Wina Yulinda : Pengaruh Empat Minggu Terapi Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemia Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009.
BAB 5 HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Unit Rehabilitasi Medik URM RSUP H. Adam Malik Medan yang terletak di Jalan Bunga Lau nomor 17 Medan, Sumatera
Utara. URM RSUP Adam Malik berada di lantai 1 gedung C. URM memiliki beberapa sub-bagian, yaitu bagian fisioterapi, bagian okupasional terapi, bagian
terapi bicara, dan bagian ortostatik prostetik. Populasi penelitian ini adalah penderita stroke iskemia yang berkunjung ke Bagian Fisioterapi URM RSUP
H.Adam Malik. Bagian ini melakukan pelayanan terapi latihan selama lima hari kerja, yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu, mulai pukul 08.30 hingga
pukul 13.00 Wib.
5.1.2 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian
Selama periode pengambilan sampel, yaitu tanggal 1 Juni 2009 sampai 2 Juli 2009, terdapat 61 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Setelah diseleksi
berdasarkan kriteria eksklusi, subjek penelitian yang memenuhi syarat dan ikut dalam penelitian tinggal 44 orang, karena 16 orang dieksklusikan dengan alasan
serangan stroke lebih dari 6 bulan yang lalu dan 1 orang lainnya dieksklusikan dengan alasan menderita afasia motorik.
5.1.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Tabel 5.1 memperlihatkan bahwa dari 44 subjek penelitian, 25 orang 56,8 adalah pria dan 19 orang 43,2 adalah wanita. Rerata usia penderita
stroke iskemia 60,82 tahun SD = 9,49. Rentang usia 53-58 tahun memiliki
Wina Yulinda : Pengaruh Empat Minggu Terapi Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemia Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009.
proporsi kejadian stroke yang terbesar yaitu 15 orang 34,1. Rentang usia 65- 70 tahun sebanyak 11 orang 25, 59-64 tahun sebanyak 6 orang 13,6, 47-52
tahun dan 77-82 tahun masing-masing sebanyak 4 orang 9,1, 41-46 tahun dan 71-76 tahun sebanyak 2 orang 4,5. Pekerjaan subjek penelitian bervariasi,
namun yang paling banyak adalah IRT 25,0. Pensiunan sebanyak 9 orang 20,5, wiraswasta 8 orang 18,2, PNS 7 orang 15,9, veteran dan
pedagang masing-masing 2 orang 4,5, pegawai swasta dan supir masing- masing 1 orang 2,3.
Tabel 5.1. Karakteristik demografis penderita stroke iskemia yang diterapi latihan. Karkteristik Subjek
Frekuensi 1. Jenis Kelamin
Pria Wanita
25 19
56,8 43,2
2. Umur 41-46
47-52 53-58
59-64 65-70
71-76 77-82
Mean = 60,82 SD = 9,49 2
4 15
6 11
2 4
4,5 9,1
34,1 13,6
25,0
4,5 9,1
3. Pekerjaan PNS
Pensiunan IRT
Petani Wiraswasta
Veteran Pedagang
Pegawai swasta Supir
7 9
11 3
8 2
2 1
1 15,9
20,5 25,0
6,8 18,2
4,5 4,5
2,3 2,3
5.1.2.2 Kemampuan Motorik Subjek Penelitian Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa proporsi hemiparesis sinistra lebih besar
daripada hemiparesis dekstra 52,3 vs 47,7. Status fungsional penderita stroke iskemia di awal penelitian sebanyak 19 orang 43,2 mampu mandiri, 17
Wina Yulinda : Pengaruh Empat Minggu Terapi Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemia Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009.
orang 38,6 bergantung penuh pada orang lain, dan 8 orang 18,2 bergantung sebagian pada orang lain. Setelah empat minggu diterapi latihan,
terjadi peningkatan status fungsional sebagai berikut: yang mampu mandiri 33 orang 75, yang bergantung sebagian pada orang lain 6 orang 13,6, dan
yang bergantung penuh pada orang lain 5 orang 11,4. Tabel 5.2. Gambaran kemampuan motorik penderita stroke iskemia yang diterapi
latihan. Karkteristik Subjek
Frekuensi 1. Hemiparesis
Dekstra Sinistra
21 23
47,7 52,3
2. Nilai Indeks Barthel Awal 50 Bergantung penuh
50-70 Bergantung sebagian 70 Mandiri
17 8
19 38,6
18,2 43,2
3. Nilai Indeks Barthel Akhir 50 Bergantung penuh
50-70 Bergantung sebagian 70 Mandiri
5 6
33 11,4
13,6 75,0
Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa pria lebih banyak mengalami hemiparesis dekstra yaitu sebanyak 14 orang 56, sedangkan hemiparesis
sinistra 11 orang 44. Sebaliknya wanita lebih banyak mengalami hemiparesis sinistra 12 orang 63,2, sedangkan hemiparesis dekstra 7 orang 36,8.
Tabel 5.3. Proporsi bagian tubuh yang mengalami hemiparesis berdasarkan jenis kelamin penderita stroke iskemia yang diterapi latihan.
Hemiparesis Total
Dekstra Sinistra
Jenis kelamin Pria
14 11
25 Wanita
7 12
19 Total
21 23
44 Tabel 5.4 memperlihatkan bahwa di awal penelitian nilai indeks Barthel di
atas 70 lebih banyak pada pria, yaitu 11 orang 44, sedangkan wanita 8 orang 42,1. Nilai indeks Barthel kurang dari 50 juga lebih banyak pada pria, yaitu 10
Wina Yulinda : Pengaruh Empat Minggu Terapi Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemia Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009.
orang 40, sedangkan wanita 7 orang 36. Sebaliknya nilai indeks Barthel 50-70 lebih banyak pada wanita. Nilai indeks Barthel 50-70 lebih banyak pada
wanita, yaitu 4 orang 21,1, sedangkan pria 4 orang 16. Tabel 5.4. Proporsi status fungsional awal penderita stroke iskemia yang diterapi
latihan berdasarkan jenis kelamin. Kemampuan Fungsional
Total 50
50-70 70
Jenis kelamin Pria
10 4
11 25
Wanita 7
4 8
19 Total
17 8
19 44
Tabel 5.5 memperlihatkan bahwa setelah empat minggu diterapi latihan nilai indeks Barthel di atas 70 lebih banyak pada pria, yaitu 11 orang 44,
sedangkan wanita 8 orang 42,1. Sebaliknya nilai indeks Barthel 50-70 lebih banyak pada wanita, yaitu 3 orang 15,8, sedangkan pria 3 orang 12. Nilai
indeks Barthel kurang dari 50 juga lebih banyak pada wanita, yaitu 3 orang 15,8, sedangkan pria 2 orang 8.
Tabel 5.5. Proporsi status fungsional penderita stroke iskemia setelah empat minggu diterapi latihan berdasarkan jenis kelamin.
Kemampuan Fungsional Total
50 51-70
70 Jenis kelamin
Pria 2
3 20
25 Wanita
3 3
13 19
Total 5
6 33
44
5.1.2.3 Proporsi Faktor Risiko Stroke