Penyimpanan Rekam Medis Hak dan Kewajiban pada Rekam Medis

b. Rekam Medis Elektronik RM yang dibuat dalam bentuk elektronik berupa data – data di komputer yang diisi dengan hanya mengetik di komputer. Bentuk RM ini sangat jarang ditemukan. Hanya ditemukan pada rumah sakit, klinik ataupun praktek dokter yang sudah moderen dan canggih. RM dalam bentuk ini memiliki beberapa keuntungan antara lain yaitu ringkas, bisa menampung dalam jumlah yang sangat banyak, tidak memakan banyak tempat dalam hal penyimpanan karena disimpan dalam bentuk data komputer, bisa disimpan lama. Di samping itu, kerugian dari RM bentuk ini juga ada yaitu mudah terserang virus yang merusak data, tidak semua orang bisa mengoperasikannya, hanya terjangkau oleh kalangan tertentu, dan tidak dapat dioperasikan apabila tidak ada sumber listrik. Masalah hukum lainnya adalah apakah RM elektonik tersebut masih dapat dikategorikan sebagai bukti hukum dalam kasus malpraktik di pengadilan. Pada kenyataannya, RM bentuk konvensional yang banyak ditemukan dan sebagai standar bentuk RM di dalam suatu rumah sakit, klinik, ataupun praktek dokter.

2.1.8 Penyimpanan Rekam Medis

Persoalan lama penyimpanan Rekam Medis timbul bila ruang tepat penyimpanan RM terbatas. RM yang baru terus bertambah, sementara ruangan tempat RM tidak mungkin menampung. Satu-satunya jalan keluar yang ditempuh adalah menyingkirkan sebagian RM yang diperkirakan tidak akan dipakai lagi. Dalam pasal 10 Permenkes No. 749a menyatakan secara tegas bahwa RM harus disimpan sekurang-kurangnya selama 5 tahun terhitung sejak saat pasien terakhir berobat. Rekam Medis yang tidak aktif dapat disimpan di ruangan lain atau dibuat microfilm. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, masa penyimpanan ini termasuk singkat. Di negara bagian California Amerika Serikat, penyimpanan rekam medis adalah 7 tahun sejak terakhir kali pasien berobat. Untuk pasien anak-anak, penyimpanan berkasnya bahkan sampai yang bersangkutan berusia 21 tahun , dan kalau perlu bahkan sampai 28 tahun. Di Pensylvania masa penyimpanannya lebih lama yaitu sampai 15 tahun, bahkan di negara Israel sampai 100 tahun. Dalam rangka penghematan ruangan penyimpanan, ada beberapa negara yang membolehkan berkas, Universitas Sumatera Utara yang berusia lebih dari 3 tahun dari saat terakhir pasien berobat, dialihkan menjadi berkas dalam microfilm.

2.1.9 Hak dan Kewajiban pada Rekam Medis

Oleh karena RM berisikan keterangan tentang pasien, yang didalamnya melibatkan banyak petugas kesehatan, di samping juga sarana pelayanan tempat diselenggarakannya pelayanan kesehatan, maka masalah hak dan kewajiban di seputar RM mencakup bidang yang amat luas dan komplek sekali. Hak adalah kekuasaan atau kewenangan yang dimiliki seseorang atau badan hukum untuk mendapatkan atau memutuskan untuk berbuat sesuatu, sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan. Dalam buku Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Wiyono, 2000, hak pasien yaitu hak pribadi yang dimiliki setiap manusia sebagai pasien. Hak dan kewajiban yang dimaksud, jika disederhanakan adalah sebagai berikut : 1. Hak dan kewajiban pasien : a. Berhak atas privasi dan kerahasiaan penyakit yang dideritanya, termasuk data- data medisnya. b. Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi : 1. Penyakit yang dideritanya. 2. Tindakan medis apa yang hendak dilakukan. 3. Komplikasi sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk mengatasinya. 4. Alternatif terapi lainnya. 5. Prognosanya. 6. Perkiraan biaya pengobatan. c. Pasien berhak menyetujui atau memberikan izin tindakan yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya. d. Pasien berhak menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri setelah memperoleh informasi yang jelas dalam keadaan kritis. Universitas Sumatera Utara e. Wajib memberikan informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit kepada dokter yang merawatnya. 2. Hak dan kewajiban dokter : a. Berhak atas privasi berhak menuntut apabila nama baiknya tercemarkan oleh pasien. b. Berhak mendapatkan informasi secara lengkap dari pasien. c. Berhak memperoleh informasi atau pemberitahuan pertama dalam menghadapi pasien yang tidak puas terhadap pelayanannya. d. Wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan setelah pasien meninggal dunia. e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan dan kebenaran. 3. Hak dan kewajiban pemberi pelayan kesehatan provider a. Berhak memberi syarat bahwa pasien harus menaati segala peraturan rumah sakit dan instruksi yang diberikan dokter kepadanya. b. Wajib mematuhi perundang-undangan dan aturan-aturan yang dikeluarkan pihak pemerintah. c. Wajib merawat pasien sebaik-baiknya dengan tidak membedakan kelas perawatan duty of care. d. Wajib menyediakan sarana dan prasarana umum yang dibutuhkan. e. Wajib merujuk ke rumah sakit lain jika rumah sakit tersebut tidak memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. f. Membuat standar dan prosedur tetap baik untuk pelayanan medis, penunjang medis, dan non-medis.

2.1.10 Pengisian, Peminjaman Pengambilan Rekam Medis