statemen, motif dan sebagainya. Kesemuanya menunjukkan bahwa meski kepribadian bersifat psikologis, akan tetapi pada dasarnya ia melibatkan dan diekspresikan oleh organ pisiknya, yakni oleh saraf, kelenjar, sifat straits, watak, dan kondisi tubuh pada umumnya. 21 Dalam kehidupan sehari-hari kepribadian diartikan sebagai kesan-kesan yang ditirnbulkan oleh sifat-sifat lahiriah seseorang. Kepribadian dalam artian psikologis sangat luas meliputi segala aspek kehidupan seseorang keseluruhan kualitas dirinya yang dapat diperlihatkan dalam caranya berbuat, berfikir, berpendapat, sikap, minat, berfalsafah dan sebagainya. Kepribadian bersifat psikofisik yang berarti baik faktor jasmani maupun rohani individu itu sama-sarna berperan penting dalam mernbentuk kepribadian seseorang. Di samping itu juga kepribadian bersifat unik, artinya kepribadian seseorang sifatnya khusus atau khas, yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang menbedakan dari individu yang lain. Kepribadian itu bersifat dinamis, yang menunjukkan bentuk tingkah laku yang terintegrasi dan menggambarkan suatu interaksi antara potensi-potensi yang diperoleh dari lahir dan berbagai pengaruh dari lingkungan dimana ia hidup. Pola kepribadian setiap individu bersifat unik, artinya pola kepribadian tiap individu bervariasi dalam kombinasi dan organisasi sifat-sifat yang 21 Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Teraju, 2004, Cet. ke-1, h.165. membentuk suatu pola, bervariasi dalam kekuatan sifat yang berbeda. Individualitas dalam kepribadian berkaitan dengan perbedaan dalam konsep diri dan juga perbedaan dalam sifat. Beberapa sifat rnerupakan sifat yang biasa dijumpai pada orang-orang umumnya, tetapi karena pengaruh lingkungan sosial, faktor keturunan dan pengalaman pribadi menyebabkan sifat yang umum itu mengandung elemen-elemen yang unik sehingga tidak ada dua manusia yang mempunyai sifat yang sama pada derajat yang sama. 22 Zuhairini mengartikan kepribadian manusia sebagai “Suatu perwujudan keseluruhan manusia dari segi manusiawinya yang unik baik lahir maupun batin dan dalam hubungannya dengan kehidupan sosial dan individualnya”. 23 Menurut Mar. A. May bahwa kepribadian adalah “apa yang memungkinkan seseorang berbuat secara efektif atau rnemungkinkan seseorang mempunyai pengaruh, terhadap orang lain. Dengan kata lain kepribadian adalah nilai perangsang sosial seseorang”. 24 Menurut G.W. Allport yang diikuti oleh Dr. Sarlito Wirawan Sarwono, dalam bukunya Pengantar umum Psikologi, yaitu bahwa kepribadian adalah “susunan atau organisasi dinamis sebagai sistem psikofisik yang terdapat dalam diri seseorang yang menentukan ia dapat atau tidak menyesuaikan diri dengan lingkungannya”. Sedangkan William Stem mengartikan “kepribadian sebagai gambaran totalitas yang penuh arti pada diri seseorang yang tertuju kepada suatu tujuan dan bebas menetapkan diri sendiri”. 25 Kepribadian menurut R.S. Woodworth dan D.G. Marquis yang dikutip oleh Abu Ahmad, mengatakan bahwa ”kepribadian ialah keseluruhan kualitas dari tingkah laku individual, seperti cara dan corak berfikir dan merasa yang telah rnenjadi kebiasaan dari sikap dan minatnya, dari cara bertindak dari falsafah hidupnya”. 26 Sedangkan menurut Prof. Dr. Ramayulis bahwa kepribadian adalah ”sifat khas seseorang yang menyebabkan seseorang 22 T. Sutihati Soemantri, Psikologi Anak Luar Biasa, Cet. I, h. 54. 23 Zuhairi et. all., Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992, Cet. Ke-1, h. 186. 24 J alaluddin dan Rahmayulis, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: dalam Mulia, 1993, Cet.1, h. 88. 25 M. Arifin dan Dr. Aminuddin Rasyad, Modul Dasar-Dasar Kependidikan, h. 338. 