Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli

dengan benda jaminannya adalah mobil yang menjadi objek jual-beli dengan kredit. Namun walaupun mobil yang menjadi objek jual-beli dengan kredit yang menjadi jaminannya, mobil tersebut tetap berada dibawah kekuasaan pihak debitur, dan yang ada ditangan kreditor sebagai jaminannya adalah BPKB dari mobil tersebut, sehingga kreditor tidak bisa menguasai mobil yang menjadi jaminan kredit tersebut selama debitur tetap menjalankan kewajibannya untuk melunasi hutangnya sampai waktu yang telah diperjanjikan.

D. Hak dan Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli

Untuk melaksanakan suatu perbuatan hukum yang salah satunya adalah jual-beli harus terlebih dahulu membentuk suatu perjanjian antara penjual dan pembeli, namun sebelum membuat suatu perjanjian, haruslah terlebih dahulu membuat atau menentukan isi dari perjanjian tersebut dimana isi dari perjanjian tersebut adalah hak dan kewajiban yang harus dimiliki oleh para pihak yaitu penjual dan pembeli. Dengan kata lain isi dari perjanjian adalah hak dan kewajiban dari pihak yang membuat perjanjian tersebut, dalam hal jual beli adalah penjual dan pembeli. Hak dan kewajiban tidak hanya timbul dari apa yang ada dalam suatu perjanjian yang telah dibuat, akan tetapi juga termasuk segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan, dan undang-undang. Hal ini diatur dalam Pasal 1339 KUHPerdata, dimana dalam Pasal tersebut dinyatakan: “Suatu perjanjian tidak hanya mengikat untuk hal-hal yang dengan tegas dinyatakan didalamnya, tetapi juga untuk segala sesuatu yang menurut sifat perjanjian, diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan atau undang-undang. 8. Hak dan Kewajiban Penjual Menurut Pasal 1474 KUHPerdata terdapat dua kewajiban pokok dari penjual, yaitu: a. Menyerahkan barangnya b. Menanggungnya Kewajiban penyerahan barang diatur dalam Pasal 1475 KUHPerdata sampai dengan Pasal 1484 KUHPerdata. Sedangkan kewajiban menanggungnya diatur didalam Pasal 1491 KUHPerdata sampai dengan Pasal 1492 KUHPerdata. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa: 1 Menyerahkan barangnya Yang dimaksud menyerahkan barang adalah tindakan untuk memindahkan suatu barang yang telah dijual oleh penjual kedalam kekuasaan dan kepunyaan pembeli. Dengan dilakukannya suatu penyerahan yang dilakukan oleh penjual kepada pembeli dalam suatu jual-beli maka pembeli mendapat hak milik atas barang yang dibeli. Pengertian tersebut terdapat dalam Pasal 1475 KUHPerdata.Berdasarkan Pasal 1476 KUHPerdatadinyatakan bahwa mengenai biaya penyerahan, dimana biaya penyerahan dipikul oleh sipenjual sedangkan biaya pengambilan dipikul oleh si pembeli, jika tidak telah diperjanjikan sebaliknya.Penjual diwajibkan menyerahkan barang yang dijual seutuhnya, sebagaimana dinyatakan dalam perjanjian. Dengan beberapa perubahan seperti apa yang ditentukan dalam Pasal 1483 sampai dengan Pasal 1488 KUHPerdata. Hal ini berlaku bagi benda bergerak dan benda tidak bergerak. 2 Menanggungnya Pada Pasal 1474 KUHPerdata telah dinyatakan bahwa sipenjual wajib memberikan tanggungan terhadap benda yang dijualnya. Penanggungan yang dimaksud terdapat didalam Pasal 1491 KUHPerdata, yaitu: a Penguasaan benda yang dijual secara aman dan tentram. b Terhadap adanya cacat-cacat barang tersebut yang tersembunyi, atau yang sedemikian rupa sehingga menerbitkan alasan untuk pembatalan pembeliannya. Berdasarkan pasal 1492 KUHPerdata meskipun pada waktu penjualan dilakukan tidak ada dibuat janji tentang penanggungan, namun sipenjual adalah demi hukum diwajibkan menanggung sipembeli terhadap suatu penghukuman untuk menyerahkan seluruh atau sebagian benda yang dijual kepada sebagian pihak ketiga, atau terhadap beban-beban yang menurut keterangan seorang pihak ketiga dimilikinya atas benda tersebut dan yang tidak diberitahukan sewaktu pembelian dilakukan. Berdasarkan pasal tersebut dapat diketahui walaupun sebelumnya tidak ada perjanjian mengenai penanggungan terhadap barang yang dibeli dalam suatu perjanjian jual-beli, pihak penjual tetap akan menanggung sipembeli terhadap barang yang dijual penjual kepada pembeli sehingga dapat dipastikan barang tersebut merupakan barang yang aman. Bukan merupakan barang pihak ketiga yang dijual oleh penjual kepada pembeli tanpa sepengetahuan pihak ketiga sebagai pemilik barang tersebut.Namun ketentuan dalam Pasal 1492 KUHPerdata ini dapat dibantahkan oleh keterangan Pasal 1493 KUHPerdata. Dimana dalam pasal 1493 KUHPerdata ini para ihak dapat membuat persetujuan istimewa yaitu dapat memperluas dan mengurangi kewajiban yang ditetapkan oleh Undang- Undang sehingga mereka dapat membuat perjanjian bahwa sipenjual terbebas dari segala pertanggungan yang dibebankan kepadanya terhadap barang yang menjadi objek jual-beli tersebut. Namun ketentuan dalam Pasal 1493 KUHPerdata ini juga ditentang dalam Pasal 1494 KUHPerdata dan 1495 KUHPerdata, dimana dalam Pasal 1494 KUHPerdatadinyatakan meskipun telah diperjanjikan bahwa sipenjual tidak akan menanggung suatu apapun, namun dia tetap bertanggung jawab tentang apa yang berupa akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan olehnya dan segala perjanjian yang bertentangan dengan ini adalah batal. Dan dalam Pasal 1495 KUHPerdata dinyatakan si penjual dalam hal adanya janji yang sama jika terjadi suatu penghukuman untuk menyerahkan barang yang dijual kepada orang lain, diwajibkan mengembalikan harga pembelian, kecuali apabila sipembeli pada waktu pembelian dilakukan, mengetahui tentang adanya penghukuman untuk menyerahkan barang yang dibelinya, atau jika ia telah membeli barangnya dengan pernyataan akan memikul sendiri untung ruginya. Dalam Pasal 1496 KUHPerdata dikatakan jika dijanjikan penanggungan, atau jika tentang itu tiada suatu perjanjian, maka sipembeli berhak dalam halnya suatu penghukuman untuk menyerahkan barang yang dibelinya kepada orang lain dengan menuntut kembali si penjual: 1 Pengembalian uang harga pembelian; 2 Pengembalian hasil-hasil jika ia diwajibkan menyerahkan hasil- hasil itu kepada si pemilik yang melakukan penuntutan penyerahan; 3 Biaya yang dikeluarkan berhubungan dengan gugatan sipembeli untuk ditanggung, begitu pula biaya yang telah biaya yang telah dikeluarkan oleh si penggugat asal; 4 Penggantian biaya kerugian dan bunga beserta biaya perkara mengenai pembelian dan penyerahannya, sekedar itu telah dibayar oleh si pembeli. Pasal 1405 KUHPerdata dinyatakan bahwa si Penjual diwajibkan menanggung terhadap cacat tersembunyi pada barang yang dijual, yang membuat barang itu tak sanggup untuk pemakaian yang dimaksud, atau yang demikian mengurangi pemakaian itu sehingga, seandainya sipembeli mengetahui cacat itu, ia sama sekali tidak akan membeli barangnya, atau tidak akan membelinya selain dengan harga yang kurang. Dari isi Pasal 1405 KUHPerdata tersebut dapat kita ketahui bahwa yang dikatakan cacat tersembunyi adalah suatu cacat terhadap barang yang membuat barang tersebut tidak bisa digunakan sesuai fungsi pemakaiannya atau tidak bisa menggunakan secara penuh fungsi dari benda tersebut sehingga barang tersebut menjadi barang yang tidak sempurna, sehingga apabila pembeli mengetahui cacat terhadap barang tersebut maka pembeli tidak akan membeli barang tersebut atau membelinya dengan harga yang lebih rendah.Dalam Pasal 1505 KUHPerdatadinyatakan bahwa si Penjual tidaklah diwajibkan menanggung terhadap cacat yang kelihatan yang dapat diketahui sendiri oleh si Pembeli. Dari isi Pasal 1505 KUHPerdata dapat disimpulkan bahwa cacat dari suatu barang tersebut diluar tanggungan si penjual apabila sipembeli mengetahui adanya cacat terhadap barang tersebut dan dia tetap membelinya.Sedangkan Hak-hak dari penjual adalah menerima harga barang atau meminta pembayaran seketika dari pihak pembeli yang membeli barang yang dijual oleh si Penjual sesuai dengan kesepakatan harga antara kedua pihak dalam suatu transaksi jual-beli tersebut kecuali di janjikan lain. Maksudnya dijanjikan lain adalah apabila dalam proses jual-beli tersebut pihak penjual dan pembeli telah sepakat bahwa pembayaran atas barang yang dijual pihak penjual dilakukan secara berkala atau menyicil oleh pihak pembeli.

