Pelaksanaan Terapi Latihan pada Stadium Dini Akut

Wina Yulinda : Pengaruh Empat Minggu Terapi Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemia Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009.

2.2.5.1 Pelaksanaan Terapi Latihan pada Stadium Dini Akut

Stadium dini adalah stadium awal terjadinya stroke. Permasalahan yang timbul pada stadium dini antara lain: kelemahan otot flaksid, penurunan tonus otot hipotonus, hilangnya gerak tunggal, hilangnya reaksi keseimbangan Soeparman, 2004. Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul pada stadium dini, dikenal dua metode latihan: 1 Pendekatan Unilateral Pendekatan unilateral disebut juga pola tradisional atau compensatory rehabilitation Hamid dan Wahani, 1992. Pendekatan latihan ditujukan pada sisi yang sehat supaya dapat mengkompensasi sisi yang sakit, sedangkan sisi yang sakit dibiarkan karena dianggap sudah tidak berfungsi lagi. Akibatnya otot yang sehat menjadi hipertonus, pola gerak semakin tidak normal, dan timbul kondisi asimetri hemiplegic gait Hamid dan Wahani, 1992 dan Soeparman, 2004. 2 Pendekatan Bilateral Pendekatan bilateral disebut juga neurodevelopmental approach NDA Hamid dan Wahani, 1992. Prinsipnya, metode latihan ini diarahkan pada kedua sisi tubuh, baik sisi yang sakit maupun sisi yang sehat. Pengaturan posisi di ruangan harus diatur sedemikian rupa sehingga bagian yang sakit jangan berada di dekat dinding. Hal ini bertujuan agar sisi yang sakit mendapatkan stimulasi dengan sentuhan atau pijatan pengunjung, saudara, fisioterapis, atau tenaga medis lain Soeparman, 2004. Pola NDA terbukti memberikan hasil yang lebih baik daripada pola tradisional. Keunggulan pola NDA didukung kuat oleh konsep dan hasil-hasil penelitian mengenai neuroplastisitas dan konsep perkembangan refleks yang berhubungan dengan perkembangan motorik pada manusia Hamid dan Wahani, 1992. Berikut bentuk terapi latihan gerak yang diberikan pada stadium dini: a. Gerak pasif. b. Gerak aktif. Wina Yulinda : Pengaruh Empat Minggu Terapi Latihan Pada Kemampuan Motorik Penderita Stroke Iskemia Di RSUP H.Adam Malik Medan, 2009. c. Perubahan posisi telentang ke miring, dari kiri ke kanan, dan sebaliknya. d. Bergeser ke atas dan ke bawah. e. Bergeser ke kiri dan ke kanan. f. Bangkit duduk di tepi tempat tidur. g. Latihan keseimbangan duduk. h. Latihan pindah dari tempat tidur ke kursi, dan sebaliknya. i. Latihan berdiri, dilanjutkan latihan keseimbangan berdiri. Latihan di atas sangat berguna jika diberikan setiap hari, dua atau tiga kali. Setiap latihan sepuluh menit dan progresivitas latihan disesuaikan dengan kondisi penderita Soeparman, 2004.

2.2.5.2 Pelaksanaan Terapi Latihan pada Stadium Lanjut Pemulihan