Stasiun IV Pengambilan Sampel Analisis Data Kepadatan populasi K Kepadatan Relatif KR

b. Stasiun II

Stasiun ini merupakan daerah kontrol, yang berjarak sekitar 500 meter dari stasiun I, terletak di Danau Lau Kawar, Desa Kuta Gugung, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, yang secara geografis terletak pada 3°11’58,1” LU dan 098°23’10,7” BT. Substrat dasar pada lokasi ini adalah tanah liat berlumpur dengan vegetasi di sekitarnya berupa Myrtaceae, Asteraceae, dan Cyatheaceae.

c. Stasiun III

Stasiun ini merupakan daerah pertanian dengan intensitas yang rendah yang terletak sekitar 500 meter dari stasiun II, terletak di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo secara geografis terletak pada 3°11’46,9” LU dan 098°22’45,1” BT. Substrat dasar pada lokasi ini adalah tanah liat berlumpur dengan vegetasi di sekitarnya berupa Myrtaceae, Asteraceae, Cyatheaceae, dan Poaceae.

d. Stasiun IV

Stasiun ini merupakan daerah outlett atau tempat keluar aliran air Danau Pada stasiun ini terdapat bendungan air yang berjarak sekitar 500 meter dari stasiun III, terletak di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo secara geografis terletak pada 3°11’47,9” LU dan 098°23’47,9” dan 098°23’25,8” BT. Substrat dasar pada lokasi ini adalah tanah liat berlumpur dengan vegetasi di sekitarnya berupa Myrtaceae, Asteraceae, serta Cyatheacea.

3.3 Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel makrozoobentos dilakukan dengan menggunakan Eckman Grabb selanjutnya disaring dengan menggunakan surber net. Sampel yang didapat disortir dengan menggunakan Hand Sortir Method selanjutnya dibersihkan Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009 dengan air dan direndam dengan formalin 4 selama 1 hari, kemudian dicuci dengan akuades dan dikering anginkan, selanjutnya dimasukkan ke dalam botol koleksi yang berisi alkohol 70 sebagai pengawet lalu diberi label. Kemudian sampel dibawa ke Laboratorium PSDAL Departemen Biologi FMIPA USU untuk diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi Edmonson 1963, Dharma 1988, dan Pennak 1989.

3.4 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan

Faktor fisik dan kimia perairan yang diukur mencakup :

3.4.1 Temperatur

Air diambil, kemudian dituang ke dalam erlenmeyer dan diukur dengan menggunakan termometer air raksa yang dimasukkan ke dalam air selama ± 10 menit kemudian di baca skalanya.

3.4.2 Penetrasi Cahaya

Diukur dengan menggunakan keping sechii yang dimasukkan ke dalam badan air sampai keping sechii antara terlihat dengan tidak, kemudian diukur panjang talinya yang masuk kedalam air.

3.4.3 Kedalaman

Diukur dengan tali berskala yang diberi pemberat, lalu dimasukkan kedalam badan air sampai mencapai dasar perairan. Kemudian dibaca skala pada tali yang sejajar dengan permukaan air. Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009

3.4.4 pH Derajat Keasaman

pH diukur dengan menggunakan pH meter dengan cara memasukkan pH meter ke dalam sampel air yang diambil dari dasar perairan sampai pada pembacaan pada alat konstan dan dibaca angka yang tertera pada pH meter tersebut.

3.4.5 Disolved Oxygen DO

Disolved Oxygen DO diukur dengan menggunakan DO meter. Sampel air diambil dari permukaan air tanpa gelembung dan dimasukkan ke dalam alat DO meter, setelah 5 menit dibaca skalanya lampiran A .

3.4.6 BOD

5 Pengukuran BOD 5 dilakukan dengan DO meter. Sampel air yang diambil dari dalam air dimasukkan ke dalam botol dan diinkubasi dalam inkubator pada suhu 20 C, lalu diukur oksigen terlarutnya dengan menggunakan DO meter. Nilai BOD 5 yaitu DO yang diukur saat hari pertama dikurangi dengan nilai DO setelah hari kelima Lampiran B.

3.4.7 COD Chemical Oxygen Demand

Pengukuran COD dilakukan dengan Metoda Refluks di Laboratorium Kimia Pusat Penelitian Lingkungan Universitas Sumatera Utara Medan Lampiran C.

3.4.8 Kandungan Organik Substrat

Pengukuran kandungan organik substrat dilakukan dengan metoda analisa abu, dengan cara substrat diambil, ditimbang sebanyak 100 gr dan dimasukkan ke dalam oven dengan temperatur 45 C sampai beratnya konstan 2-3 hari, substrat yang kering Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009 100 × − = A B A KO di gerus di lumpang dan dimasukkan kembali kedalam oven dan dibiarkan selama 1 jam pada temperatur 45 C agar substrat benar-benar kering. Kemudian ditimbang 25 gr dan diabukan dalam tanur dengan temperatur 700 C selama 3,5 jam Lampiran D . Kemudian substrat yang tertinggal ditimbang berat akhirnya, dan dihitung kandungan organik substrat dengan rumus : dengan : KO = Kandungan Organik A = Berat Konstan Substrat B = Berat Abu Widle, 1972 dalam Adianto, 1993, hlm : 17 Analisis kandungan organik substrat dilakukan di Laboratorium Sentral Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

3.4.9. Kejenuhan Oksigen

Harga kejenuhan oksigen dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: O 2 u Kejenuhan = x 100 O 2 t O 2 u = Nilai konsentrasi oksigen yang diukur mgl O 2 t = Nilai konsentrasi oksigen sebenarnya pada tebel sesuai dengan harga temperatur. Tabel nilai oksigen terlarut maksimum terlampir Lampiran F. Barus, 2004, hlm : 59 Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009 Secara keseluruhan pengukuran faktor fisik kimia beserta satuan dan alat yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Alat dan Satuan yang dipergunakan dalam Pengukuran Faktor Fisik - Kimia Perairan. No Parameter Fisik- Kimia Satuan Alat Tempat Pengukuran 1 Temparatur Air C Termometer Air Raksa In – situ 2 Kejenuhan Oksigen - In–situ 3 Penetrasi Cahaya cm Keping Sechii In – situ 4 Kedalaman cm Tali berskala In – situ 5 pH Air - pH meter In – situ 6 DO Oksigen Terlarut mgl DO meter In – situ 7 BOD 5 mgl DO meter dan Inkubasi Laboratorium 8 COD mgl Metoda Refluks Laboratorium 9 Kandungan Organik Substrat Oven dan Tanur Laboratorium

3.5 Analisis Data

Data makrozoobentos yang diperoleh dihitung nilai kepadatan populasi, kepadatan relatif, frekuensi kehadiran, indeks diversitas Shannon-Weinner, indeks ekuitabilitas dan analisis korelasi dengan persamaan sebagai berikut :

a. Kepadatan populasi K

Jumlah individu suatu jenis K = Luas area unit contoh Michael, 1984, hlm : 161. Lidya Christina Br. Tarigan :Studi Keanekaragaman Makrozoobentos Di Danau Lau Kawar Desa Kuta Gugung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, 2009. USU Repository © 2009

b. Kepadatan Relatif KR

KR = ∑ N ni x 100 Dengan: Ni = jumlah individu spesies i ∑N = total individu seluruh spesies Brower et. al, 1990, hlm : 88.

c. Frekuensi Kehadiran FK