60
4.2.3.  Hasil Uji Kesesuain Test of Goodness of Fit
4.2.3.1. Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.  Nilai R Square
dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Hasil  perhitungan koefisien determinasi dapat terlihat pda tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .999
a
.999 .999
1.59595 a. Predictors: Constant, Jumlah Objek Lelang, Jumlah Permohonan
b. Dependent Variable: Frekuensi Lelang
Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.4  diatas diperoleh bahwa R
2
sebesar 0,999  atau  99,9.  Hal ini berarti hubungan antara jumlah permohonan lelang  hak tanggungan oleh kreditur perbankan dan jumlah objek lelang yang
dimohonkan untuk dilelang mampu menjelaskan terhadap jumlah frekuensi lelang hak tanggungan kreditur perbankan  sebesar  99,9, artinya hubungannya sangat
erat.  Sedangkan sisanya 0,1 dapat dijelaskan faktor -  faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
61
4.2.3.2.  Hasil Uji T
Uji t-statistik dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model secara persial berpengaruh nyata terhadap variabel
dependen.  Model hipotesis pada penelitian ini adalah : H
: b
i
=  0 artinya, variabel independen secara parsial tidak berpengaruh
positif  terhadap variabel dependen. H
ₐ : b
i
≠  0    artinya, variabel independen secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel dependen.
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: H
diterima jika t
tabel
t
hitung
pada α = 5
H
a
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
Tabel 4.5 Hasil Uji t
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1  Constant
-.717 .447
-1.605 .114
Jumlah Permohonan .176
.057 .029
3.089 .003
.251 3.983
Jumlah Objek Lelang .984
.009 .974  103.765
.000 .251
3.983 a. Dependent Variable: Frekuensi Lelang
Dimana:   = 5 k = 3, n = 60
df = n – k = 60 -3 = 57 Maka t
tabel
= 2,002
62
a.  Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.5  di  atas dapat diketahui  bahwa variabel  jumlah permohonan lelang hak tanggungan oleh kreditur perbankan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel jumlah frekuensi lelang hak tanggungan kreditur perbankan, hal ini dapat diketahui dari nilai
t
hitung
3,089    t
tabel
2,002  berarti  H
a
diterima dan H ditolak dan nilai
signifikan 0,000  0,05 berarti H
a
diterima dan H ditolak.  Artinya apabila
jumlah permohonan lelang hak tanggungan oleh kreditur perbankan mengalami kenaikan,  maka  jumlah frekuensi lelang hak tanggungan kreditur perbankan
akan mengalami kenaikan.  Dengan kata lain, apabila institusi selalu menerima permohonan lelang hak tanggungan oleh kreditur perbankan  akan
meningkatkan jumlah frekuensi lelang hak tanggungan. b.  Dari hasil pengolahan data pada tabel  4.5  di  atas dapat diketahui bahwa
variabel  jumlah objek lelang yang dimohonkan untuk dilelang  secara positif dan signifikan terhadap variabel jumlah frekuensi lelang hak tanggungan
kreditur perbankan, hal ini dapat diketahui dari nilai t
hitung
103,765    t
tabel
2,002  berarti  H
a
diterima dan H ditolak, dan nilai signifikan 0,005  0,05
berarti H
a
diterima dan H ditolak.  Artinya,  apabila jumlah objek lelang yang
dimohonkan untuk dilelang  bertambah,  maka  jumlah frekuensi lelang hak tanggungan  akan mengalami kenaikan juga.    Oleh karena itu,  jumlah objek
lelang  yang semakin banyak dimohonkan untuk dilelang  dapat meningkatkan
jumlah frekuensi lelang hak tanggungan.
63
4.2.3.3. Hasil  Uji F