Sumber- Sumber Formaldehid Formaldehid

Formaldehid mudah terbakar, tidak berwarna, dan mudah berpolimerisasi pada suhu dan tekanan normal dalam ruangan. Formaldehid dapat larut dalam air, etanol, dan dietil eter, digunakan dalam bentuk polimerisasi. Dalam atmosfer teroksidasi oleh sinar matahari menjadi karbon dioksida. WHO, 2001.

2.4.2 Sumber- Sumber Formaldehid

Formaldehid adalah aldehid yang paling umum di lingkungan. Secara alami konsentrasinya 1 µgm 3 dengan rata- rata sekitar 0,5 µgm 3 . Dalam lingkungan perkotaan, konsentrasi udara bebas lebih bervariasi dan tergantung pada lokal kondisi biasanya rata-rata tahunan berkisar antara 1 sampai 20 µgm 3 . Puncaknya diperparah oleh lalu lintas atau inverse, dapat berkisar hingga 100 µgm 3 WHO, 2001. Bahan dasar dalam pengharum ruangan biasanya mencakup formaldehid, bahan bakar aerosol, petroleum distillates, dan p-dichlorobenzene. Persiapan pengharum ruangan sering juga meliputi terpene seperti limonene. Aldehid, keton, ester, alcohol, dan wewangian sintetis lainnya juga digunakan. Sebuah laporan yang dikeluarkan pada tahun 2005 oleh Biro Europeen des Unions de consommateurs BEUC menemukan bahwa banyak produk pengharum ruangan memancarkan alergan dan polutan udara beracun termasuk benzena, formaldehid, terpen, styrene, ftalat, dan toluene. Pengharum ruangan dapat juga berisi fosfat, pemutih klorin, atau ammonia Wikipedia, 2009. Formaldehid secara alami terbentuk di troposphere selama reaksi hidrokarbon. Ini bereaksi dengan OH radikal dan ozon untuk membentuk aldehid lainnya sebagai perantara dalam serangkaian reaksi yang pada akhirnya mengarah Universitas Sumatera Utara pada pembentukan karbon monoksida dan karbon dioksida, hydrogen, dan air WHO,1989. Terpen dan isoprene yang dipancarkan oleh dedaunan bereaksi dengan OH radikal membentuk formaldehid sebagai produk setengah jadi. Menurut Beretetskii et al, 1981, formaldehid merupakan salah satu senyawa volatile terbentuk pada awal tahap dekomposisi residu tanaman di tanah WHO,1989. Formaldehid terjadi secara alami dalam makanan, dan makanan dapat terkontaminasi sebagai hasil fumigasi misalnya gandum, memasak sebagai produk pembakaran, dan pembebasan dari resin berbasis peralatan makanan WHO 2001. Formaldehid digunakan dalam tekstil, pewarna dan industri kosmetik sebagai desinfektan, bahan pembasmi kuman, insektisida, fungisida dan bahan pengawet. Formaldehid juga digunakan dalam produksi resin sebagai perekat dan pengikat dalam produk kayu dan kertas. Formaldehid juga ditemukan dalam banyak produk rumah tangga dan produk-produk pembakaran. Sumber yang paling umum adalah paparan pembakaran boiler dan gas dari kendaraan bermotor, asap rokok, wallpaper, pernis dan cat, serta kayu chipboard resin dan urea formaldehid insulasi busa yang merupakan sumber utama BEUC, 2005.

2.4.3 Metabolisme Formaldehid dalam Tubuh