9. Hak dan Kewajiban Pembeli

Kewajiban pembeli dalam suatu perjanjian jual-beli diatur dalam Pasal 1513 KUHPerdata, dimana dalam Pasal tersebut dinyaatakan kewajiban utama pembeli adalah membayar harga pembelian pada waktu dan tempat sebagaimana ditetapkan menurut perjanjian. Namun apabila hal tersebut tidak ditetapkan dalam perjanjian antara penjual dan pembeli maka berdasarkan ketentuan Pasal 1514 KUHPerdata pembayaran dilakukan ditempat dan pada saat penyerahan barang. Sedangkan Hak-hak pembeli dalam suatu perjanjian jual beli adalah mendapatkan jaminan dari penjual mengenai kenikmatan dan ketentraman serta tidak adanya cacat tersembunyi pada barang yang dibelinya dari pihak penjual, hak pembeli ini terdapat didalam Pasal 1504 KUHPerdata. Selain dari hak untuk menerima jaminan pembeli juga berhak untuk menunda pembayaran harga barang. Dalam hal pembeli terganggu menikmati barang yang dibelinya, ketentuan tersebut terdapat didalam Pasal 1516 KUHPerdata. 69 BAB IV TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERGANTIAN DEBITUR DALAM PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL SECARA KREDIT DI PT. DAYA ADICIPTA WIHAYA DI MEDAN

A. Status Hukum PT.Daya Adicipta Wihaya di Medan