2. Konsepsi
Konsep adalah suatu bagian terpenting dari teori. Konsepsi diterjemahkan sebagai usaha membawa sesuatu dari abstrak menjadi sesuatu yang konkrit, yang
disebut dengan operasional definition.
30
Pentingnya definisi operasional adalah untuk menghindarkan perbedaan pengertian atau penafsiran mendua dubius dari suatu
istilah yang dipakai.
31
Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini harus didefinisikan beberapa konsep dasar, agar secara operasional
diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, dalam
rangka menyamakan persepsi yakni sebagai berikut:
b. Lembaga pembiayaan dalam penulisan ini adalah: Perusahaan Pembiayaan
Konsumen yang berupa badan usaha yang melakukan pembiayaan pengadaan barang dalam hal ini kendaraan bermotor yaitu mobil untuk kebutuhan
konsumen dengan melakukan pembayaran dengan sistem angsuran atau berkala.
c. Kredit macet adalah jika terdapat keterlambatan pembayaran angsuran atau
cicilan pada tanggal yang telah ditentukan dalam perjanjian kredit, keterlambatan mana dilakukan oleh debitur sudah termasuk pada pokok dan
bunga hutangnya yang telah melampaui waktu 21 duapuluh satu hari dari tanggal angsuran yang telah ditetapkan.
30
Sutan Remy Sjahdeini, Op.cit, hal. 10.
31
Tan Kamello, “Perkembangan Lembaga Jaminan Fidusia: Suatu Tinjauan Putusan Pengadilan dan Perjanjian di Sumatera Utara”, Disertasi, PPs-USU, Medan 2002, hal. 35.
Universitas Sumatera Utara
d. Benda bergerak adalah benda yang karena sifatnya dapat dipindahkan atau
karena ditentukan undang-undang, benda bergerak dalam penulisan tesis ini adalah kendaraan bermotor dalam hal ini mobil.
e. Akta jaminan fidusia adalah akta notaris yang berisikan pemberian jaminan
fidusia kepada kreditur tertentu sebagai jaminan untuk pelunasan piutangnya yang ditentukan dalam undang-undang.
f. Debitur adalah orang yang memiliki hutang kepada lembaga pembiayaan
lainnya karena perjanjian atau undang-undang. g.
Kreditur adalah lembaga pembiayaan lainnya yang mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-undang.
h. Eksekusi di bawah tangan adalah upaya kreditur untuk merealisasikan haknya
yang dilakukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dengan cara demikian dapat diperoleh harga tertinggi yang menguntungkan para pihak.
G. Metode Penelitian 1.
Spesifikasi Penelitian
“ Penelitian ini berdasarkan yuridis empiris dilakukan dengan cara meneliti
di lapangan dengan cara wawancara dengan responden yang merupakan data primer dan meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder dan disebut juga
penelitian kepustakaan.”
32
32
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hal. 10.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti, penelitian ini diarahkan untuk mengetahui secara lebih mendalam serta menganalisa prosedur eksekusi di bawah
tangan objek jaminan fidusia atas kredit macet kepemilikan mobil KPM di lembaga keuangan non-bank pada PT. Batavia Prosperindo Finance, Cabang Medan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian yuridis-empiris, karena penelitian ini menitikberatkan pada penelitian lapangan yang menjelaskan situasi
serta hukum yang berlaku dalam masyarakat secara menyeluruh, sistematis, faktual, akurat mengenai fakta-fakta yang semuanya berhubungan dengan judul tesis. segi
peraturan perundang-undangan yang berlaku, dokumen-dokumen dan berbagai teori.
33
2. Lokasi Penelitian