Pencemaran Udara dalam Ruangan

dan ukurannya dapat bermacam-macam misal penggergajian dan pengeboran. Penguapan merupakan perubahan fase cair menjadi gas seperti perekat sedangkan pembakaran merupakan reaksi kimia yang berjalan cepat dan membebaskan energi, cahaya dan panas. Pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan bahan pencemar, misalnya karbon monoksida

2.2. Pencemaran Udara dalam Ruangan

Kualitas udara dalam ruangan Indoor Air Quality merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian karena akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Menurut National Institute of Occupational Safety and Health NIOSH yang dikutip oleh Depkes RI 2005, penyebab timbulnya masalah kualitas udara dalam ruangan pada umumnya disebabkan oleh beberapa hal yaitu kurangnya ventilasi udara 52, adanya sumber kontaminan didalam ruangan 16, kontaminan dari luar ruangan 10, mikroba 5, bahan material bangunan 4, lain-lain 13. Sesuai dengan keputusan Menteri No.829MENKESSKVII1999, kualitas udara di dalam rumah harus memenuhi: 1. Suhu udara nyaman berkisar antara 18 sampai 30 C 2. Kelembapan udara berkisar antara 40 sampai 70 3. Konsentrasi gas SO 2 tidak melebihi 0,10 ppm24 jam 4. Pertukaran udara air exchange rate= 5 kaki kubik per menit per penghuni 5. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm8 jam 6. Konsentrasi gas formadehid tidak melebihi 120 µgm 3 Universitas Sumatera Utara Menurut Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational Safety and Health NIOSH yang dikutip oleh Mukono 2010, menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu : 1. Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti asap rokok, pestisida, bahan-bahan pembersih ruangan. 2. Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya gas buangan kendaraan bermotor, gas dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung, dimana semuanya dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang udara yang tidak tepat. 3. Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran formaldehid, lem, asbes, fiberglass dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung tersebut. 4. Pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan produk mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin beserta seluruh sistemnya. 5. Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta buruknya distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara. Pencemaran udara memperberat keadaan penyakit ataupun membuat saluran pernafasan menjadi lebih peka terhadap penyebab penyakit yang telah ada. Sifat zat pencemar akan menentukan jaringan tubuh yang akan terkena penyakit. Menurut Crosby yang dikutip oleh Soemirat 2005, toksikan dalam ruang tertutup dapat terdiri dari formaldehid dari penutup dinding, stiren dan ptalat ester dari plastik, vinil Universitas Sumatera Utara klorida, larutan pembersih yang mengandung klor, gas CO, asap rokok yang mengandung zat toksik, serta yang paling penting adalah polusi yang mengandung gas radon. Sebagian besar polutan udara dalam ruangan terdiri dari bahan kimia yang berasal dari penggunaan pembersih, pengharum ruangan, pestisida, dan materi yang berhubungan dengan mebel dan konstruksi, pemanasan, dan peralatan memasak, juga dari sumber- sumber polutan udara bebas SCHER, 2006.

2.3. Pengharum Ruangan