b. Kepadatan Relatif KR
KR =
∑
N ni
x 100 Dengan:
Ni = jumlah individu spesies i ∑N = total individu seluruh spesies
Brower et. al, 1990, hlm : 88.
c. Frekuensi Kehadiran FK
FK=
100 x
Plot Total
Jumlah jenis
suatu ditempati
yang Plot
Jumlah
dimana nilai FK : 0 – 25
= sangat jarang 25 – 50
= jarang 50 – 75
= sering 75
= sangat
sering Krebs,
1985, hlm
: 521.
d. Indeks Diversitas Shannon – Wiener H’
H’ =
∑
− pi
pi ln
dimana : H’
= indeks diversitas Shannon – Wiener Pi
= proporsi spesies ke –i ln
= logaritma Nature pi
=
∑
N ni
Perhitungan jumlah individu suatu jenis dengan keseluruhan jenis
Krebs, 1985,
hlm :
522.
Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009.
USU Repository © 2009
e. Indeks EquitabilitasIndeks Keseragaman E
E =
max H
H dimana :
H’ = indeks diversitas Shannon – Wienner
H max = keanekaragaman spesies maximum
= ln S dimana S banyaknya spesies Krebs, 1985, hlm : 522.
f. Kejenuhan oksigen
Harga kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
O
2
u Kejenuhan = x 100
O
2
t
O
2
u = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O
2
t = Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya pada tebel sesuai dengan harga temperatur. Tabel nilai oksigen terlarut maksimum
terlampir Lampiran F . Barus, 2004, hlm : 59
g. Analisis Korelasi
Dilakukan dengan menggunakan Analisis korelasi r menurut Pearson SPSS antara faktor fisik kimia terhadap indeks keanekaragaman.
Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Klasifikasi Makrozoobentos
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh klasifikasi makrozoobentos yang didapatkan pada beberapa stasiun lokasi penelitian sebagai berikut :
Tabel 2. Klasifikasi Makrozoobentos yang Didapatkan pada Setiap Stasiun Penelitian di Beberapa Lokasi di Danau Lau Kawar, Desa Kuta
Gugung Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo
Filum Kelas
Ordo Famili
Genus
Odonata Libellulidae
Plathemis sp Insecta
Plecoptera Chloroperlidae Allocapnia sp
Arthropoda Crustaceae Decapoda Palaemonidae
Palaemonetes sp Platyhelminthes Turbelaria
Tricladida Planariidae
Planaria sp Pleuroceridae
Goniobasis sp Ampullaridae
Pila sp Thiaridae
Thiara sp 1 Molusca
Gastropoda Mesogastropoda
Thiara sp 2
Dari Tabel 2, dapat dilihat bahwa makrozoobentos yang ditemukan adalah dari 3 filum, 4 kelas, 5 ordo, 7 famili dan 7 genus.
Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009.
USU Repository © 2009
4.1.1. Tanda -Tanda Khusus Morfologi a. Genus Plathemis sp
Genus ini memiliki tubuh bundar circular, kaki tidak lurus dan kaki 3 pasang, memiliki panjang tubuh 1-3 cm, serta sepasang antenna, dan warna tubuh
coklat kehitaman serta metamorfosis tidak sempurna Gambar1.
Gambar 1. Genus Plathemis sp
b. Genus Allocapnia sp
Genus ini memiliki panjang tubuh 2-3 cm, jumlah kaki ada 3 pasang, sepasang antenna, sepasang cercus. Terdapat bintik hitam pada seluruh tubuh, warna tubuh
coklat, metamorfosis tidak sempurna dan nimfa ini di akuatik Gambar 2.
Gambar 2. Genus Allocapnia sp
Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009.
USU Repository © 2009
c. Genus Palaemonetes sp