Pembuatan Matriks Nata de coco Prosedur Pengujian Efek Antiinflamasi

dengan aluminium foil yang steril. Disimpan di ruang inkubasi selama 2 minggu Warisno, 2004.

3.8 Pembuatan Matriks Nata de coco

Nata de coco dicuci dengan NaOH 0,1 N kemudian dibilas dengan akuades hingga bersih dan ditiriskan. Masing-masing nata dipotong dadu dengan ukuran 1 cm x 1 cm. Dikeringkan dengan freeze dryer selama ± 24 jam. 3.9 Pembuatan Bahan Uji, Obat Pembanding dan Kontrol 3.9.1 Pembuatan suspensi CMC 0,5 Sebanyak 0,5 g ditaburkan ke dalam lumpang berisi akuades panas sebanyak 20 ml, dibiarkan selama 30 menit hingga diperoleh massa yang transparan Anief, 1995, digerus lalu diencerkan dengan akuades hingga 100 ml Gohel, 2009.

3.9.2 Pembuatan ekstrak dalam bentuk suspensi

Fraksi etilasetat daun dandang gendis dibuat dengan konsentrasi 30 mgml dalam bentuk suspensi menggunakan CMC 0,5 dengan dosis pemberian 30, 45 dan 60 mgKg BB. Obat pembanding indometasin dibuat dalam bentuk suspensi CMC 0,5 dengan dosis pemberian 10 mgKg BB.

3.9.3 Pemerangkapan ekstrak dan indometasin dalam matriks nata de coco

Matriks nata de coco ditimbang, kemudian direndam dalam ekstrak yang telah dilarutkan dalam etilasetat selama 24 jam untuk hasil perendaman yang optimal. Nata dicuci, ditiriskan dan dikeringkan dengan bantuan freeze dryer pada temperatur -40 o C selama ± 24 jam. Kemudian dilakukan prosedur yang sama untuk pemerangkapan indometasin sebagai pembanding. Universitas Sumatera Utara

3.9.4 Pembuatan Karagenan

Sebanyak 50 mg karagenan ditimbang dan dimasukkan ke dalam labu tentukur 5 ml, dicukupkan dengan larutan fisiologis NaCl 0.9 kemudian diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam Gupta, 2006.

3.10 Penyiapan Hewan Percobaan

Dua minggu sebelum pengujian dilakukan hewan percobaan harus dipelihara dan dirawat dengan sebaik-baiknya pada kandang yang mempunyai ventilasi baik dan selalu dijaga kebersihannya. Hewan yang sehat ditandai dengan pertumbuhan normal dan suhu badan normal Ditjen POM, 1979. 3.11 Prosedur Penggunaan Alat Plestimometer Ugo Basile Cat No. 7140 3.11.1 Pembuatan larutan untuk reservoir Dua sampai 3 ml campuran senyawa pembasah ornano imbibente BBC. 97 yang telah tersedia dalam kemasan standar dimasukkan dalam labu tentukur 1 liter, ditambahkan 0,4-0,5 g NaCl, dicukupkan dengan akuades hingga 1 liter.

3.11.2 Penyiapan alat

Larutan yang telah disiapkan sebelumnya dimasukkan ke dalam reservoir yang telah dirangkai pada alat kemudian diisi sel dengan memutar kepala katup kira-kira 45 o C ke sebelah kiri atau kanan sesuai dengan posisi reservoir itu dihubungkan, dialirkan beberapa kali dengan memutar kepala katup untuk menghindari gelembung udara. Batas larutan diatur sampai mendekati garis merah bagian atas sel. Alat dihidupkan maka tampilan grafik akan menyala dan menunjukkan logo Basile. Alat dihangatkan ± 2-3 menit. Universitas Sumatera Utara

3.11.3 Kalibrasi alat

Pada menu utama ditekan F1 maka akan ditampilkan angka 0 secara otomatis kemudian ditekan kembali F1 yang akan menunjukan angka 0,5 ml, ditekan kembali tombol F1 yang akan menunjukkan angka 1,0; 2,0; 4,0; 8,0 ml. setelah itu dipilih probe kalibrasi 1 ml dan tekan F2 untuk konfirmasinya. Probe volum dimasukkan ke dalam sel, ditunggu hingga beberapa detik hingga nilai yang ditunjukkan stabil. Alat siap digunakan untuk pengukuran kaki tikus.

3.12 Prosedur Pengujian Efek Antiinflamasi

Sebelum pengujian, tikus dipuasakan selama 18 jam dengan tetap diberi air minum. Tikus dikelompokkan menjadi 10 kelompok dimana dalam masing- masing kelompok terdiri dari 6 ekor tikus, yaitu kontrol CMC 0,5, matriks nata de coco, pembanding indometasin dalam bentuk suspensi dan yang diperangkapkan pada matriks nata de coco dosis 10 mgKgBB, dan bahan uji fraksi etilasetat dalam bentuk suspensi dan yang diperangkapkan pada matriks nata de coco dosis 30, 45, 60 mgKgBB. Caranya: • Ditimbang berat masing-masing tikus dan pada sendi kaki kiri diberi tanda sebagai batas pengukuran. • Volume kaki kiri tikus diukur dengan cara mencelupkannya ke dalam sel pletismometer yang berisi larutan reservoir. • Pedal ditahan dan dicatat angka pada monitor sebagai volume awal Vo. • Diberikan suspensi bahan uji secara oral ataupun nata yang mengandung bahan uji pada setiap tikus sesuai dengan kelompoknya. Universitas Sumatera Utara • Masing-masing telapak kaki kiri tikus disuntik secara intraplantar dengan larutan karagenan 1 setelah 1 jam. • Diukur volume kaki tikus setiap ½ jam selama 6 jam. Setiap kali pengukuran larutan sel tetap diadkan sampai garis tanda atau garis merah bagian atas sel dan pada menu utama ditekan tombol 0 zero serta kaki tikus dikeringkan sebelumnya. Perubahan volume cairan yang terjadi di catat sebagai volume telapak kaki tikus Vt. Volume radang adalah selisih volume telapak kaki tikus setelah dan sebelum disuntik karagenan. Pada waktu pengukuran, volume cairan harus sama setiap kali pengukuran, tanda batas kaki tikus harus jelas, kaki tikus harus tercelup sampai batas yang dibuat.

3.13 Perhitungan Persen Radang dan Persen Inhibisi Radang