Hasil analisis bivariat dengan chi-square test antara variabel kemudahan mendapatkan obat dengan kepatuhan minum obat menunjukkan hubungan yang
bermakna secara statistik nilai p0,05 sehingga faktor ini berhubungan dengan kepatuhan pasien dalam meminum obatnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
4.2.14 Faktor Pelayanan Apotik
Berdasarkan hasil penelitian, jumlah pasien yang mengaku puas terhadap pelayanan apotik adalah sebanyak 109 orang 99,10, sedangkan yang
menyatakan tidak puas berjumlah 1 orang 0,9. Hasil analisis bivariat dengan chi-square test antara variabel pelayanan
apotik dengan kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obatnya tidak menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik dengan nilai 0,158
p0,05 sehingga faktor ini tidak berhubungan dengan kepatuhan pasien dalam meminum obatnya. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
4.3 Analisis Multivariat
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada 13 variabel independen yang berpengaruh terhadap ketidakpatuhan pasien dalam melaksanakan terapi
obat, sedangkan hanya 1 variabel yang tidak menunjukkan hubungan yang bermakna secara statistik. Selanjutnya, untuk mengetahui bentuk hubungan antara
variabel tersebut dan untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh, maka dilakukan analisis multivariate terhadap seluruh variabel independen dengan
regresi logistik ganda, menggunakan metode Backward Wald pada program SPSS Version 13.0.
Hasil analisis regresi logistik ganda variabel independen yang berhubungan dengan ketidakpatuhan pasien dalam melaksanakan terapi obat
dengan menggunakan metode Backward Wald ditunjukkan pada Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil uji regresi logistik ganda metode Backward Wald Beberapa variabel yang berhubungan dengan ketidakpatuhan pasien
hipertensi dalam melaksanakan terapi obat
B S.E. Wald df Sig.
ExpB 95.0 C.I.for
EXPB Lower Upper
Step 1a
Umur 2.234
.972 5.28
2 1
0.02 2
9.334 1.389
62.712 Pendidik
an -2.991
1.33 5
5.01 6
1
0.02 5
.050 .004
.688 Lama
menderit a
-1.754 .852
4.23 5
1
0.04
.173 .033
.920
kesembu han
pasien 3.053
1.49 4.19
9 1
0.04
21.189 1.142 393.056
Banyakn ya jenis
obat -.215
.605 .127 1
0.72 2
.806 .246
2.637
Check Up
2.330 1.16
9 3.97
5 1
0.04 6
10.283 1.040 101.655
reaksi obat
merugika n
-1.739 .881
3.89 9
1
0.04 8
.176 .031
.987
pengobat an lain
-2.400 .976
6.04 3
1
0.01 4
.091 .013
.615 pelayana
n kesehata
n -1.855
1.63 1.29
4 1
0.25 5
.156 .006
3.821
pelayana -.813
1.61 .252
1 0.61
.444 .019
10.603
Universitas Sumatera Utara
n dokter 9
6 informasi
penyakit 2.728
1.03 3
6.97 8
1
0.00 8
15.298 2.022 115.765
mahalnya pengobat
an -3.637
1.79 8
4.09 4
1
0.04 3
.026 .001
.892
kemudah an
mendapat kan obat
2.165 1.80
3 1.44
1 1
0.23 8.711
.254 298.397
Constant -
15.328 401
92.9 74
.000 1
1.00 .000
Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa variabel usia, pendidikan,
lamanya menderita hipertensi, tingkat kesembuhan yang telah dicapai pasien, rutinnya pasien melakukan Check Up, adanya reaksi obat merugikan yang
dirasakan oleh pasien, pasien menjalani pengobatan lain serta mahalnya biaya pengobatan ternyata berpengaruh terhadap ketidakpatuhan pasien dalam
melaksanakan terapi obat. model persamaan statistik yang diperoleh dari hasil analisis tersebut adalah :
ln p = -15,328 + 2,234 usia + -2,991 Pendidikan + -1,754 Lamanya Menderita 1- p + 3,053 Kesembuhan Pasien + 2,330 Check Up + -1,739 Reaksi Obat
yang merugikan + -2,400 Pengobatan Lain + 2,728 Informasi + -3,637 Mahalnya Biaya Pengobatan
Universitas Sumatera Utara
4.4 Pembahasan 4.4.1 Hubungan Usia dengan Ketidakpatuhan Pasien