26 Abu Ahmad, Psikologi Umum, Surabaya: Bina 11mu, 1983, Cet.1, h. 80 mempunyai sifat yang berbeda dari yang lain”. 27 Menurut Sarlito Wirawan Sarwono yang dikutip oleh Zikri Neni Iska dalam bukunya Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan menyatakan bahwa Kepribadian, terdapat beberapa karakteristik untuk mengenalinya, yaitu: penampilan fisik, temperament, kecerdasan, kemampuan, arah minat dan pandangan mengenai nilai-nilai, sikap sosial, kecenderungan dalam motivasi, cara-cara pembawaan diri, serta kecenderungan patologis. 28 Dari beberapa definisi di atas kita dapat melihat adanya titik persarnaan tentang pengertian kepribadian, titik persarnaan tersebut terletak pada: Pertama, kepribadian selalu ditimbulkan dari struktur yang terorgarisir. Struktur yang dimaksud adalah berupa konstitusi fisik dan psikis atau aspek- aspek kepribadian seperti biologis, psikologis, sosiologi, dan lainnya. Kedua, kepribadian seseorang bersifat dinamis. Artinya bentuk tingkah laku itu terintegrasi yang menggambarkan suatu interaksi antar potensi yang diperoleh dari warisan keturunan dan lingkungan. Proses inilah yang akhirnya menimbulkan dinamika pertumbuhan dan perkembangan kepribadian. Ketiga, kepribadian merupakan hakekat manusia yang sesungguhanya dan mencerminkan karakteristik dalam diri individu, citra manusia atau seseorang akan tampak ketika ia rnelibatkan diri dalam komunitas sosialnya. Jadi kepribadian disini menemukan pola dan gaya sosial individu Seseorang.

2. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pembentukan

Kepribadian a. Faktor biologis Faktor biologis dari kepribadian ini adalah faktor yang orisinil, dari faktor inilah kedua faktor yang lain di asalkan. Biologis berfungsi berpegang pada prinsif “ kenikmatan”yaitu mencari kenikmatan dan menghindarkan diri dari ketidakenakan. 27 Jalaluddin dan Ramayulis, Ilmu jiwa Agama, Cet. I, h. 87. 28 Zikri Neni Iska, Psikologis Pengantar Pemahaman DO dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother, 2006, Cent. 1. h. 112 b. Faktor psikologis Faktor psikologis pada kepribadian ini timbul dari kebutuhan organisme untuk dapat berhubungan dengan dunia luar secara realistis. Di dalam berfungsinya biologis itu berpegang pada prinsif “realitas”. Tujuannya masih dalam garis kepentingan organisme yaitu mendapatkan keenakan dan menghindarkan diri dari ketidak enakan, tetapi dalam bentuk dan cara yang sesuai dengan kondisi-kondisi dunia rill, sesuai dengan kenyataan, baik itu kenyataan benda-benda, maupun kenyataan nilai-nilai sosial. c. Faktor sosiologis Faktor sosiologis dari pada kepribadian ini merupakan wakil nilai-nilai tradisional serta cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-anaknya yang di ajarkan dengan berbagai perintah dan larangan. Faktor sosiologis merupakan hal yang “ideal” dari pada hal yang “rill”, lebih mendekatkan kesempurnaan dari pada kesenangan.karena faktor sosiologis dapat pula dianggap sebagai aspek moral dari pada kepribadian. Ada beberapa aspek kepribadian yang penting yang berhubungan dengan pendidikan dalam rangka pembentukan pribadi anak didik, diantaranya sebagai berikut: 1 Sifat-sifat kepribadian personality traits yaitu sifat-sifat yang ada pada individu seperti, penakut, pernarah, suka bergaul, peramah, suka menyendiri, sombong dan lainnya. 2 Intelegensi, termasuk didalamnya kewaspadaan, kemampuan belajar, kecepatan berfikir, dan kemampuan mengambil kesimpulan atau keputusan. 3 Kesehatan, kesehatan jasmani sangat erat hubungannya dengan kepribadian seseorang. 4 Pengetahuan, Kualitas pengetahuan yang dimiliki seseorang, dan jenis pengetahuan apa yang dikuasainya, terlebih pengetahuan tentang agama yang kesemua itu turut mempengaruhi kepribadian seseorang.