BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Eksistensi hak ulayat atas tanah pada masyarakat Suku Sakai cenderung semakin melemah dikarenakan pengaruh intern berupa bertambah menguatnya hak-hak
individual pada masyarakat, serta diperkuat lagi dengan adanya pengaruh ekstern, terutama kebijakan dan pengaruh pihak penguasa. Akan tetapi dengan era
otonomi daerah saat ini pemerintah daerah telah memiliki peluang dan mempunyai peran yang besar dalam penetapan keberadaan masyarakat hukum
adat serta tanah adat ulayatnya dan memberikan kesempatan kepada masyarakat hukum adat untuk mempertahankan eksistensinya, dengan mewujudkannya
dalam sebuah Peraturan Daerah, yang dimulai dengan pembentukan Badan Pemusyawaratan Desa sebagai tonggak awal untuk menampung dan menyalurkan
aspirasi masyarakat sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah.
2. Penyerahan hak ulayat atas tanah oleh masyarakat Suku Sakai kepada pihak lain kaitannya dengan ketetapan dan Peraturan Menteri AgrariaKepala BPN Nomor 5
Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Masalah Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat Pasal 4 ayat 1 huruf b, penyerahan tanah ulayat masyarakat
145
Universitas Sumatera Utara
hukum adat sesuai dengan ketentuan dan tata cara hukum adat yang berlaku, jika terjadi sengketa mengenai tanah ulayat antara masyarakat suku Sakai dengan
pihak lain dapat ditempuh jalan mediasi ataupun musyawarah, agar tercipta penyelesaian sengketa antara masyarakat suku Sakai dengan pihak lain tersebut.
B. Saran
1. Agar pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis segera membuat Peraturan Daerah bagi masyarakat hukum adat di daerahnya, sehingga masyarakat hukum adat
beserta hak ulayatnya benar-benar terlindungi dan tetap terpelihara eksistensinya, karena memang sudah saatnya dan sudah sewajarnya bahkan sudah sangat
mendesak kehadiran sebuah Peraturan Daerah tentang pengakuan dan perlindungan terhadap hak atas tanah ulayat, sebagai wujud pengakuan eksistensi
dan perlindungan terhadap hak-hak masyarakat hukum adat, yang sesuai dengan konteks otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
yaitu terbentuknya Peraturan Daerah dalam KabupatenKota, khususnya untuk tanah ulayat masyarakat Suku Sakai di Kabupaten Bengkalis agar eksistensinya
tetap terjaga dan tidak hilang sejalan dengan perkembangan zaman dan pembangunan.
2. Diharapkan dengan adanya Peraturan Menteri AgrariaKepala BPN Nomor 5 Tahun 1999, pemerintah dapat memberikan penjelasan yang lebih jelas lagi
Universitas Sumatera Utara
dalam menyelesaikan masalah penyerahan hak atas tanah ulayat masyarakat hukum adat kepada pihak luar agar tidak ada pihak yang salah menafsirkan dalam
penyerahan tersebut yang dapat merugikan masyarakat. Dan juga dengan adanya peraturan tersebut pemerintah diharapkan dapat menjadi penengah yang adil
dalam menyelesaikan masalah tanah adat tanpa memberatkan pihak yang lemah tetapi melindungi kepentingan yang lemah yaitu masyarakat adat.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku