Hasil Pengeringan Nata de coco Hasil Uji Antiinflamasi dari Fraksi Etilasetat FEA dalam Bentuk Suspensi

4.3 Hasil Pengeringan Nata de coco

Pembuatan nata de coco menggunakan bakteri Acetobacter xylinum dari 1000 ml air kelapa menghasilkan nata de coco basah dengan berat rata-rata 600 gram dengan ketebalan 13 mm. Hasil pengeringan nata de coco basah yang telah dipotong bentuk dadu dengan berat rata-rata 1,3 g diperoleh 14 mg nata de coco kering. Suspensi fraksi etilasetat daun dandang gendis dijerapkan ke dalam nata de coco kering, didiamkan selama 24 jam, kemudian dikeringkan di freeze dryer, diperoleh 154 mg nata de coco kering.

4.4 Hasil Uji Antiinflamasi dari Fraksi Etilasetat FEA dalam Bentuk Suspensi

Uji efek antiinflamasi dilakukan dengan menggunakan alat Pletismometer Ugo Basile Cat No. 7140, dengan pengukuran berdasarkan hukum Archimedes yaitu bila suatu benda yang dimasukkan ke dalam zat cair akan memberikan gaya atau tekanan ke atas sebesar volume yang didesak atau dipindahkan. Pemilihan metode ini karena pelaksanaannya sederhana, cepat, dapat diamati dengan jelas dan radang yang terjadi dapat diukur secara kuantitatif juga dapat dihitung secara statistik. Induksi radang dilakukan secara kimia menggunakan larutan karagenan 1 sebanyak 0,1 ml yang disuntikkan pada telapak kaki tikus secara intraplantar. Pembentukan radang oleh karagenan menghasilkan radang yang akut dan tidak menyebabkan kerusakan jaringan, meskipun radang dapat bertahan selama 6 jam dan berangsur berkurang setelah 24 jam. Responnya terhadap obat antiinflamasi lebih peka dibandingkan iritan lainnya Juheini, 1990. Aktivitas antiinflamasi Universitas Sumatera Utara obat ditunjukkan oleh kemampuannya mengurangi udema yang diinduksi pada telapak kaki tikus tersebut. Persentase radang rata-rata merupakan selisih volume telapak kaki tikus setelah waktu tertentu dikurangi volume telapak kaki tikus awal dan dinyatakan dalam bentuk persen. Hasil pengukuran persentase radang yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 1. Contoh perhitungan persen radang dan persen inhibisi radang dapat dilihat pada lampiran 12, halaman 42. Tabel 2. Persentase radang rata-rata tiap waktu pengamatan fraksi etilasetat daun dandang gendis bentuk suspensi Waktu menit Perlakuan K ± SD I ± SD FEA30 ± SD FEA45 ± SD FEA60 ± SD 30 20.37 ± 8.314 10.81 ± 1.018 19.56 ± 5.046 17.43 ±6.333 11.38 ± 2.110 60 30.40 ± 10.681 19.55 ± 4.610 23.17 ± 1.963 26.50 ± 7.706 16.83 ± 7.404 90 42.88 ± 14.371 25.53 ± 6.746 38.13 ± 7.472 34.36 ± 7.819 26.96 ± 10.325 120 54.96 ± 6.209 29.84 ±5.605 40.54 ± 3.118 39.65 ± 0.342 31.40 ± 8.194 150 66.94 ± 8.941 35.04 ± 4.345 48.97 ± 5.971 42.50 ± 1.187 33.52 ±8.149 180 70.76 ± 1.927 40,69 ± 9.730 60.01 ± 7.216 53.72 ± 0.296 40.53 ±6.634 210 74.07 ± 2.597 32.07 ± 7.943 59.38 ± 1.344 39.65 ± 0.654 36.23 ± 9.381 240 79.19 ± 2.965 22.75 ± 4.482 38.62 ± 14.098 27.63 ±0.987 26.66 ± 9.892 270 74.89 ± 3.341 15.73 ± 3.345 31.17 ± 6.260 24.19 ± 5.128 21.17 ± 0.739 300 70.05 ± 3.097 11.07 ± 1.432 28.77 ± 5.858 22.63 ±5.708 17.6 ± 2.950 330 64.82 ± 6.532 6.98 ± 2.913 25.75 ± 5.820 19.58 ±6.203 16.96 ± 5.229 360 56.30 ± 5.298 6.73 ± 2.327 21.60 ± 4.156 19.28 ± 6.052 16.00 ± 5.279 Keterangan : K = Kontrol, I = Indometasin, FEA= Fraksi Etilasetat, FEA30 = FEA dosis 30 mgKgBB, FEA45 = FEA dosis 45 mgKgBB, FEA60 = FEA dosis 60 mgKgBB Tabel 2 memperlihatkan bahwa persentase radang rata-rata tertinggi pada kelompok kontrol adalah 79,19 pada perlakuan 240 menit t 240 dan menjadi 56,30 setelah perlakuan t 360 . Persen radang rata-rata tertinggi suspensi indometasin adalah 40,69 pada perlakuan t 180 dan menjadi 6,73 setelah perlakuan t 360 . FEA dosis 30 mgKg BB adalah 60,01 pada perlakuan t 180 dan menjadi 21,60 setelah perlakuan t 360 . FEA dosis 45 mgKg BB adalah 53,72 pada perlakuan t 180 dan menjadi 19,28 setelah perlakuan t 360 . FEA dosis 60 Universitas Sumatera Utara mgKg BB adalah 40,53 pada perlakuan t 180 dan menjadi 16,00 setelah perlakuan t 360 . Ini menunjukkan bahwa suspensi FEA dosis 30 mgKgBB, 45 mgKgBB dan 60 mgKgBB memberikan efek penurunan radang pada telapak kaki tikus, namun efek yang diberikan lebih kecil dari suspensi indometasin. Jika dilihat perbandingan ketiga dosis, maka FEA dengan dosis 60 mgKgBB memiliki efek antiinflamasi yang lebih besar bila dibandingkan dengan FEA dosis 30 mgKgBB dan 45 mgKg BB. Gambar1. Grafik persentase radang rata-rata tiap waktu pengamatan bahan uji bentuk suspensi Keterangan : FEA = Fraksi etilasetat daun dandang gendis Persentase radang kaki tikus yang lebih kecil menunjukkan bahwa suspensi indometasin dan suspensi FEA mampu menekan peradangan pada tikus yang disebabkan karagenan. Hal ini menunjukkan bahwa fraksi etilasetat daun dandang gendis memiliki efek antiinflamasi. Sesuai dengan hasil skrining fitokimia yang menyatakan tumbuhan ini mengandung senyawa flavonoid, dan tanin. Ada tidaknya perbedaan dari setiap perlakuan pada tiap kelompok hewan 10 20 30 40 50 60 70 80 90 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 Waktu menit R a d a n g CMC 0.5 Indometasin FEA 30 mgKgBB FEA 45 mgKgBB FEA 60 mgKgBB Universitas Sumatera Utara coba, dilakukan analisis variansi ANAVA terhadap persen radang. Hasil analisis variansi diperoleh harga F hitung lebih besar dari F tabel yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan pada menit ke-30 sampai menit ke-360. Ini menunjukkan semua jenis perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap radang telapak kaki tikus yang disebabkan oleh karagenan. Selanjutnya untuk mengetahui kelompok perlakuan mana yang memiliki pengaruh sama atau berbeda antara satu dengan lainnya dilakukan uji Duncan lampiran 17, halaman 62. Uji ini dilakukan karena percobaan memerlukan penilaian terhadap seluruh pasangan rataan perlakuan. Persentase penghambatan radang rata-rata dapat dihitung dari persentase radang rata-rata telapak kaki tikus. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3 dan grafiknya dapat dilihat pada Gambar 2. Table 3. Persentase penghambatan radang rata-rata tiap waktu pengamatan fraksi etilasetat bentuk suspensi. Waktu menit Perlakuan I FEA30 FEA45 FEA60 30 46.92 3.98 14.4 44.11 60 35.68 23.76 12.82 44.63 90 40.47 11.08 19.85 37.13 120 45.71 26.24 27.85 42.86 150 47.66 26.84 36.52 49.93 180 36.36 15.20 24.09 39.45 210 56.7 19.83 46.47 51.09 240 71.27 51.24 65.12 66.34 270 78.99 58.37 67.69 71.74 300 84.19 58.94 67.70 74.87 330 89.23 60.28 69.80 73.84 360 87.96 61.64 65.75 71.58 Keterangan : I = Indometasin, FEA= Fraksi Etilasetat, FEA30 = FEA dosis 30mgKgBB, FEA45 = FEA dosis 45 mgKgBB, FEA60 = FEA dosis 60 mgKgBB Universitas Sumatera Utara Gambar 2. Grafik presentase penghambatan Radang rata-rata tiap waktu pengamatan bahan uji bentuk suspensi. Keterangan : FEA = Fraksi etilasetat daun dandang gendis

4.5 Hasil Uji Antiinflamasi Fraksi Etilasetat yang Diperangkapkan dalam Matriks Nata de Coco