Pengaruh Aktivitas Masyarakat terhadap Ekosistem Danau

danau adalah seperti tersebut diatas , maka jelaslah bahwa volume air akan bertukar setiap tiga tahun Damanik et al 1987, hlm : 201. Perairan darat yang ukurannya lebih besar dari kolam, biasanya disebut danau. Akan tetapi batas-batas ukuran ini tidak jelas. Bagi ahli limnologi kolam adalah sebuah perairan yang cukup dangkal sehingga cahaya dapat menembus sampai ke dasarnya sebaliknya, danau dalamnya sedemikian sehingga dasarnya selalu gelap, tidak tercapai oleh cahaya. Jika danau tidak mempunyai aliran keluar, akan terjadi timbunan mineral yang berasal dari daratan disekelilingnya Soemarwoto et al, 1990, hlm : 83. Menurut Soegianto 2005 danau memiliki tiga zona yang berbeda : 1. Zona litoral, dekat pantai dimana tumbuhan berakar dapat dijumpai; 2. Zona limnetik lapisan permukaan perairan terbuka, sinar matahari mampu menembus zona ini, dan didominasi oleh fitoplankton dan ikan yang berenang bebas, dan 3. Zona profundal, zona perairan dalam yang tidak dapat ditembus sinar matahari dan dihuni oleh organisme yang membuat liang di dasar perairan.

2.2. Pengaruh Aktivitas Masyarakat terhadap Ekosistem Danau

Aktivitas suatu komponen ekosistem selalu memberi pengaruh pada komponen ekosistem yang lain. Manusia adalah salah satu komponen yang penting. Sebagai komponen yang dinamis, manusia seringkali mengakibatkan dampak pada salah satu komponen lingkungan yang mempengaruhi ekosistem secara keseluruhan Asdak, 2002 , hlm: 10. Kristanto 2002, hlm : 72-73, menyatakan bahwa manusia merupakan bagian dari sistem ekologi ekosistem sebagai objek sekaligus subjek pembangunan. Permasalahan lingkungan yang sangat mendasar berkaitan dengan kepadatan penduduk maka kebutuhan pangan, pemukiman dan kebutuhan dasar lainnya yang akan meningkatkan limbah domestik dan limbah industri yang dihasilkan, sehingga Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009 terjadi pencemaran yang mengakibatkan perubahan besar dalam lingkungan hidup. Pencemaran atau polusi adalah suatu kondisi yang telah berubah dari suatu bentuk asal pada suatu keadaan yang lebih buruk. Pergeseran dari bentuk tatanan dari kondisi dasar ke kondisi yang lebih buruk ini dapat terjadi akibat adanya masukan dari bahan- bahan pencemar atau polutan Palar, 1994, hlm: 10-11. Menurut Soegianto 2005, hlm: 97 , pencemaran air yang dapat menyebabkan pengaruh berbahaya bagi organisme, populasi, komunitas, dan ekosistem. Tingkatan pengaruh pencemaran air terhadap manusia dikelompokkan sebagai berikut: 1. Kelas 1: Ganguan estetika bau, rasa, pemandangan. 2. Kelas 2: Gangguan atau kerusakan terhadap harta benda. 3. Kelas 3: Gangguan terhadap kehidupan hewan dan tumbuhan. 4. Kelas 4: Gangguan terhadap kesehatan manusia. 5. Kelas 5: Gangguan pada sistem reproduksi dan genetik manusia 6. Kelas 6: Gangguan ekosistem utama. Banyaknya bahan pencemar dapat memberikan dua pengaruh terhadap organisme perairan, terutama terhadap makrozoobenthos, yaitu membunuh spesies tertentu dan sebaliknya dapat mendukung perkembangan spesis lain. Jadi jika air tercemar ada kemungkinan terjadi pergeseran dari jumlah yang banyak dengan populasi yang sedang menjadi jumlah spesies yang sedikit tetapi populasinya tinggi. Oleh karena itu penurunan dalam keanekaragaman spesies dapat juga dianggap sebagai suatu pencemaran Sastrawijaya, 1991, hlm: 35, 83-87 .

2.3. Bentos