pada pembentukan karbon monoksida dan karbon dioksida, hydrogen, dan air WHO,1989.
Terpen dan isoprene yang dipancarkan oleh dedaunan bereaksi dengan OH radikal membentuk formaldehid sebagai produk setengah jadi. Menurut Beretetskii et
al, 1981, formaldehid merupakan salah satu senyawa volatile terbentuk pada awal tahap dekomposisi residu tanaman di tanah WHO,1989.
Formaldehid terjadi secara alami dalam makanan, dan makanan dapat terkontaminasi sebagai hasil fumigasi misalnya gandum, memasak sebagai produk
pembakaran, dan pembebasan dari resin berbasis peralatan makanan WHO 2001. Formaldehid digunakan dalam tekstil, pewarna dan industri kosmetik sebagai
desinfektan, bahan pembasmi kuman, insektisida, fungisida dan bahan pengawet. Formaldehid juga digunakan dalam produksi resin sebagai perekat dan pengikat
dalam produk kayu dan kertas. Formaldehid juga ditemukan dalam banyak produk rumah tangga dan produk-produk pembakaran. Sumber yang paling umum adalah
paparan pembakaran boiler dan gas dari kendaraan bermotor, asap rokok, wallpaper, pernis dan cat, serta kayu chipboard resin dan urea formaldehid insulasi busa yang
merupakan sumber utama BEUC, 2005.
2.4.3 Metabolisme Formaldehid dalam Tubuh
Formaldehid juga dapat diproduksi dalam tubuh. Methanol dapat diokidasi untuk memproduksi formaldehid. Dalam tubuh enzim hati yang di dehidrogenasi
alkohol berfungsi untuk mendetoks alkohol dengan mengoksidasi, mengkatalisis, konversi dari methanol ke formaldehid. Formaldehid kemudian bereaksi dengan
makromolekul seluler yang mencakup protein yang menyebabkan kerusakan.
Universitas Sumatera Utara
Hasilnya racun methanol dapat menyebabkan kebutaan, gangguan pernafasan, guncangan, dan kematian Denniston, 2007.
Formaldehid masuk ke dalam tubuh melalui beberapa jalur: 1.
Pernafasan Penguapan formaldehid diserap oleh paru-paru. Pada kasus akut, formaldehid
terdeteksi dari baunya, namun individu yang sensitif terpapar formaldehid dapat mengalami sakit kepala, iritasi mata, dan saluran pernafasan pada level dibawah
ambang batas bau 0,5-1 ppm. 2.
Kontak kulit atau mata Paparan uap formaldehid pada mata menyebabkan iritasi. Bergantung pada
konsentrasi formaldehid, cairan formaldehid dapat menyebabkan tidak nyaman dan iritasi atau efek yang berat seperti kebutaan. Formaldehid diabsorpsi melalui kulit
intak dan menyebabkan dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak iritan. 3.
Pencernaan Telah dilaporkan mengonsumsi cairan formaldehid 37 30 ml dapat
menyebabkan kematian pada orang dewasa. Dapat menyebabkan trauma mukosa saluran cerna, mual, muntah, nyeri, pendarahan, dan perforasi. Efek sistemik
termasuk depresi susunan saraf pusat dan koma, penekanan pernafasan dan gagal ginjal Amiruddin, 2006.
2.4.4 Penggunaan Formaldehid dalam Kehidupan Sehari- hari
Formaldehid sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Disektor indusri sebenarnya sangat banyak manfaatnya. Formaldehid memiliki
Universitas Sumatera Utara
banyak manfaat seperti anti bakteri atau membunuh kuman sehingga dimanfaatkan sebagai pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat dan berbagai
serangga lainnya. Formalin berasal dari larutan formaldehid dalam air dan pelarut lain,
umumnya methanol yang berfungsi sebagai stabilisator, mempunyai cara yang unik dalam sifatnya sebagai desinfektan. Formaldehid membunuh bakteri dengan
membuat jaringan dalam bakteri dehidrasi kekurangan air sehingga sel bakteri akan kering dan membentuk lapisan baru dipermukaan. Artinya, formalin tidak saja
membunuh bakteri, tetapi juga membentuk lapisan baru yang melindungi lapisan dibawahnya, supaya tahan terhadap serangan bakteri lain. Bila desinfektan lainnya
mendeaktifasikan serangan bakteri dengan cara membunuh dan tidak bereaksi dengan bahan yang dilindungi, maka formaldehid akan bereaksi secara kimiawi dan tetap ada
dalam materi tersebut untuk melindungi dari serangan berikutnya. Dalam dunia fotografi formaldehid digunakan untuk pengerasan lapisan
gelatin dan kertas. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea, bahan pembuatan produk parfum, pengawet produk kosmetik, pengeras kuku, dan bahan untuk insulasi
busa. Dibidang industri kayu sebagai perekat untuk produk kayu lapis plywood. Dalam konsentrasi yang kecil 1 digunakan sebagai pengawet untuk berbagai
barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, lilin dan karpet. Didunia kedokteran formalin
biasanya digunakan untuk pengawetan mayat. Untuk pengawetan biasanya digunakan formalin dengan konsentrasi 10 Yuliarti, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5 NAB Formaldehid dalam Tubuh