Pengisian, Peminjaman Pengambilan Rekam Medis Kerahasiaan Rekam Medis

e. Wajib memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit kepada dokter yang merawatnya. 2. Hak dan kewajiban dokter : a. Berhak atas privasi berhak menuntut apabila nama baiknya tercemarkan oleh pasien. b. Berhak mendapatkan informasi secara lengkap dari pasien. c. Berhak memperoleh informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya. d. Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelah pasien meninggal dunia. e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kebenaran. 3. Hak dan kewajiban pemberi pelayan kesehatan provider a. Berhak memberi syarat bahwa pasien harus menaati segala peraturan rumah sakit dan instruksi yang diberikan dokter kepadanya. b. Wajib mematuhi perundang-undangan dan aturan-aturan yang dikeluarkan pihak pemerintah. c. Wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan duty of care. d. Wajib menyediakan sarana dan prasarana umum yang dibutuhkan. e. Wajib merujuk ke rumah sakit lain jika rumah sakit tersebut tidak memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. f. Membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan medis, penunjang medis, dan non-medis.

2.1.10 Pengisian, Peminjaman Pengambilan Rekam Medis

1. Pengisian RM Ketentuan dalam pengisian dokumen RM milik pasien antara lain : a. Pengisian RM harus lengkap dan selesai dalam 1x24 jam. b. Diisi oleh tenaga medis dokter sebagai penanggung jawab. c. Setiap kali memberi pelayanan kesehatan haru ditulisdicatat dan ditandatangani. Universitas Sumatera Utara d. Jika RM belum lengkap, harus dilengkapi dalam 2x24 jam. e. Penulisan yang dibuat oleh residen harus diketahui oleh dokter yang membimbingnya. f. Dokter yang merawat dapat memperbaiki kesalahan penulisan dan pada saat itu juga disertai paraf. g. Penghapusan tulisan dengan cara apapun tidak diperbolehkan. 2. Peminjaman pengambilan dokumen RM a. Peminjaman RM untuk keperluan pembuatan makalah, riset, dan lain-lain oleh doktertenaga kesehatan lainnya, sebaiknya dikerjakan di kantor Unit Rekam Medis. b. Mahasiswa kedokteran dapat meminjam RM jika dapat menunjukkan surat pengantar dari pihak universitas yang menugaskannya. c. Menulismencatat dokumen RM yang dipinjam dalam buku peminjaman. d. Dalam pengambilan dokumen RM, petugas rekam medis, khususnya di bagian filling harus meletakkan traser yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan dokumen rekam medis. Apabila di dalam penelitian tersebut diharuskan melaksanakan wawancara dengan petugas rekam medis, maka peneliti harus membuat surat pernyataan persetujuan informed consent mengikuti penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kesediaan responden petugas rekam medis atau pasien di pelayanan kesehatan sebagai subjek penelitian, supaya di kemudian hari tidak ada permasalahan yang timbul setelah dilaksanakan suatu penelitian di unit rekam medis.

2.1.11 Kerahasiaan Rekam Medis

Kerahasiaan isi RM yang berupa identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan riwayat pengobatan harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, petugas kesehatan lain, petugas pengelola, dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Tentang petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan medical record rumah sakit yang berbunyi, “Isi RM adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiaannya”. Untuk melindungi kerahasiaan tersebut, maka dibuat ketentuan sebagai berikut Rustiyanto, 2007 : Universitas Sumatera Utara a. Hanya petugas RM yang diizinkan masuk ruang penyimpanan rekam medis. b. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi RM untuk badan-badan atau perorangan, kecuali yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Selama penderita dirawat, rekam medis menjadi tanggung jawab perawat ruangan dan menjaga kerahasiaannya. Untuk keperluan tertentu RM tersebut dapat dibuka dengan ketentuan: 1. Untuk kepentingan kesehatan pasien. 2. Atas perintah pengadilan untuk penegakan hukum. 3. Permintaan danatau persetujuan pasien sendiri. 4. Permintaan lembaga institusi berdasarkan undang-undang. 5. Untuk kepentingan penelitian, audit, dan pendidikan dengan syarat tidak menyebutkan identitas pasien. Pengetahuan 2.2.1 Pengertian Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui mengenai sesuatu. Lebih jelasnya, pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang overt behavior Notoatmodjo, 2003. Selain itu, pengetahuan adalah segala maklumat yang berguna bagi tugas yang akan dilakukan Chabris, 1983. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah persepsi yang jelas mengenai sesuatu, pemahaman, pembelajaran, pengalaman pratikal, kemahiran, serta kumpulan maklumat yang dapat digunakan untuk menjawab persoalan ataupun memecahkan masalah yang dihadapinya. Hasil penelitian Rogers 1974 dalam Notoatmodjo 2003, mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut menjadi proses yang berurutan yakni: Universitas Sumatera Utara 1. Awareness kesadaran, dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek. 2. Interest, dimana orang merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini sikap subjek sudah mulai timbul. 3. Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi. 4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.

2.2.2 Tingkat Pengetahuan