dibayarkan oleh pembeli secara berkala berdasarkan waktu yang telah disepakati antara penjual dan pembeli sedangkan barang yang dijual langsung
diserahkan oleh si penjual kepada sipembeli. Harga jual yang ditawarkan kepada pembeli tentu lebih tinggi
dibandingkan dengan harga jual dengan jual-beli tanpa kredit yaitu jual beli dengan membayar langsung yaitu pembayaran secara cash, hal ini dilakukan
karena adanya kepentingan dari si penjual terhadap barang yang dijualnya karena adanya penambahan waktu yang diberikan penjual kepada si pembeli
untuk membayar barang yang sudah di beli sampai lunas.
B. Pengaturan Mengenai Perjanjian Jual-Beli Dengan Kredit
Berdasarkan pengertian diatas maka Perjanjian jual beli dengan kredit tidak sama dengan perjanjian jual beli biasa, terdapat perbedaan mulai dari cara
membayar harga barang secara berkala sampai dengan jumlah harga yang diberikan penjual kepada pembeli bisa saja lebih mahal dibandingkan dengan
harga barang yang dibeli secara kontan.Begitu juga dengan pengaturan terhadap perjanjian jual beli dengan kredit yang berbeda dengan perjanjian
jual beli biasa, dimana perjanjian jual beli biasa diatur dalam Pasal 1457 KUHPerdata sehingga dapat dikatakan perjanjian jual beli biasa merupakan
perjanjian yang bernama yang jelas pengaturannya ada didalam KUHPerdata. Sedangkan, pengaturan mengenai perjanjian jual-beli dengan kredit sama
sekali tidak disebutkan secara jelas pengaturannya didalam KUHPerdata, sehingga perjanjian jual beli dengan kredit dapat disebut dengan perjanjian
tidak bernama karena tidak ada diatur secara jelas dalam KUHPerdata, dimana pengaturan mengenai perjanjian tidak bernama ini terdapat didalam Pasal
1319 KUHPerdata. Pasal 1319 KUHPerdata dinyatakan bahwa semua perjanjian, baik yang mempunyai suatu nama khusus, maupun yang tidak
terkenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan-peraturan umum yang termuat didalam bab ini dan bab yang lalu. Hal ini dikarenakan suatu
perjanjian jual beli dengan kredit ini adalah suatu bentuk perkembangan perjanjian jual beli yang ada di masyarakat sehingga pengaturannya belum
diatur jelas dalam KUHPerdata. Namun perjanjian jual-beli dengan kredit ini juga dapat dipersamakan dengan perjanjian pinjam meminjam yang diatur
didalam Pasal 1754 KUHPerdata, dimana dalam Pasal 1754 KUHPerdata ini dinyatakan bahwa perjanjian pinjam-meminjam adalah perjanjian dengan
mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang habis karena pemakaian, dengan syarat bahwa
pihak yang belakangan ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari macam dan keadaan yang sama pula. Dikatakan suatu perjanjian jual-beli
dengan kredit sama dengan perjanjian pinjam meminjam karena pada pejanjian jual beli dengan kredit adalah adanya kewajiban pembeli untuk
membayarkan sisa harga suatu barang yang dibeli oleh pembeli dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dan disepakati oleh penjual dan pembeli. Dengan
kata lain perjanjian jual beli dengan kredit sama dengan perjanjian kredit dan termasuk kedalam suatu kredit konsumtif yaitu penggolongan kredit
berdasarkan tujuan penggunaannya. Karena dapat dikatakan suatu perjanjian jual beli dengan kredit adalah termasuk kedalam suatu kredit konsumtif maka
perjanjian jual beli dengan kredit ini juga terdapat pengaturannya didalam
Undang-Undang Perbankan.
C. Jaminan Dalam Perjanjian Jual-Beli Mobil Dengan Kredit