Dampak Kesehatan Jangka pendek Dampak Kesehatan Jangka Panjang

2.6. Dampak Kesehatan Formaldehid

2.6.1. Dampak Kesehatan Jangka pendek

Ketika formaldehid hadir di udara pada tingkat melebihi 0,1 ppm, beberapa individu mungkin mengalami efek samping, seperti mata berair, sensasi terbakar di mata, hidung dan tenggorokan, batuk, sesak nafas, mual, dan iritasi kulit. Beberapa orang sangat sensitif terhadap formaldehid, sementara yang lain tidak mengalami reaksi pada tingkat eksposur yang sama.

2.6.2. Dampak Kesehatan Jangka Panjang

Menurut IARC yang dikutip oleh SCHER 2006, formaldehid dapat dengan mudah dan benar-benar 90 diserap oleh saluran pernafasan bagian atas dalam tikus dan monyet. Gejala pertama yang terjadi setelah formaldehid berada dalam pernafasan adalah kesulitan bernafas, kemudian iritasi mata, muntah, kejang, dan kematian dengan konsentrasi yang sangat tinggi yaitu 120 mgm 3 . Menurut WHO 2002 kerusakan dan iritasi pada epitel hidung adalah efek yang terjadi pada efek jangka panjang. Paparan pada hewan 1mgm 3 , manusia terpapar formalin tingkat ≥ 0,1 mgm 3 telah mengalami iritasi. Menghirup uap formaldehid dapat menyebabkan masalah pernafasan dan gejala mirip asma, seperti sesak nafas, mengi ,batuk dan dada sesak. Pemajanan berulang dapat menyebabkan bronkitis dengan gejala batuk dan sesak nafas. Formaldehid diketahui karsinogen pada manusia tanpa tingkatan resiko pemaparan dan menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Karena ada banyak sumber formaldehid dalam ruangan itu ditemukan hampir disemua rumah dan bangunan EPA California, 2008. Universitas Sumatera Utara National Academy of Science NAS 1981 dalam WHO 1989, telah meneliti bahwa gejala pertama pemajanan formaldehid pada kadar konsentrasi 0,1-0,5 ppm yaitu pada mata, dan iritasi umum pada saluran nafas atas. Bau spesifik formaldehid mulai tercium pada konsentrasi 0,5 ppm. Gejala-gejala seperti asma bronchial bisa terjadi pada orang-orang yang terpajan formaldehid pada konsentrasi 0,25 ppm . Menurut WHO 1989, reaksi individu berbeda terhadap pemajanan formaldehid, karena diantara populasi normal ada yang sensitif dan tidak. Efek yang timbul karena pemajanan formaldehid adalah pekerja yang kontak langsung dengan formaldehid akan menyebabkan dermatitis alergi. Formaldehid yang masuk melalui inhalasi dapat menyebabkan radang pernafasan akut, pneumonitis, dan asma bronchial. Formaldehid juga berpotensi menyebabkan karsinogen pada long term exposure.

2.7. Dampak Kesehatan Pengharum Ruangan yang Mengandung