Hasil Uji Multikolinieritas Hasil Uji Heterokedastisitas

58

4.2.2.3. Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinieritas dapat dilihat dari nilai VIF dari masing-masing variabel seperti tabel berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -.717 .447 -1.605 .114 Jumlah Permohonan .176 .057 .029 3.089 .003 .251 3.983 Jumlah Objek Lelang .984 .009 .974 103.765 .000 .251 3.983 a. Dependent Variable: Frekuensi Lelang Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinieritas adalah jika nilai Tolerance lebih besar 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Dari hasil tabel 4.3 diketahui bahwa nilai tolerence dari masing-masing variabel independen lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF dari masing-masing variabel independen diketahui lebih kecil dari 10. Dengan demikian dalam model penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas dalam variabel independen.

4.2.2.4. Hasil Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokendastisitas bertujuan untuk menguji model regresi apakah terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang 59 lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau sama, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menentukan heterokendastisitas dapat dilihat pada gambar scatterplot berikut ini: Gambar 4.4 Scatterplot Hasil Uji Heterokedastisitas Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar secara acak baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan metode grafik ini tidak terjadi heteroskedastistas pada model regresi sehingga regresi layak pakai. 60

4.2.3. Hasil Uji Kesesuain Test of Goodness of Fit

Dokumen yang terkait

Hambatan-Hambatan Dalam Pelaksanaan Lelang Atas Jaminan Hutang Kebendaan Yang Diikat Dengan Hak Tanggungan (Penelitian Pada Kantor Pelayanan Piutang Dan Lelang Negara (Kp2ln) Medan), 2003

0 22 231

LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DENGAN KREDITUR BANK PEMERINTAH DI KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG(KPKNL) SEMARANG

6 85 94

Tinjaun Yuridis Tentang Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan (Studi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan)

7 68 142

Tinjaun Yuridis Tentang Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan (Studi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan)

0 0 11

Tinjaun Yuridis Tentang Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan (Studi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan)

0 1 1

Tinjaun Yuridis Tentang Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan (Studi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan)

0 0 14

Tinjaun Yuridis Tentang Pelaksanaan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan (Studi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan)

0 1 49

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Pelaksanaan Lelang Atas Hak Tanggungan Dari Kreditur Perbankan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Medan

0 0 135

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sejarah Lelang 2.1.1.1. Sejarah Lelang Dunia - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Pelaksanaan Lelang Atas Hak Tanggungan Dari Kreditur Perbankan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lel

0 0 26

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Pelaksanaan Lelang Atas Hak Tanggungan Dari Kreditur Perbankan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Medan

0 0 14