38 Karena sampel ini hanya merupakan sebagian dari populasi, maka
hendaklah sampel yang diambil benar-benar dapat mewakili populasinya atau pengambilan sampel harus representatif Zainal Mustofa,1998. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sudah Go Public di Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam indeks LQ 45.
Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 yang eksis sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2008,
Dipilihnya perusahaan dalam indeks LQ 45 karena perusahaan tersebut memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Berada di top 95 dari total rata-rata tahunan nilai transaksi saham di pasar reguler.
2. Berada di top 90 dari rata-rata tahunan kapitalisasi pasar. 3. Tercatat di BEI minimal 30 hari bursa.
4. Merupakan urutan tertinggi yang mewakili sektornya dalam klasifikasi industri BEI sesuai dengan nilai kapitalisasi pasar.
5. Memiliki porsi yang sama dengan sektor-sektor yang lain. 6. Merupakan urutan tertinggi berdasarkan frekuensi transaksi.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan yaitu data sekunder berupa laporan keuangan tahunan Annual Report yang diterbitkan oleh perusahaan, buku Indonesian
Capital Market Directory ICMD, Jakarta Stock Exchange JSX statistic, Laporan Bursa Efek Indonesia, Jurnal-jurnal, Surat Kabar Harian, dan
39 Literatur-Literatur lainnya yang berhubungan dengan objek yang sedang
diteliti. Data yang diperlukan dari penelitian ini terdiri dari :
1 Laporan Keuangan Tahunan Annual Report yang diterbitkan oleh perusahaan yang menjadi objek penelitian.
2 Laporan Harga Saham Penutupan Tahunan Indeks LQ45 untuk periode 2005 sampai 2008.
3 Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi perusahaan untuk periode 2005 sampai 2008.
4 Buku Indonesian Capital Market Directory ICMD dari tahun 2005 sampai 2008.
D. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah dengan melakukan uji statistik regresi dan korelasi untuk melihat ada tidaknya
pengaruh signifikansi terhadap kedua variabel independen, yaitu inflasi, kurs, SBI, Real Interest Rate, profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap
variabel dependen yaitu return saham. Langkah – langkah dalam menganalisis penelitian ini adalah :
1. Perhitungan analisis regresi dan korelasi
Berdasarkan data hasil perhitungan terhadap inflasi, kurs, SBI, Real Interest Rate, profitabilitas, leverage, dan likuiditas dan pengaruhnya
terhadap return saham, maka dilakukan analisis regresi dan korelasi antara
40 ke enam variabel tersebut. Perhitungan dilakukan dengan bantuan
komputer melalui program Exel dan SPSS. Mengingat jumlah data yang banyak, maka penulis menggunakan komputer, sehingga hasil yang
diperoleh lebih valid daripada dihitung secara manual. Pengujian terhadap analisis regresi dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen
dapat mempengaruhi variabel dependen.
Y : Return
a : konstanta
X
1
X : Kurs
2
X : Real Interest Rate
3
X : Profitabilitas
4
X : Leverage
5
ε : Likuiditas
i
2. Uji t
: Standar error
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a Perumusan Hipotesis
Ho : β
j
= 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Y = a + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ β
5
X
5
+ ε
i
41 Ha : β
j
b Menentukan tingkat signifikansi α, yaitu sebesar 5
= 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
c Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan melihat nilai signifikan : Jika Sig 0,05 maka Ho ditolak atau Ha
diterima Jika Sig 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak. d Pengambilan keputusan.
3. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara simultan yang dapat berpengaruh terhadap variabel dependen.
Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a Pengujian Hipotesis
Ho : βj = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Ha : βj = 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
b Menentukan tingkat signifikansi α, yaitu sebesar 5
c Menentukan kriteria penerimaan atau penolakan Ho, yakni dengan melihat nilai signifikan : Jika Sig 0,05 maka Ho ditolak atau Ha
diterima Jika Sig 0,05 maka Ho diterima atau Ha ditolak. d Pengambilan keputusan
42
4. Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi yang menghasilkan estimator tidak bias, harus memenuhi asumsi klasik diantaranya: tidak terjadi multikolonieritas, tidak
ada autokorelasi, tidak ada heteroskedastisitas, dan normalitas. Untuk mengidentifikasikan pemenuhan asumsi klasik , maka penelitian ini akan
melakukan uji normalitas data, uji multikolonieritas, uji autokorelas, dan uji heteroskedastisitas secara multivariate. Berikut ini pengujian asumsi
klasik : a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2002:74, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen terkait dan variabel
independen bebas keduanya mempunyai kontribusi normal atau kah tidak. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
1 Analisis grafik Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
2 Uji statistik Selain dengan analisis grafik maka perlu dianjurkan dengan uji
statistik, agar mencapai keakuratan yang lebih baik lagi. Uji statistik
43 sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan
skewness dari residual. b. Uji Multikoliniaritas
Uji tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas
independen satu dengan variabel bebas independen lainnya Sudarmanto, 2005. Dalam analisis regresi ganda, maka akan terdapat
dua atau lebih variabel bebas yang diduga akan mempengaruhi variabel tergantungnya dependen. Pendugaan tersebut akan dapat
dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan yang linear multikolinearitas di antara variabel – variabel independen.
Adanya hubungan yang linear antar variabel independen akan menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing – masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Oleh karena itu kita harus benar – benar dapat menyatakan, bahwa tidak terjadi adanya
hubungan linear di antara variabel – variabel independen tersebut. Cara yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya
multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan uji Variance Inflation Factor VIF. Pedoman suatu model regresi yang bebas
multikolinearitas adalah Ghozali 1 Mempunyai nilai VIF 10,
2 Mempunyai angka tolerance 0.10
44 c. Uji Autokorelasi
Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara serangkaian anggota observasi yang diurutkan menurut waktu data
time series atau ruang data cross section. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen pada tahun amatan
dipengaruhi oleh variabel dependen sebelum tahun amatan. Model regresi yang baik adalah model yang bebas dari autokerelasi. Untuk
mengetahui apakah dalam model persamaan regresi terdapat autokorelasi, maka dilakukan uji Durbin - Watson uji D-W dengan
ketentuan Jogiyanto, 2003 : 1 Jika angka D-W di antara 1.55 – 2.46, berarti model persamaan
regresi bebas dari autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Santoso,
2000. Jika regresi tidak lolos uji heteroskedastisitas maka variance dari standar error akan bias, akibatnya uji t = bSe b tidak dapat dipercaya
sehingga tidak bisa diambil kesimpulan. Apabila asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak dipenuhi, maka penaksir menjadi
45 tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun besar Gujarati,
1978. Ada beberapa teknik yang dapat dipakai untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas, yaitu Gujarati, 1978 : dengan
melihat residual plot persamaan regresi, uji Glesjer, uji Park, uji Rank Spearman, uji Goldfeld-Quandt, uji Breuce Pagan.
Dalam penelitian ini, uji yang akan digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat residual plot
persamaan regresi, yang dilakukan dengan melihat Santoso 2000 : 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik point-point yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar,
kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
5. Koefisien Determinasi Adjusted R Square
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independent menjelaskan variable yang dilihat melalui Adjusted R
Square karena variabel independennya lebih dari dua.
E. Variabel Penelitian