4. Kartu Kredit
Penggunaan alat bayar dalam bentuk uang dan cek telah lama dipakai manusia, dalam perkembangannya penggunaan kedua alat pembayaran tersebut
ternyata dirasakan belum praktis dan tidak aman. Maka berkembanglah bentuk alat bayar lain, yaitu kartu kredit. Di Indonesia perkembangan penggunaan kartu kredit
sebagai alat pembayaran sangat pesat terutama di kalangan lapisan masyarakat menengah dan atas. Perkembangan tersebut tidak terlepas dari beberapa adanya
faktor, antara lain faktor keamanan, kemudahan, kepraktisan, dan bonafiditas, atau prestise dari penggunaan kartu kredit. Dengan demikian menggunakan kartu kredit
transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan aman, mudah, dan lancar sekaligus bisa meningkatkan prestise seseorang.
Pengertian kartu kredit merupakan salah satu alat bayar dalam transaksi perdagangan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Istilah kartu kredit
dalam bahasa Inggris disebut credit card yang didalamnya mencantumkan identitas pemegang kartu kredit dan penerbit, yaitu bank dan perusahaan pembiayaan. Selain
menunjukkan identitas pemegang dan penerbit istilah kartu kredit menunjukkan cara pembayaran yang dilakukan dengan tidak menggunakan uang tunai, meskipun
transaksinya dilakukan secara tunai. Umumnya kartu kredit dibuat dari bahan plastik dan berukuran kecil, sehingga istilah kartu kredit sering disebut juga kartu plastik.
Dengan bentuk dan ukuran yang kecil, menjadikan kartu kredit sebagai alat bayar yang aman, praktis, mudah, dan meningkatkan prestise bagi pemegangnya.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati, kartu kredit adalah alat pembayaran melalui jasa bank atau perusahaan pembiayaan dalam transaksi jual beli
barang dan jasa, atau alat untuk menarik uang tunai dari bank.
41
Berdasarkan perjanjian tersebut peminjam memperoleh pinjaman dana dari bank atau perusahaan
pembiayaan. Peminjam dana adalah pihak yang menerima kartu kredit, yang disebut juga pemegang kartu, dan bank atau perusahaan pembiayaan pihak yang
menyerahkan kartu kredit yang disebut penerbit. Sebagai salah bentuk alat pembayaran, kartu kredit memiliki karakteristik
sendiri yang berbeda dengan jenis alat pembayaran lainya. Secara yuridis karekteristik kartu kredit ditinjau dari KUHPerdata sebagai perjanjian dan dari segi
KUHDagang sebagai surat berharga. Dilihat KUHPerdata pembiayaan kredit meliputi 2 dua jenis perjanjian, yaitu
perjanjian penerbit kartu kredit dan perjanjian pengguna kartu kredit. Dalam KUHPerdata perjanjian penerbit kartu kredit digolongkan dalam perjanjian pinjam
pakai habis. Adapun perjanjian penggunaan kartu kredit digolongkan dalam perjanjian jual beli bersyarat. Dilihat dari KUHDagang meskipun kartu kredit mirip
dengan surat berharga, namun karena kartu kredit hanya memenuhi 1 satu dari 3 tiga fungsi utama surat berharga, yaitu sebagai alat bayar, maka kartu kredit
secara hukum tidak dapat dikatakan sebagai surat berharga.
41
Ibid, hal. 230.
Universitas Sumatera Utara
5. Perdagangan Surat Berharga